Jihoon rasa mulai hari ini, di detik ini, jihoon sudah membenci ayahnya. Jihoon benar benar membenci ayahnya.
Setelah apa yg ayahnya lakukan tadi pada mereka, kini ayahnya mengambil semua uang milik jihoon.
Semua uangnya habis diambil oleh ayahnya.
Mulai dari uang yg jihoon simpan di dalam dompetnya, tas nya, dan juga celengannya. Semuanya sudah ayahnya ambil.
Jihoon yg awal berniat membawa junkyu ke dalam kamarnya terlebih dahulu lalu baru akan jijoon bawa ke rumah sakit, jihoon dikejutkan dengan kondisi kamarnya yg sudah berantakan.
Sambil merebahkan junkyu yg masih basah kuyup di kasurnya, jihoon mulai mencari uang miliknya. Dan ternyata semua uangnya habis dibawa oleh ayahnya.
Hal itu membuat jihoon semakin terisak. Ia tidak mempunyai uang sepeser pun lagi sekarang.
Bahkan uang yg jihoon simpan untuk pengobatan junkyu dengan jumlah yg sudah cukup besar itu pun ayahnya ambil.
Jihoon mengacak rambutnya frustasi. Tatapannya kemudian melihat pada junkyu yg masih memenjamkan kedua matanya, belum sadarkan diri.
Tangannya dengan cepat membawa ponselnya yg ada di atas nakas untuk menelpon yoshi. Jihoon akan meminta tolong padanya dan semoga yoshi bisa membantu jihoon untuk membawa junkyu ke rumah sakit dan meminjamkannya uang.
"Kenapa ji? Tumben banget lo telpon gue. Mana sekarang lu jarang kuliah lagi, gue ga ada tem-
"Yoshi bisa tolong gue? Jemput gue ke rumah sekarang. Tolong bantu gue buat bawa junkyu ke rumah sakit."
Jihoon langsung memotong ucapan yoshi meskipun yoshi belum menyelesaikan ucapannya.
Di sebrang sana yoshi mengerutkan dahinya bingung. Tumben sekali jihoon meminta bantuannya, piikirnya.
"Yosh? Yoshi! Gue butuh banget bantuan lo sekarang. Gue janji, gue janji bakal bayar lo nanti. Sekarang jemput gue ke rumah buat bawa junkyu ke rumah sakit." Ujar jihoon lagi berusaha untuk membujuk yoshi.
"Oke, Gue berangkat sekarang."
Tutt
Akhirnya jihoon bisa sedikit bernafas lega karena yoshi mau membantunya. Dengan cepat, jihoon mengganti pakaiannya dan pakaian yg junkyu kenakan.
Tak menunggu waktu lama, yoshi sudah memberinya pesan jika ia sudah ada didepan rumah.
Jihoon pun langsung menggendong junkyu dipunggungnya lalu berjalan keluar dan masuk kedalam mobil yoshi.
Sementara itu doyoung sekarang sedang berada di taman rumah sakit, ditemani oleh ibunya yg sedang memberinya makan.
Tubuhnya yg masih terasa lemas membuat doyoung harus memakai kursi roda sekarang.
YOU ARE READING
A Smile Behind The Sadness [END]
Teen Fiction"Jihoon, lo ga seharusnya bersikap kayak gitu ke doyoung. Dia itu adek lo sendiri." "Dia bukan adek gue kyu. Lo harusnya sadar, gara gara dia lo bisa sakit kayak gini." "Dobby cuman mau kak jihoon sayang dan anggap dobby ini adiknya kak jihoon juga...