Part 26

75 10 2
                                    

•••

malik merasa suntuk dengan semua tugas tugas kuliahnya, bahkan semua akan dikumpulkan esok.
itu sungguh mustahil bagi dirinya, tugas sebanyak ini akan diselesaikan hari ini juga.
malam semakin larut, tugas yang ia kerjakan baru sebagian.

"huft.... ini sih, ga tidur lagi gue", ujarnya menghela nafas yang panjang. "ngopi dulu kali ya di atas, biar fresh", ucapnya lalu beranjak meninggalkan meja belajarnya yang berantakan itu.

kini didapur, ia ingin memasak air panas. namun, ia melihat masih ada sisa air panas yang belum dingin.
satu sendok kopi ia masukkan ke cangkir, lalu dituangnya air panas itu, dan diaduknya hingga merata.
ia sengaja tidak pake, gula. biar melek sampai siang katanya, hadeh...

Menaiki anak tangga satu persatu, karna balkon rumahnya harus melewati 2 tangga. itu yang bikin malas semua orang untuk ke balkon. karna harus menaiki 2 tangga dan banyak anak tangga itu.

geyhan dan malik selalu meminta agar ayahnya memasangkan lift, agar akses untuk keatas lebih mudah. Namun, arafi menolak keras karna alasannya biar sehat dan ga malas malas'an.

"geyhan...", panggilnya melihat sosok adiknya yang sudah duluan berada di balkon. ia berjalaan mendekati dimana adiknya itu duduk.

Reyhan hanya tersenyum melihat kedatangan malik yang kini duduk berada disampingnya.
kecanggungan itu mengisi di antara mereka berdua, terutama reyhan ia tak tahu apa yang harus ia bahas bersama kaka geyhan ini.

"gey...", panggil malik mengikis kesunyian itu. Reyhan hanya menoleh ke arah dirinya.
"gue mau nagih, omongan lu, yang waktu itu", ucap malik sembari meneguk kopi utamanya itu

Reyhan hanya terdiam, dan menunjukkan wajah bingungnya.
"y-yang mana, ka?",

"yah, pikun lu ya? yang kemarin itu
janji luuu!", ucapnya, bukannya malah menjawab pertanyaan reyhan, justru semakin membuatnya bingung.

"yang mana, aku lupa, sorry!", jawab reyhan agar malik bisa menceritakan langsung ke intinya.

Malik menghembuskan nafasnya dan sedikit meneguk kopinya itu.
"masalah kembaran itu",

Reyhan semakin bingung, ia tak faham apa yang dimaksud oleh malik. ia terus berfikir keras mencerna maksud malik.

malah malik juga bingung, melihat ekspresi adiknya sangat bingung.
"lah nape jadi bingung, kan lu yang bilang sendiri, sama gue", jelas malik yang semakin aneh dengan sikap adiknya.

"o-oh, i-tu cumaa bercanda doang", elak reyhan yang benar benar terjebak di kebingungan.

"sakit lu ya, itu kan syarat gue buat bantuin lu... gimana si?", malik mulai kesal dengan ke anehan adiknya sendiri, padahal itu janjinya untuk dirinya agar bisa berbaikan dengan geyhan.

reyhan benar benar bingung, ia tak faham sama sekali. melainkan masalah kembaran, apakah geyhan benar adanya saudara kembar?
itu lah soal yang muncul di otaknya.

"e-eh, kemaren cuma halu, yaudah, aku kekamar. udah ngantuk", ucap reyhan lalu berdiri dari duduknya dan meninggalkan malik seorang diri

"WOIII? GILAA LU YAAAA!?", teriak malik tak terima, karna geyhan belum menjelaskan kepada dirinya dan meninggalkan dirinya begitu saja. Ia memijit dahinya itu.
"keknya koma dia kemaren, bikin otaknya konslet deh", ngedumel pelannya.

KEINGINANKUWhere stories live. Discover now