ch. 02

2.4K 252 15
                                    

Halo haloooo gimana niii pas udah baca ceritanyaa?

Aku seneng bangett liat kalian yg excited!!
Jadi aku double up buat hari ini^^

enjoy the story
---

enjoy the story---

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sekarang hari sabtu, dan sekolah sedang libur. Jadi doyoung hanya diam dikamar sambil mengerjakan beberapa tugasnya agar cepat selesai dan bisa berleha leha.

Saat fokus belajar, ponsel doyoung tiba tiba berdering tanda pengingat hari.

Jadwal kak junkyu kontrol

Doyoung lupa jika kakaknya ada jadwal kontrol hari ini. Untung saja ia sudah mengatur jadwal di hp nya.

Tanpa membereskan meja belajarnya terlebih dahulu, doyoung langsung keluar dan mengetuk pintu kamar junkyu.

Tok

Tok

"Kak junkyuu"

Junkyu yg sedang menulis dimeja belajarnya langsung membuka pintu kamarnya. Mempersilahkan adiknya masuk.

"Kenapa dob?"

"Nanti dobby ikut kakak periksa ya. Kak ji ga bisa kan? Jadi biarin dobby yang ikut" ucapan doyoung langsung dibalas anggukan oleh junkyu.

Doyoung tersenyum senang, akhirnya ia bisa ikut kakak nya untuk kontrol kembali mengenai kesehatannya. Untung saja kedua orang tuanya tidak ada, jika mereka ada pasti doyoung tidak diijinkan untuk ikut.

"Yaudah nanti kalau mau berangkat panggil dobby ya kak!"

Doyoung kembali berjalan ke kamarnya dengan kedua tangan yg ia ayunkan dengan senang. Junkyu tersenyum ketika melihat doyoung yang terlihat sangat senang itu.

Jujur saja, junkyu terkadang masih belum menerima fakta jika doyoung adalah anak dari perselingkuhan ayahnya.

Karena hal itu, ibu kandungnya memilih untuk mengakhiri hidupnya dan meninggalkan junkyu dan jihoon. Kemudian ayahnya langsung menikahi ibu doyoung.

Lahirnya doyoung membuat jihoon semakin membenci pada keluarganya. Terlebih kepada doyoung, karena doyoung yang selalu mendapatkan kasih sayang dan juga perhatian dari ayahnya.

Junkyu pun selalu mencoba menerima semua takdir tuhan yg ia terima. Junkyu berulang kali membujuk jihoon agar ia tidak terlalu ketus pada adiknya. Namun jihoon selalu mengabaikan ucapan junkyu.

Dan masih teringat dalam ingatan junkyu, dulu saat mereka berusia 14 tahun dan doyoung berusia 10 tahun. Jihoon memukuli doyoung karena doyoung tidak sengaja merusak mainan yg dulu ibunya belikan untuk jihoon.

A Smile Behind The Sadness [END]Where stories live. Discover now