Part 37

82 8 1
                                    

"Permisi...", sapa suster yang baru saja masuk

ia membawa sebuah nampan yang berisi makanan dan beberapa obat.
lalu ia letakan diatas meja yang berada didepan ranjang.

"ini saya antarkan makannya, dimakan ya dek... biar cepat pulih.
dan ini juga, ada beberapa obat yang harus dimakan setelah makan.
dan diminum dalam 3 kali dalam sehari.
kalau begitu saya pamit, permisi...",
Jelasnya lalu pergi kluar ruangan

Inne langsung beranjak untuk mengambil makanan yang berada dinampan itu dan akan memberikan kepada reyhan.

"yuk rey, mama suapin kamu makannya", ujar inne sembari menyiapkan makanan

"ga deh mah...", tolak halusnya

"makan rey, kata dokter perut kamu kosong loh ga ada makan", celak inne

"tapi mah...",

"gini aja deh, kita makan bareng bareng aja gimana? biar reyhannya juga semangat makannya?", ide cemerlang dari malik

"gimana...?", ia bertanya persetujuan dari yang lain

"okaii kalau gitu, ayah keluar dulu beli makanan untuk kita", ucapnya lalu beranjak dari duduknya

"ga usah yah ga usah...", cegah Malik

arafi menunjukkan wajah bingungnya saat malik mencegahnya untuk membeli makan.

"biar malik aja yang beli, ayah temenin reyhan aja disini", jelasnya

"aku ikut kak...",

Arafi lagi dan lagi hanya pasrah, ia hanya bisa mengikuti perintah anaknya saja saat ini.

•••

geyhan dan malik tertawa saat sembari menunggu makanannya jadi. ia tertawa saat rencanya berhasil.

"lagian kamu tahu aja deh ide kaka, gey...", ujarnya

"siapa dulu dong adiknya", jawabnya dengan wajah penuh kepedeannya

"ahh bisa aja, kamu...", ejeknya dengan menyolek jidat geyhan

"paan sih...", kesalnya

malik tertawa sembari menatap dalam ke arah geyhan. geyhan menyadari akan hal itu.

"kak, kenapa...",

tiba tiba saja raut wajahnya yang senang berubah menjadi sedih, geyhan semakin bingung apa yang terjadi.

"ka, kaka kenapa?", tanyanya

"ga, kaka hanya senang ngeliat kamu. semua yang kamu inginkan terkabulkan... Keluarga kamu sudah mulai utuh, walaupun tidak utuh sempurna...", jelasnya dengan menatap wajah geyhan yang juga menatap dirinya

"tapi... Kaka sudah memutuskan...",
ucapnya dengan ragu

"apa ka...?", tanyanya yang semakin bingung

"kaka sudah memutuskan, kaka akan pergi. kaka akan mencoba mencari mama dan akan kembali bersama mama...",

"bukannya kaka ga mau sama mama? Dan kaka yang...", ucapnya sudah terpotong oleh malik

"ya kaka yang mengatakan itu sendiri, kaka emang tidak mau bersama mama bahkan melihatnya setelah kaka mengetahui perlakuannya, tapi kaka anaknya...kaka lebih berhak untuk tinggal bersamanya.
dan kaka bukan siapa siapa kalian kaka ga berhak untuk hadir ditengah kalian",

KEINGINANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang