Extra chapter 2

11.6K 810 5
                                    


Di dalam kamar devan tertawa melihat semua keluarganya panik sedangkan Edrick hanya mengikuti permainan cucunya itu.

"Kenapa cucu opa sangat nakal hm". Ucap Edrick

"Hahaha devan tidak nakal opa, sangat seru mengerjai mereka" tawa devan

"Jangan lama² mengerjai mereka kasian opa melihat daddy dan mama mu". Ucap Edrick yang melihat wajah frustasi Robert

"Devan janji hanya sampai sore aja". Ucap devan.

"Cucu Opa tidak lapar hm". Edrick khawatir devan belum ada makan .

"Makan di sini aja ya opa". Ucap devan

"Kalau begitu Opa akan menyuruh seseorang untuk membawa makanan kesini". Ucap Robert menelpon maid dari kamarnya.

"Opa jangan biarkan mereka masuk ke kamar opa ya". Ucap devan

"Huff baiklah baby". Ucap Edrick pasrah.

Sedangkan di luar kamar Edrick semua berkumpul dan menendang kamar Edrick yang sadap suara.

"Tendang saja terus sampai kaki mu patah". Ucap kai sinis melihat Marvin menendang pintu.

"Ini karena kalian berdua, putraku tidak mau keluar" ucap Robert dingin

"Kami tidak sengaja menyinggung baby". Ucap saga membela dirinya

"Seharusnya kami melakban mulut kalian berdua". Ucap elena kesal

"Kalau perlu buat tidak bisa bicara". Ucap axel pergi dari hadapan semuanya

Saga dan Edgar mendengar perkataan Axel menelan ludah kenapa mereka sangat sadis dan kejam.

"Baby liat mereka masih di depan kamar opa, apa kamu tidak kasian liat daddy mu hm". Ucap Edrick yang tidak tega melihat wajah frustasi Robert.

"Nanti malam Devan akan minta maaf sama daddy Opa, untuk sekarang biarkan seperti itu". Ucap devan

"Kamu menyembunyikan sesuatu dari opa"?. Tanya Edrick curiga ke devan

"Hehehe Devan mau kasih kejutan untuk Daddy". Ucap devan

"Kejutan apa baby". Ucap Edrick bingung

"Opa lupa hari ini ulang tahun daddy". Ucap devan membuat Edrick kaget

"Kamu kan amnesia baby tau dari mana kalau hari ini ulang tahun daddy mu". Ucap Edrick bingung.

"Mama yang ngasih tau devan opa dan kami berdua udah buat rencana nanti malam". Ucap devan mengigat rencana devan dan sania.

"Pantas saja mama mu tidak seperti yang lainnya". Ucap Edrick yang melihat sania santai.

"Hahaha ini semua rencana mama dan mommy opa devan hanya mengikuti saja". Ucap devan tertawa

"Seharusnya kamu juga ajak opa untuk ngerjain daddy mu itu". Ucap Edrick mengusap rambut devan

"Tahun depan Devan ajak Opa buat ngerjain daddy lagi oke". Ucap devan membuat Edrick terkekeh dan mengangguk.

"Apa ada perlu opa bantu baby untuk mu" tanya Edrick

"Ada sih Opa, opa bisa buat daddy pergi kemana aja karena devan mau buat kue dengan tangan devan sendiri". Ucap devan

"Kalau begitu opa akan menyuruh daddy mu untuk ke kantor sekarang". Ucap Edrick

"Terimakasih opa". Ucap devan memeluk Edrick

"Opa keluar sebentar untuk menyuruh daddy mu ke kantor". Ucap opa Edrick keluar dari kamarnya.

Edrick keluar dan menatap semuanya datar kenapa tidak ada yang pergi dari depan kamarnya.

"Kenapa berkumpul di sini". Ucap Edrick dingin

"Ayah aku ingin bertemu anakku sebentar". Ucap Robert memohon

"Baby tidak mau bertemu dengan kalian jadi pergilah dari sini". Ucap Edrick mengusir

"Ayah ayolah biarkan kami meminta maaf sama baby". Ucap saga

"Kami menyesal yah membuat baby menangis". Ucap Edgar

"Itu resiko mulut kalian jadi nikmati". Ejek Edrick ke anaknya.

"Kau bukan hanya mengerjai Daddy mu baby tapi semuanya". Batin Edrick

"Robert kau gantikan aku rapat 10 menit lagi". Ucap Edrick membuat Robert menatap tajam ke arah ayahnya.

"Anakku sedang marah sama ku yah aku tidak mau pergi ke kantor". Ucap Robert dingin

"Kau gantikan aku atau kau tidak akan melihat anakmu 3 hari kedepan hm". Ancam Edrick membuat Robert mengepalkan tangannya.

"Mereka berdua juga harus ikut aku ke kantor". Ucap Robert menujuk kedua saudaranya itu.

"Bawalah mereka disini juga tidak penting". Ucap Edrick menutup pintu mengabaikan teriakan keduanya anaknya itu

"Sialan kau Robert". Ucap saga menatap Robert tajam

"Bajingan ini". Geram Edgar

"Cepatlah pergi kalian ini sudah lebih 10 menit". Elena menatap ketiga nya tajam.

Robert dan keduanya pergi meninggalkan sania dan elena yang tersenyum di depan pintu kamar Edrick.

"panggil baby kita tidak punya banyak waktu san". Ucap Elena dan sania mengeluarkan kunci cadangan yang di. Simpannya dan memanggil Devan untuk membuat kue.

"Daddy udah pergi ma"?. Tanya devan

"Sudah, ayo kita buat kuenya sebelum daddy mu pulang". Ucap Sania mengajak devan ke dapur untuk membuat kue.

Hampir 5 jam devan  membuat kue karena kebanyakan yang gosong membuat mereka membuat ulang kembali bikin kue dan yang terakhir tidak terlalu buruk meski masih ada gosong di pinggiran kuenya.

"Yes, kue jadi". Ucap devan memegang kue di tangannya.

"Ayo simpan dulu kuenya sebentar lagi daddy mu pulang". Ucap sania

"Devan harus kembali ke kamar opa ma, sebelum mereka sampai ke sini". Ucap devan panik melihat jam yang sudah malam.

"Kami sudah tau baby". Ucap dirga yang melipat tangannya dan menatap Devan yang kaget.

"Bukankah baby amnesia kenapa ingat kalau hari ini ulang tahun daddy". Tanya Marvin

"Mama yang ngasih tau baby di rumah sakit". Ucap sania membuat para abng devan mengangguk.

"Jadi baby hanya mengerjai Daddy"?. Tanya kai dan devan mengangguk kepalanya.

"Astaga baby kami hampir membunuh papa kerennya membuat baby marah ke kami". Ucap dirga

"Hehe maaf abng, devan hanya mengikuti ide mama kok". Ucap devan menggaruk Kepalanya

"Hey liat jam sebentar lagi daddy mu pulang baby". Teriak elena membuat semua kaget dan devan berlari ke kamar Edrick.Dan semua membubarkan diri masing-masing.

Jam 9 malam Robert tiba di rumah dia hanya melihat anak dan istrinya di ruang tamu tapi tidak melihat putra bungsunya membuat Robert sedih apa putranya tidak mau melihatnya lagi.

👋

DEVAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang