Extra chapter 1

13.8K 893 1
                                    

Seminggu sudah devan di rawat dan hari ini devan keluar dari rumah sakit.

"Kamu senang hm". Ucap Robert melihat devan semangat untuk pulang

"Sangat senang daddy, devan mau pengen cepat masuk sekolah". Ucap devan tersenyum

"Siapa yang mengizinkan untuk masuk sekolah boy". Ucap saga menatap devan yang mengerucutkan bibirnya

"Kamu masih harus banyak istirahat sayang". Ucap sania mengusap kepala devan.

"Devan udah sembuh ma, kalau kebanyakan istirahat bikin badan devan sakit". Ucap devan mengerucutkan bibirnya kesal

"Istirahat 3 hari setelah itu kami izinkan untuk masuk sekolah lagi hm". Ucap Edgar mengambil solusi

"Daddy..." devan menatap Robert meminta bantuan

"Daddy setuju". Ucap Robert membuat devan membuang muka

"Sudah ayo kita pulang". Ucap Opa Edrick yang terkekeh melihat devan yang kesal.

"Ayo opa kita pulang gak usah ajak daddy sama yang lainnya". Ucap devan menarik tangan Edrick keluar dari ruangan membuat semua jadi panik melihat devan marah ke mereka.

"Adek, abng gak ikutan kenapa kamu juga marah sama abng". Teriak dirga berlari mengikuti Devan

"Ini gara² mu pah". Ucap kai menatap saga dingin

"Ck". Axel keluar mengikuti adeknya di ikuti oleh lainnya.

"Kau duluan buat masalah abng ipar". Ucap sania membawa tas devan keluar

"Padahal kalian setuju, kenapa jadi aku yang di salahkan". Ucap saga datar

Sedangkan devan masuk ke dalam mobil bersama Edrick dan menutup pintu saat melihat semua abngnya mengejar ingin masuk ke dalam mobil.

"Jalan pak cepat". Ucap devan ke supir membuat Edrick senang sepertinya cucunya akan lengket dengannya.

"Adek" teriak dirga dan semuanya yang melihat mobil Devan sudah pergi.

"Susulin". Ucap saka mengambil motor dan mengejar mobil devan

Di dalam mobil devan menatap ke belakang dan melihat banyak motor yang mengikutinya membuatnya tersenyum.

"Senang hm ngerjain mereka". Ucap opa Edrick

"Sangat senang opa, melihat wajah panik mereka membuat devan ingin tertawa". Ucap devan

"Nakal". Ucap Edrick menepuk kepala devan

"Devan kesal opa sama papa kenapa gak boleh in devan sekolah". Ucap devan

"Itu demi kebaikan kamu baby". Ucap Edrick membuat Devan menatap kesal ke arah opa nya itu

"Jadi opa setuju sama mereka". Ucap devan kesal

"Opa tidak setuju,opa hanya ngasih pengertian ke cucu kesayangan opa ini". Ucap Edrick cepat jangan sampai devan juga marah ke dia.

"Kapan kita sampai Opa"?. Tanya devan

"Sebentar lagi, ada yang ingin baby beli". Ucap Edrick

"Tidak opa, tapi devan mengantuk". Ucap devan

"Tidurlah nanti opa gendong sampai di mansion". Ucap opa Edrick dan Devan memposisikan dirinya agar bisa tidur dengan nyaman di dekat opa nya.

"Aku menyesal menyetujui ide Edgar sialan itu". Ucap Robert di dalam mobil

"Kita harus cari cara untuk membujuk baby, sebelum ayah mengambil banyak kesempatan untuk bersama baby". Ucap Elena

Mereka sudah memikirkan rencana untuk meminta maaf dan membujuk devan agar tidak marah ke mereka.

Di mansion Edrick membawa devan ke kamarnya, sebelum banyak yang merebut Devan darinya.

"Eung Opa apa kita sudah sampai"?. Tanya devan yang terbangun saat di letakkan di kasur.

"Kita baru sampai, masih mengantuk tidur lagi hm". Ucap Edrick

"Hm, devan mengantuk Opa". Ucap devan memeluk bantal guling dan menarik selimut.

 Ucap devan memeluk bantal guling dan menarik selimut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sangat menggemaskan". Ucap Edrick melihat cara tidur cucunya.

Sedangkan di luar kamar Edrick semua abng devan menunggu pintu terbuka.

"Ck, opa mengambil kesempatan". Kesal kai

"Kenapa kita juga kena getahnya". Ucap Marvin yang menendang pintu kamar Edrick

"Tuan kunci cadangan kamar tuan Edrick tidak ada". Ucap Aron membuat axel menatap pintu kamar Edrick dingin

"Opa kalian tidak akan mempunyai kunci cadangan kamar nya". Ucap Elena yang baru datang bersama lainnya.

"Kalian pergilah ke kamar masing-masing masih banyak waktu untuk kita membujuk baby". Ucap saga

"Kau dalang dari semua ini pa". Ucap Marvin kesal

"Tidak ingin membunuh papa mu kai". Ucap dirga menatap kesal ke arah saga

"Dia masih berguna". Ucap kai pergi dan yang lain juga pergi ke kamar masing-masing.

Saga mendengar perkataan anaknya hanya menggeleng kepalanya tersenyum.

"Hahaha mereka lucu baru 1 jam baby marah tapi mereka sudah ingin membunuh ku" tawa saga

"Itu karena mereka sangat menyayangi baby". Ucap Edgar datar

Robert masuk ke kamar dan menatap kasurnya seharusnya anaknya tidur dengannya.

"Ayah sialan dia mengambil kesempatan untuk bersama dengan anakku". Ucap Robert dingin

"Kau tidak membela anakmu tapi malah setuju dengan ide Edgar". Ucap sania membuat Robert terdiam.

Waktu makan siang semua berkumpul hanya menunggu devan dan Edrick yang belum juga keluar dari lift untuk makan siang. Dan akhirnya orang yang di tunggu datang membuat mereka cemburu melihat devan di gendongan Edrick.

"Ada apa dengan mata kalian". Ucap Edrick bingung semua menatap tajam ke arahnya.

"Tidak ada, adek ayo sama daddy". Ucap Robert yang ingin mengambil devan dari gendongan Edrick.

"Gak mau Devan mau sama opa" ucap Devan

"Kasian opa mu pinggangnya sakit kalau gendong kamu baby". Ucap Edgar membuat Edrick menatap tajam ke anaknya itu.

"Pinggang opa apakah sakit saat gendong Devan"?. Tanya devan menatap ke Edrick

"Opa mu ini masih Kuat baby, tidak akan sakit pinggang hanya mengendong mu". Ucap Edrick

"Bohong baby pasti nanti malam pinggangnya sakit". Ucap saga membuat devan menatap saga kesal.

"Jadi devan gendut makanya papa sama papi bilang opa sakit pinggang karena gendong Devan". Ucap devan berkaca kaca ingin menangis membuat semua panik dan menatap tajam ke dua orang yang duduk.

"Kamu tidak gendut dek, jangan dengarkan papa sama papi". Ucap dirga menenangkan devan

"Hiks hiks opa ayo kembali ke kamar devan tidak mau di sini hiks". Ucap devan menangis membuat semua terkejut.

Edrick tersenyum menatap semuanya yang panik karena devan tidak mau bersama mereka.

👋

DEVAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang