ch. 51

1.1K 161 32
                                    

Junghwan kembali menghela nafasnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Junghwan kembali menghela nafasnya. Ia lalu melirik pada jihoon yg masih duduk diantara kedua makam junkyu dan doyoung.

Tadi junghwan sudah mengajak jihoon untuk pulang. Tetapi jihoon langsung menolaknya dan berkata jika ia masih ingin bersama dengan kedua adiknya.

Junghwan sendiri pun masih tidak menyangka jika sahabatnya, doyoung sudah pergi selamanya.

Padahal sebelumnya mereka bertemu dan mengobrol bersama dirumah doyoung. Bahkan junghwan sebelumnya menawarkan diri untuk mengajak doyoung tinggal bersamanya dan jeongwoo.

Tetapi saat itu doyoung tidak memberikan jawaban. Melainkan doyoung menyuruh junghwan menunggunya lalu doyoung pergi ke kamarnya entah melakukan apa.

"Junghwan, doy mau minta tolong. Nanti tolong kasih ini sama kak jihoon ya?" Ucap doyoung menyerahkan sebuah amplop pada junghwan.

Junghwan hanya bisa mengangguk meskipun kebingungan, ia tetap menerima amplop itu.

"Doy mau pergi keluar dulu sebentar. Junghwan jangan cari doy ya?"

Tanpa menunggu balasan junghwan, doyoung langsung pergi berlari keluar rumah meninggalkan junghwan yg semakin kebingungan.

Baru saja junghwan keluar dari pintu, ia bisa melihat jihoon dengan seorang pria paruh baya yg baru saja keluar dari mobil.

Sebelum junghwan mengangkat suaranya, jihoon terlebih dahulu berlari mengejar doyoung yg sudah pergi jauh meninggalkan rumah.

Dan setelah itu junghwan mendapatkan kabar dari jeongwoo jika doyoung mengalami kecelakaan dan membuat nyawanya menghilang.

Detik itu juga junghwan langsung pergi menyusul ke rumah sakit dan ternyata saat junghwan tiba, doyoung akan dibawa pergi untuk di semayamkan.

Junghwan kembali melirik pada jihoon yg kini sedang menunduk dengan tubuh yg mulai bergetar. Sepertinya jihoon kembali menangis.

Junghwan masih merasa sedih karena doyoung pergi meninggalkannya. Tetapi rasa sedihnya tidak seberapa dengan apa yg jihoon rasakan.

Dalam waktu yg dekat, jihoon sudah kehilangan kedua adiknya dan meninggalkannya sendirian.

Di sisi lain, Jihoon lagi dan lagi melihat pada makan doyoung dan junkyu secara bergantian.

Iya, jihoon meminta doyoung disemayamkan disamping junkyu.

Pemakaman doyoung sudah selesai sejak satu jam yg lalu. Tapi jihoon masih enggan pergi meninggalkan tempat ini.

Sang kakek pun sudah berulang kali mengajaknya untuk pulang. Tetapi jihoon terus menolak. Bahkan jihoon tadi berkata jika ia tidak akan pergi bersama sang kakek ke denmark dan ingin tetap tinggal disini.

Tidak sadar air matanya kembali menetes membasahi pipinya di saat jihoon mengingat doyoung.

Jihoon masih ingat dengan ucapan doyoung yg ingin menjadi dokter agar bisa menyembuhkan junkyu. Tapi justru sekarang doyoung sudah pergi bersama junkyu.

A Smile Behind The Sadness [END]Where stories live. Discover now