5

30.8K 2K 58
                                    

Malam harinya devan di luar kosan duduk
dan menatap langit malam yang di penuhi bintang

"dia belum tidur ini sudah jam 12 malam". Ujar Robert khawatir ke devan yang duduk sendiri di luar kosan

"Dia terlalu larut dalam melihat bintang di langit". Ucap saka

"Apa yang di lalui olehnya kenapa wajahnya begitu sedih menatap langit malam". Ucap sania karena baru kali ini ia khawatir ke anak yang bukan anak kandungnya

"Aku akan menyuruh maid menghiasi kamarnya dengan bintang". Ucap Dirga menelpon orang suruhannya

Sedangkan devan menyeringai aktingnya sungguh bagus melihat keluarga Robert sepertinya termasuk dalam jebakan nya dengan begini ia bisa mengambil hak milik Alia. Sebenarnya devan sudah tau kalau dia diikuti oleh orang suruhan anak pertama Robert karena saat devan kecelakaan yang di sengaja ia melihat kalau putra pertama Robert tidak tidur di dalam mobil menatap kearahnya itu membuat Devan harus segera pergi namun saat akan pulang ke kosan devan melihat orang yang pakai serba hitam mengikuti ia pulang pasti itu orang suruhan anak pertama Robert.

"Gue udah nunggu kalian mari bermain sedikit. Batin devan menyeringai

"Ayah devan rindu pelukan ayah". Ucap devan sedikit kuat agar mereka mendengar

"Apa devan nyusul ayah aja biar kita bisa ketemu". Ucap devan mengambil pisau dan di arahkan ke tangannya.

Sedangkan semua keluarga Barclays kaget atas tindakan Devan yang ingin mengakhiri hidupnya membuat Robert Langsung berlari menyingkirkan benda tajam dari Devan.

"Apa yang ingin kau lakukan boy". Suara berat Robert menatap devan tajam

"Mati". Ucap devan singkat akhirnya mereka keluar juga dari persembunyian nya itu

"Itu tidak mungkin terjadi babyboy". Ucap sania mengusap kepala Devan

"Kalian siapa kenapa ada di rumah devan". Tanya devan pura pura polos

"Kami keluarga mu sekarang adik". Ucap saka yang geli memangil devan adik

"Devan gak punya keluarga seperti kalian ayah devan udah mati jadi devan mau nyusul ayah". Ucap devan membuat semua menatap Devan tajam

"Panggil saya dady dan momy mu boy". Ucap Robert mengangkat devan ke dalam pelukannya

"Daddy".  Ucap devan pelan membuat semua tersenyum

"Panggil mommy sayang". Ucap sania

"Mmm mommy". Ucap devan menyembunyikan wajahnya di dalam pelukan Robert

"Adikku sangat menggemaskan". Ucap dirga

"Mari kita pulang sayang di sini bukan tempat mu". Ucap Robert

"Tu..ng .u da..dy ada yang mau Devan bawa". Ucap devan pura² gagap

"Apa yang mau di sayang semua barang mu tidak ada yang berharga". Ucap sania yang melihat tidak ada satupun barang yang berharga di dalam kosan devan.

"Devan mau bawa foto ayah sama devan mom bolehkan". Ucap devan membuat semua tau betapa sayang devan terhadap ayahnya yang sudah meninggal.

"Ambillah semua barang yang di tinggalkan ayah mu untuk mu boy bawa semuanya ke mansion". Ucap Robert menurunkan devan dari gendongannya

Devan masuk kedalam mengambil foto devandra dan ayahnya di meja dekat tv stelah itu devan membawa sedikit baju milik ayah devandra dan novel. Devan tau betapa berharga foto devandra dan ayahnya dia akan menjaga sebaik mungkin sebagai bentuk terimakasih karena telah memberikan tubuhnya ke devan.

"Sudah tidak ada yang tertinggal dek". Ucap dirga melihat devan membawa tas dan memegang foto ayahnya di pelukannya

"Sudah tidak ada lagi abng". Ucap devan tersenyum paksa Robert mengendong devan koala menuju ke mobil.

"Dady tidak meninggalkan devan seperti ayah kan". Ucap devan membuat langkah Robert berhenti dan mencium pipi devan

"Dady janji tidak meninggalkan anak bungsu dady ini". Ucap Robert memeluk devan.

"Kita lanjut di mansion dad kita juga belum berkenalan ke adek kami". Ucap dirga

Sedangkan Devan memikirkan cara agar keluarga Barclays tidak memungut alia nantinya dia akan menggagalkan rencana keluarga Alia untuk menghancurkan keluarga Barclays. Devan hanya ingin melihat tidak ada keluarga yang hancur cukup dirinya saja merasa kehancuran keluarganya yang tidak pernah menganggap dia ada di dunia rasanya begitu sakit melihat semua bersenang senang bersama ayah, mama dan saudaranya sedangkan ia sedari kecil selalu di kucilkan.

"Apa yang kau pikirkan hmm". Ucap Robert melihat devan melamun menatap keluar jendela.

"Memikirkan agar kau tidak mengadopsi jalang sialan itu. Batin devan

"Tidak ada dady devan hanya merasa nyaman di pelukan hangat dady". ucap devan menyender kepalanya di bahu Robert.

"Pelukan ini milik mu babyboy". Ucap Robert mengusap kepala Devan

"Kapan kita sampai mom". Tanya devan

"Sebentar lagi sayang jika kau mengantuk tidurlah". Ucap sania lembut

"Devan tidur sebentar dad bangunkan Devan kalau sudah sampai di rumah dady". Ucap devan menutup matanya

"Itu akan jadi milik mu baby". Ucap saka mengelus rambut devan

"Dady sudah memikirkan namanya Devendra Herlino Barclays". Ucap Robert membuat semua setuju sangat pantas Devan memakai nama Barclays di belakangnya.

"Jangan terlalu berharap dev lo gak selamanya ada di dunia novel ini. Batin devan merasa nyaman berada di antara keluarga Barclays

"Ingat lo di sini hanya untuk membantu bungsu Barclays. Batin devan yang tidak tertidur di pelukan Robert.

Tidak ada yang berbicara sampai di mansion Barclays mereka tidak ingin mengganggu tidur devan.

Semua maid dan bodyguard berbaris menyambut kedatangan tuan muda baru. Mereka sudah di beritahu bahwa keluarga Barclays akan mengadopsi seorang anak mereka harus menyambut kedatangan putra bungsu Barclays.

"Selamat datang tuan". Ucap semua menunduk dan membuat devan terbangun mendengar banyak suara.

"Ckk sialan gara² kalian adikku terbangun". Ucap dirga mereka mendengar itu menunduk takut.

"Pergi kembali ke kerjaan kalian masing-masing". Ucap sania datar menyuruh semua maid dan bodyguard kembali ke tugasnya.

"Tidur lagi dek". Ucap Axel mengelus rambut devan

"Gak bisa kalau udah kebangun susah untuk tidur lagi". Ucap Devan mencoba turun dari gendongan Robert

"Mau kemana hm".  Tanya Robert lembut

"Mau pipis udah gak tahan dad". Ucap Devan malu² membuat semua gemas.

"Ayo momy antar ke kamar kamu". Ajak sania mengandeng tangan devan menaiki lift.

Sedangkan devan sudah membayangkan pasti musuh keluarga Barclays lebih kejam di banding musuh keluarganya dulu membuat devan semangat untuk bermain dengan para musuh Barclays mungkin dengan meretas data dan menjual ke dunia mafia akan menghasilkan uang milyaran.

👋👋

DEVAN Where stories live. Discover now