Part 15

99 17 6
                                    

Inne tidak setuju dengan pernyataan anaknya, namun ini tugas sekolah masa ia melarang ia juga tidak mau mengecewakan anaknya.

"yaudah mama izinin, janji 2 hari ya. jangan sampai lebih okaii!", ucapnya yang diangguki oleh reyhan dan jordan

"yaudah, kita berangkat ya tan.
takut kemaleman sampainya",
pamit jordan menciumi tangan inne begitu juga reyhan.

"hati hati kalian, jangan ngebut.
Kalau udah sampe kabarin mama ya reyyy",

"Iyaaa maaaam...
Assalamualaikum",

"Waalaikumsalam...",

Kini tak ada lagi reyhan dihadapannya. 2 hari kedepan ia akan berseorang diri dirumahnya.
Ia merasakan kesepian namun ia juga tak ingin mengecewakan anaknya.

----------------------------------------------------------

Tiba harinya untuk geyhan berangkat ke Singapura, ia akan berobat disana ia membutuhkan waktu yang sedikit lumayan lama untuk kesembuhannya.

Terlihat geyhan yang sudah berada di ambulans, arafi terlebih dahulu berpamitan kepada zayn dan malik yang ada disaat itu.

"malik, ayah pergi dulu yaa...", pamitnya terhadap malik

"Iya yah, kalau ada apa apa disana cepat kabari malik, yah", ucapnya yng diangguki arafi

"zayn, om juga pamit ya.
Makasih kamu selalu bantuin om untuk jagain geyhan. Sekarang geyhannya om bawa dulu yaa", pamitnya terhdap zayn

"Iya, om sama sama...
kabarin juga kalau ada apa apa disana", jawabnya

Setelah selesai berpamitan, kini arafi masuk kedalam mobil ambulan. mereka mulai berangkat
sehingga mereka tidak ada lagi di hadapan zayn dan malik.

Mereka sungguh sedih,
namun untuk apa sedih geyha sedang pergi untuk kesehatannya.
kini saatnya mereka berdua untuk pamitan.

"zayn, makasih.
kalau ga ada lu gue b-bakalan ga tau semua tentang hal ini. Pengorbanan lo sama geyhan sangat besar untuk keluarga ini", ucapnya sembari memeluk ucap terima kasih kepada zayn.

"iya sama sama, bang.
justru pengorbanan geyhan yang sangat besar. lihat la, kondisinya sehingga seperti ini", jawabnya

"iyaa benar, justru gue udah gagal sebagai Abang. gue memang abang tirinya gue dan die memang tidak sedarah. Tapi setidaknya di keluarga ini gue sudah memang diutuskan sebagai Abang untuk menjadi pelindung adiknya", jelasnya penuh dengan penyesalan

"ga bang ga semuanya salah abang,
justru Abang sudah berusaha menjadi ababg yang terbaik untuk geyhan. Mungkin, hanya geyhan nya saja yang masih susah untuk menerima keadaannya saat ini",

"Benar, tapi semua udah selesai berkat dirinya sendiri.
gue maluuuu...
apa yang harus gue katakan sama dia ntar pulang ke rumah",

"Tidak ada yang harus Abang maluin, bukan salah abang",
Zayn meyakini malik

"yaudah bang, gue balik dulu ya...
udah lama ga nyentuh kasur rumah hehe", pamitnya

"haha, bisa aja lo...
Makasih ya sekali lagi...",

Zayn hanya menangguki, kini ia juga berpamitan untuk pulang kerumah begitu juga dengan malik.

huuu, apa yah yang dimaksud malik? Hal apa yang membuatnya sehingga merasa malu dan gagal sebagai Abang?

----------------------------------------------------------

Terlihat sosok dua lelaki yang masih tertidur pulas, mereka tertidur dengan dengan gaya yang absurd.

KEINGINANKUWhere stories live. Discover now