29

15.1K 964 7
                                    


"Gue mau pulang sekarang ndra". Ucap Devan membuat devandra tersenyum

"Kalau begitu abng jalan ke depan sana". Ucap devandra

"Kenapa gak tutup mata aja"?. Tanya devan bingung biasanya di suruh tutup mata.

"Jangan kepo udah sana pergi". Ucapan Devendra mendorong tubuh devan

"Kita ketemu lagi kan". Ujar devan tapi devandra hanya diam

"Lo kok diam sih, kita akan ketemu lagi kan ndra di sini"?. Tanya devan kesal

"Mm". Gumam Devendra mengangguk kepalanya dan devan tersenyum dan berjalan ke arah yang di tunjukkan oleh devandra.

"Semoga bahagia bersama mereka bng". Gumam devandra tersenyum sedih karena ini terakhir kalinya dia melihat devan.

Sedangkan di rumah sakit ruangan devan Robert tertidur di kursi samping devan dan memegang tangan devan.

"Eugh". Lenguhan devan membangunkan Robert yang merasa ada tangan yang bergerak

"Adek kamu sudah sadar". Ucap Robert kaget melihat devan membuka matanya

"Daddy panggil dokter sebentar ya". Robert berlari keluar mengagetkan semua orang yang ada di luar

"Ada apa dad"?. Tanya dirga khawatir

"Panggil alex sekarang jac". Ucap Robert mengabaikan pertanyaan anaknya

"Apa Devan tidak apa² Robert". Tanya saga panik

"Anakku sudah sadar bng". Ucap Robert senang dan memeluk istrinya

"Ka..u tid..ak bohong kan". Ucap sania yang shok

"Ada apa Robert". Ucap Alex berlari di seret oleh jec

"Anakku sadar periksa dia sekarang Alex". Robert menarik tangan alex masuk ke dalam ruangan devan di ikuti semuanya

"Hey boy bisa denger ayah". Ucap alex ke devan

Sedangkan devan menatap bingung semua yang ada di ruangan nya.

"Ayah kenapa adek hanya diam". Ucap saka khawatir

"Adek mu masih baru sadar setelah 3 Minggu ini itu mempengaruhi kesehatan nya". Ucap alex

"Sayang ini mama, akhirnya putra mama bangun". Ucap Sania memeluk devan

"siapa"?. Tanya devan serak

Deg

Semua terkejut mendengar devan tidak mengenal mereka. Sania melepaskan pelukan dan menatap Devan

"Adek ini daddy mu". Ucap Robert lembut mengelus rambut devan

"Kami keluarga mu sayang kamu tidak ingat". Ucap sania sedih

"Aku punya keluarga"?. Tanya devan bingung

"Sepertinya anakmu amnesia karena luka di kepalanya sangat parah sehingga semua memori yang ada di ingatkan hilang total". Ucap Alex membuat semua sedih atau senang karena devan kehilangan ingatan nya.

"Kamu masih punya keluarga sayang dan ini daddy mu". Ucap Robert lembut

"Daddy". Ucap devan pelan Robert mendengar itu teringat saat pertama kali Devan memangilnya.

"Hm anak daddy". Robert memeluk devan

"Kami juga mau berkenalan kembali dengan adek kami dad". Ucap dirga sinis

"Sudah cukup waktu yang kami berikan untukmu selama ini". Ucap saka datar

"Minggir dad". Axel menarik tangan Robert ke belakang

"Ck, selalu ganggu". Ucap Robert kesal

"Aku abng kesayangan mu dek". Ucap saka tersenyum

"Dia bohong dek aku yang jadi abng kesayangan dan favorit mu". Ucap dirga tidak mau kalah dari saka membuat semua hanya menggeleng kepalanya.

"Apa masih terasa pusing dek". Tanya axel khawatir yang melihat devan memejamkan matanya

"Sedikit". Ucap devan pelan

"Kalian minggir biar aku cek kondisinya dulu". Ucap alex

Mereka langsung memberi ruang untuk Alex meriksa devan.

"Kondisi sudah stabil dan akan di pindahkan ke ruangan biasa". Ucap alex membuat semua tersenyum bahagia.

Anak Tiger Woods mendengar devan sudah siuman mereka bersorak gembira.

"Pak wakil kapan kita jenguk devan"?. Tanya vano

"Sekarang aja yok pak wakil". Ucap cakra ke Ario

"Besok kita jenguk sekarang mungkin Devan bersama keluarganya". Ucap rey

"Ya juga kalau gitu kita adain syukuran aja untuk devan karena sudah berhasil melewati masa kritisnya". Teriak bian membuat semua senang dengan ide dari bian.

Di tempat yang berbeda devandra bahagia melihat devan kembali bersama keluarga Barclays walaupun ia harus menghilangkan semua ingatan devan agar bisa melanjutkan hidupnya tanpa harus terbayang masa lalu. Devandra melakukan ini sebagai bentuk terimakasih karena devan mau Menganti kan nya di sana dan dia bisa selalu bersama ayahnya.

"Maaf bng aku hanya ingin melihat mu bahagia". Batin devandra

Di rumah sakit semua berebut untuk menyuapi Devan makan bubur.

"Dek sama mommy aja ya". Ucap Elena memegang mangkok bubur

"Sama mama aja ya sayang kan kamu anak mama". Ucap sania yang merebut mangkok bubur dari Elena

"Sama papa aja kalau sama kedua nanti kamu keselek". Ucap saga mengambil mangkok bubur dari sania membuat elena dan sania menatap tajam ke saga

"Sini biar opa yang menyuapi cucu bungsu opa". Ucap Edrick mengambil mangkok dari saga

"Sampai kapan kalian terus berebut ingin menyuapi Devan makan liat devan bingung melihat kalian". Ucap saga mengambil mangkok bubur dan duduk di tempat kasur Devan dan menyuapi membiarkan semua menatap tajam ke arahnya.

"Kau curang kak, seharusnya aku yang menyuapi anak ku". Ucap Sania

"Anak ku kelaparan menunggu kalian harus adu mulut untuk menyuapi nya". Ucap saga sinis membuat mereka diam

Cklek pintu kamar devan terbuka dan melihat Robert yang datang karena harus membicarakan sesuatu dengan Alex tentang kondisi devan saat ini.

"Ada apa"?. Tanya Robert yang bingung melihat suasana hening.

"Tidak ada apa²". Jawab Edrick

"Apa yang di katakan alex Robert". Tanya saga penasaran

"Alex mengatakan devan harus di rawat di sini sampai devan benar² sembuh". Ucap Robert

"Kapan devan boleh pulang daddy". Ucap devan pelan karena tidak mendengar perkataan Robert

"Kamu masih perlu rawat di sini sayang, kondisi mu belum sepenuhnya sembuh". Robert memberikan pengertian ke devan

"Bukankah biaya rumah sakit ini mahal, ayo kita pulang saja sekarang". Ucap devan polos

Uhuk uhuk Edrick dan yang lain terbatuk mendengar perkataan devan.

"Bahkan rumah sakit ini milik kita boy". Ucap saga

"Apa wajah kita seperti orang yang tidak sanggup membayar rumah sakit ini". Ucap Elena bingung kenapa devan masih memikirkan biaya rumah sakit.

"Uang opa mu ini sudah tak terhitung jumlahnya". Ucap Edrick sombong

"Devan tidak mengerti apa yang kalian katakan". Ucap devan bingung membuat semua terkekeh

"Jangan pikirin soal biayanya sayang itu jadi urusan daddy". Ucap Robert menepuk kepala devan

"Di mana semua anak² pah"?. Tanya Robert yang tidak melihat semua anaknya tidak ada di ruangan devan

"Membereskan hama". Ucap Edrick datar.

Robert tidak bertanya lagi dan membiarkan putra dan keponakannya yang menghabisi nyawa ketiga hama sialan itu...

👋👋👋

Sampai jumpa besok.

DEVAN Where stories live. Discover now