17

17.5K 1.3K 11
                                    

Sedangkan di mansion Barclays kedatangan keluarga dari luar negeri membuat Robert kesal kenapa mereka datang mendadak seperti ini.

"Ada apa dengan wajah mu Robert". Tanya Edgar Abang pertama Robert

"Ck ada apa kalian datang tanpa memberi kabar". Ujar Robert datar

"Kau tidak biasanya bersifat seperti ini". Ucap Kendrick abng keduanya.

"Apa yang kalian sembunyikan dari kami". Ucap Edrick ayah Robert

"Kalian akan tau nanti, dan jangan membuatnya takut ke kalian". Ucap sania datar

"Mom kenapa main rahasia² kasih tau kami apa yang kalian sembunyikan". Tanya kai anak dari Edgar

"Tidak". Ucap dirga baru datang

"Lebih baik kalian istirahat, dan tunggu kejutannya". Ucap Robert beranjak dari tempat duduknya

Semua menatap Robert tajam kenapa harus menunggu katakan apa yang di sembunyikan oleh dia. 

Dan di sekolah semua murid menyaksikan bagaimana saka menatap tajam ke Alia.

"Ka..k. in...i gak seperti apa yang kakak li..at". Ucap alia terbata bata sedangkan saka menahan amarahnya

"Di..a duluan yang menampar pipi alia hiks". Alia menunjuk ke devan

"Lo pikir kami percaya hah". Marah Cakra menarik tangan alia menjauh dari devan

"Kami semua udah Liat kalau lo yang duluan nampar devan". Ucap bian menunjuk wajah alia emosi

"Dan lo masih fitnah kalau Devan yang nampar lo duluan". Ujar vano sinis

"Hiks hiks Alia hanya melindungi diri alia hiks". Tangisan alia membuat kedua temannya mendekati dan menatap tajam ke arah Tiger Woods.

"Lo gak denger kalo anak haram itu yang duluan hah". Marah sita ke cakra

"Siapa yang bilang adek gue anak haram". Ucap saka dingin menatap sita

"D...ia". Ucap sita gugup

"Hiks hiks devan bukan anak haram hiks". Tangis devan membuat saka mengepal tangannya melihat devan menangis

"Hiks devan gak salah hiks alia duluan yang narik tangan devan ke sini dan dia bilang untuk ninggalin keluarga Barclays karena devan hanya anak haram hiks hiks devan gak terima di bilang anak haram".  Ucap devan menangis, semua murid menatap kasian ke devan

"Hiks bohong alia gak bilang gitu hiks". Ucap alia.  Saka berjalan mendekati alia dan kedua temannya itu.

Plakk

Plakk

Saka menampar kedua pipi alia membuat semua merinding mendengar suara tamparan dari saka.

"Hiks alia gak salah hiks kenapa nampar alia". Ucap Alia yang terjatuh di bawah

"Lo berani bilang adek gue anak haram sialan". Marah saka

"Dan lo berdua tunggu apa yang akan gue lakukan". Ucap saka dingin menatap ke sita dan Bianca yang gemetar

"Hiks hiks devan mau pulang". Ucap devan memeluk saka

"Kita pulang sekarang hm". Ucap saka me gendong tubuh devan koala

Setelah kepergian saka dan devan semua melempari batu dan air ke alia dan temannya.

"Sita bukannya lo anak haram dari tuan jaya". Ucap siswi berteriak ke arah sita

"Besok jangan lupa berkaca ya anak haram". Sorak yang lainnya

"Diam lo semua". Ucap sita emosi

"Akhr hiks kenapa kalian semua jahat ke aku". Ucap Alia yang terkena batu di kepalanya

"Jijik tau liat muka lo kaya gitu". Ucap queen bully

"Woy siram lagi mereka pake air got di sana".  Teriak vano menunjuk ke goat

"Cepat ambil sebelum mereka pergi ". Ucap cakra yang melihat alia dan kedua temannya mau kabur.

"Hiks hiks jangan". Ucap alia

Bayu dan dika lari mengambil ember dan mengambil air got dan menyiram ke alia dan temannya. Semua bersorak gembira melihat penderitaan ketiga wanita itu.

"Gue bakal balas lo semua". Teriak Bianca

"Tunggu pembalasan gue sialan". Marah sita menarik tangan alia pergi ke toilet

"Hahaha gila woy lucu banget liat muka jalang mereka". Tawa vano

"Sekolah kita kenapa bisa nerima tu jalang"  ucap eca si queen bully

"Kepala sekolah kita gila uang kalau lo lupa". Ucap dika berteriak

"Hati² lo di hukum sama pak botak". Ucap bayu membuat semua terdiam dan
membubarkan diri karena sudah masuk jam ke dua.

"Hiks hiks devan gak anak haram hiks ".  Racau devan pura² tidur

"Syutt kamu adek abng dek". Ucap saka mengelus rambut devan

"Bagus semakin lo sayang ke gue semakin mudah untuk menyingkirkan jalang sialan itu". Batin devan

"Setelah dia mati lo hanya perlu menyingkirkan musuh keluarga Barclays dev". Batin devan

Sesampainya di rumah devan mengendong devan dan masuk ke dalam rumah dan melihat banyak anggota keluarga yang berkumpul.

"Ada apa dengan adek saka". Tanya Robert mendekati saka

"Apa yang terjadi kenapa baby menangis". Ucap sania khawatir

"Bajingan mana yang melakukan ini". Marah axel

"Siapa dia Robert". Tanya Edrick dingin

"Anak bungsu ku". Ucap Robert datar membuat semua terkejut

"Kau berani mengangkat anak Robert". Ucap saga dingin

"Ck aku tak butuh persetujuan kalian". Ucap Robert

"Adik kurang ajar". Ucap Edgar

"Tunjukkan wajahnya". Ucap Edrick menatap tajam ke Robert

Robert memutar badan Devan menghadap ke depan dengan hati².

Deg

"Imut". Batin semua menatap devan yang tertidur seperti bayi

"Di mana kau menemukan nya". Tanya elena istri Edgar

"Axel yang menemukan saat dia hampir menabraknya". Ucap sania

"Berhati-hati boy kau bisa saja membuat nyawa nya melayang pada saat itu". Ucap saga menatap axel

"Dan sekarang katakan apa yang terjadi saka". Ucap dirga yang sedari tadi menahan diri untuk tidak menghajar saka.

"Di tampar oleh jalang sialan itu". Ucap saka dingin membuat semua terkejut

"Kau tidak menjaganya son". Edgar menatap tajam saka

"Aku menjaga nya tapi bodyguard dady  tidak ada yang becus menjaga adek". Ucap saka datar.

"Jac". Teriak Robert

"Saya tuan". Ucap jac

"Bukankah sudah kukatakan lapor 30 menit sekali apa yang dilakukan bungsu ku". Ucap Robert dingin

"Maaf tuan saya akan memberikan mereka hukuman karena lalai menjaga tuan muda". Ujar jac menunduk

"Kasih hukuman paling berat jac". Ucap sania dingin

"Baik nyonya". Ucap jac segera pergi

"Hiks hiks devan bukan anak haram".  Ucap devan menangis dalam pelukan Robert

Deg

Membuat semua sakit mendengar lirih dari Devan, liat saja mereka tidak akan membiarkan yang menyakiti bungsu mereka hidup senang.

👋👋👋

DEVAN Where stories live. Discover now