2

34.4K 2K 139
                                    

Semua kaget mendengar nama devan tidak mungkin anak sion yang bodoh itu pikir mereka pasti Devan yang lain karena banyak nama devan.

"Gue penasaran boleh liat anaknya kaya mana". Ucap rian merangkul pundak hiro

"Tunggu gue liatin". Ucap hiro mengambil hp dan melihat kan ke rian.

Rian yang melihat foto devan memegang piala besar menjatuhkan hp hiro membuat semua kaget.

"Hp mahal gue kenapa lo jatuhin". Ucap hiro kesal

"Ada apa rian". Tanya Omanya

"Itu Devan oma". Ucap rian yang masih shok, sion mengambil hp hiro dan melihat itu benar anak bungsunya kenapa melihat itu ia merasa bangga

"Tidak mungkin itu dia bisa jadi itu orang lain". Ucap diga saudara sion.

Mereka sudah melihat dan terkejut apa yang mereka tidak tau dari bungsu keluarga mereka begitu jauh jarak mereka dari devan bahkan sion tidak pernah tau devan sekolah di tempat elit anaknya bungsu nya itu.

"Tuan sion ada yang mencari anda". Ucap bodyguard ke sion.

"Bawa dia kemari". Ucap max bodyguard langsung pergi

"Siapa yang mencari mu sion". Ucap diga sion hanya menggeleng kepala ia masih shok dengan putra bungsunya.

"Selamat malam tuan sion bisa saya bicara dengan anda". Ucapnya

"Malam anda siapa saya tidak mengenal anda". Ucap sion

"Perkenalkan nama saya William saya datang kesini menawarkan kerja sama dengan anda". Ucapnya langsung semua terkejut mendengar namanya William adalah sekretaris perusahaan pertama dan mafia yang paling di takuti.

"Mari duduk tuan Wiliam". Ucap max senang dengan begini perusahaan mereka akan berjaya

"Kedatangan saya kemari hanya menawarkan pekerjaan ke anak bungsu anda devan  karena kami sudah mencari identitas devan selama 2 tahun dan ternyata ia putra tuan sion". Ucap Wiliam langsung

Deg

Semua terkejut kenapa devan merahasiakan semua dari mereka membuat mereka mengepalkan tangannya.

"Di mana putra anda tuan". Ucap William

"Dia ada di mansion, datang lah besok ke mansion ku". Ucap sion datar setelah itu William pergi dari hadapan keluarga sion.

"Kau merahasiakan bungsu mu dari sahabat mu sion". Ucap digo

"Tolong ucapkan terimakasih ke devan karena dia putra ku jadi jenius". Ucap Digo sion hanya diam banyak pertanyaan di dalam otaknya.

"Kita kemansion mu sekarang sion". Ucap max meninggalkan acaranya sendiri. Membuat para tamu bingung kenapa keluarga max pergi buru buru.

Sesampainya di mansion mereka melihat banyak maid yang keluar dari kamar devan.

"Di mana anak itu wati". Ucap istri sion.

"Tuan muda berada di rumah sakit nyonya". Ucap wati santai

"Kenapa kau tidak memberitahuku kami". Ucap gara putra pertama sion emosi

"Tuan sion mengatakan tidak perlu memberitahu tentang tuan Devan". Ucap wati biasa saja

"Tuan besar mayat tuan muda devan sudah di makam 1 jam yang lalu". Ucap bodyguard yang baru datang

Deg

Pranng. Minuman yang di bawa Wati jatuh mendengar tuan mudanya telah meninggal. Begitupun dengan dian dan sion mendengar nama anaknya meninggal padahal mereka mau mengatakan sesuatu ke deva.

Bugh bugh sion memukul bodyguard membabi buta.

"Apa yang kau katakan sialan anak itu pasti masih hidup". Ucap sion dingin

"Di mana adikku sialan". Marah gara

"Anakku hiks hiks gak mungkin dia pergi". Ucap dian mama kandung devan

"Dia pasti hanya tidur di rumah sakit atau dia kabur kan". Ucap dian frustasi

"Maaf nyonya tuan devan tidak tertolong  saat menuju ke rumah sakit". Ucap dokter yang memberi penjelasan

"Hiks hiks kenapa dia pergi pah hiks aku belum meminta maaf ke anakku". Ucap sion memeluk ayahnya

"Hiks hiks aku ibu yang buruk kak dia selalu meminta pelukan dari ku tapi tidak pernah aku berikan hiks hiks". Ucap dian memeluk istri digo.

Semua menangis menyesali perbuatan mereka ke devan kenapa mereka sekarang penyesalan selalu kematian devan apa mereka tidak berhak untuk mendapatkan kata maaf dari devan.

"Tuan kami sudah menangkap yang telah menembak tuan muda devan". Ucap bodyguard

"KENAPA KALIAN TIDAK MENJAGA PUTRA KU". Teriak dian mendengar anaknya di tembak

"Hiks hiks maafkan Mama sayang hiks". Tangis dian

"Dimana makam cucuku sekarang bawa kami kesana". Ucap max dingin baru kali ini mengatakan kalau devan adalah cucunya

Dokter dan bodyguard membawa keluarga devan ke makam devan dan melihat tanah yang masih basah sepertinya baru di kuburkan.

"Hiks hiks mama datang sayang hiks mama disini". Tangis dian memeluk kuburan anaknya

"Devan ayah di sini bangun sayang peluk ayah hiks". Ucap sion memeluk batu nisan devan

Melihat keadaan keluarga devan membuat semua sedih dan menyesal kenapa tidak ada kesempatan kedua untuk mereka untuk memperbaiki hubungan mereka dengan devan begitu benci tuhan ke mereka yang selalu mengabaikan kehadiran anak yang di beri tuhan ke mereka.

"Maafkan kakak dek hiks kau pasti membenci Kakak kan. Batin lisa menatap kuburan devan

"Kau pergi membawa penderitaan dari kami dek kata maaf mungkin tidak cukup atas perbuatan kami. Batin rian merasa penyesalan yang mendalam

"Kau sudah berjanji untuk berjuang mendapatkan kasih sayang dari kami apa sekarang kau menyerah. Batin sepupunya

"Jika dengan begini kau bahagia abng ikhlas melepas kepergian mu dan maaf abng tidak berani membela mu di depan keluarga. Batin gara sedih biasanya devan tidur gara akan masuk ke kamar dan mencium kening devan.

"Maafkan opa dan Oma mu devan. Batin keduanya

"Hiks aku gagal menjadi seorang ibu hiks".

"Sudah malam sekarang sion bawa istrimu pulang besok kita pindahkan pemakaman devan ke mansion milik opa". Ucap max tidak tahan melihat kuburan devan karena teringat perilaku mereka ke devan tidak pantas mendapatkan maaf darinya.

"Hiks biarkan aku di sini menemani anakku terakhir kalinya sion". Ucap dian di dalam pelukan suaminya tapi Sion menarik dan membawa pulang dian begitu yang lain.

Sesampainya di mansion mereka menuju ke kamar devan. Melihat banyak foto mereka yang di pajang di dinding tanpa ada foto devan di situ membuat mereka merasa sakit apa yang telah mereka lakukan ke devan tidak seharusnya mengabaikan keberadaan devan di tengah keluarga mereka.

Keluarga devan yang dulunya hangat kini menjadi suram setelah kepergian dirinya membuat semua menyesal kenapa mereka begitu bodoh menyiakan orang sebaik devan hanya karena bentuk tubuh padahal jika di liat² baik bentuk tubuh tidak ada masalah warna kulitnya hitam manis cuma semua sudah terjadi tidak bisa mengulang waktu hanya meratapi kepergian devan.. Sion dan dian tidur di kamar devan mereka ingin merasakan tempat anaknya selama ini tidur di kamar devan yang berbeda dengan saudara yang lainnya..

👋👋

DEVAN Where stories live. Discover now