9

22.5K 1.3K 8
                                    

Sesampainya di rumah sakit semua sudah menunggu kedatangan Robert karena sudah di beritahu oleh Aron orang kepercayaan Axel.

"Obati anak ku lex buat dia bangun".   Ucap Robert dingin ke sahabatnya

"Kau tenang kami akan menangani anakmu".  Ucap alex

"Sayang anak tidak akan meninggalkan Kita kan".  Ucap sania memeluk suaminya

"Dia tidak akan pernah meninggalkan kita sayang".  Ucap Robert

"Hiks hiks aku tidak mau dia pergi".  Tangis sania yang melihat keadaan Devan yang tidak sadarkan diri.

Melihat tangisan sania membuat ketiganya anaknya emosi mereka tidak pernah membuat sania menangis selama ini dan karena bajingan sialan telah membuat devan terluka membuat jiwa iblis untuk menghabisi nyawa bodyguard sialan itu .

"Kami yang akan mengurus bajingan itu dad". Ucap dirga

"Hm, Pergilah". Ucap Robert

"Jangan sampai dia mati boy mommy akan membuat dia merasakan apa yang bungsu mommy rasakan". Ucap Sania. Mereka hanya diam dan pergi menuju ke tempat jac membawa bodyguard ke ruang bawah tanah.

Sedangkan di dalam dokter membersihkan darah yang terus keluar dari kepala devan.

"Robert menyembunyikan anak manis ini dari ku dasar bajingan".  Ucap Alex kesal

"Mungkin tuan Robert hanya tidak ingin anak manis ini jadi incaran musuhnya dokter".  Ucap suster

"Ckk Robert sialan itu sahabat ku dari kecil kenapa dia harus menyembunyikan anak bungsunya dari sahabatnya ini".  Ucapnya kesal

"Kenapa tidak dokter bertanya saja ke tuan Robert". Ucap suster yang kesal dari tadi mengomel karena Robert menyembunyikan anak seimut ini

"Anak yang malang siapa yang membuat mu seperti ini,  liat saja dia pasti akan om suntik mati".  Ucap Alex dingin

"Kami akan memindahkan tuan muda ke kamar rawat milik Barclays dokter".   Ucap suster

"Bawa dia hati² jangan sampai jahitan kepalanya berdarah itu sangat fatal nantinya".  Peringat Alex di anggukin ke dua suster.

Cklek pintu terbuka terlihat Robert dan sania yang menunggu bungsu mereka.

"Bagaimana keadaan anakku lex".  Ucap Robert

"Luka di kepalanya cukup parah sehingga kami kelelahan menghentikan darah yang keluar. namun untuk saat ini anak mu jangan banyak gerak itu bisa membuka jahitan yang ada di kepalanya".   Jelas Alex

"Berapa jahitan".  Tanya Robert

"20 jahitan yang aku lakukan, jaga dia baik² sepertinya musuhmu sudah mengetahui kelemahan mu sekarang".   Ucap Alex memperingati Robert

"Aku akan membunuh mereka yang menargetkan anakku".  Ucap Robert dingin

"Huh baiklah aku akan memindahkan anakmu ke kamar milikmu.  kau tunggu di sana sebentar lagi suster akan membawa putramu ke sana".  Ucap Alex memberitahu kan

"Terimakasih lex". Ucap Robert langsung pergi ke kamar tempat biasa kalau ada keluarga mereka sakit.

"Sial aku belum bertanya kenapa Robert tidak memberitahuku tentang anak bungsunya". Gumam Alex

Berbeda dengan ketiga anak Sania yang sedang bermain dengan bodyguard yang melukai devan.

"Kau bajingan sialan beraninya kau melukai adikku".   Ucap saka dingin

"Ckk kalian tertipu oleh wajah iblisnya itu yang pura² polos". Ucapnya memberitahu

"Kau mengatai adikku iblis".   Marah Axel

"Dia memang iblis dia hanya menarik perh..." Ucapnya terpotong akibat saka memotong tangannya

"Akhr bajingan kalian".  Ucapnya marah

"Ini akibat kau mengatai adikku yang tidak". Ucap saka dingin

"Kalian akan tau wajah asli sialan itu".   Teriaknya

Axel mengambil pisau kecil dan mendekatinya dan mengoles pipi serta memotong hidung dan telinga bodyguard itu.

Dan Dirga membawa jarum jahit untuk menjahit tangan yang di potong oleh saka.

"AKH bunuh aku sialan".  Teriaknya menahan sakit di tubuh yang di lukai Ole ketiga anak Robert.

"Diamlah nikmati permainan ini". Ucap dirga menjahit mulut bodyguard agar tidak menggangu konsentrasi untuk menyiksanya.

Setelah memotong kuping Axel mengambil kuku tangan dengan mencopotnya secara perlahan agar terasa sakit dan saka mengambil besi yang di panaskan di di letakkan di perut dan di kaki bodyguard itu.

"Mmmhmmmg".   Gumam bodyguard menjerit menahan sakit

"Apa ini kurang". Tanya saka dan mengambil besi yang sudah di panaskan dan di tusukan ke paha bodyguard

"Ini peringatan untuk kalian semua jika ada yang berani melukai adikku nasib kalian akan sama seperti ini".  Ucap dirga ke semua bodyguard yang menyaksikan cara mereka menyiksa tahannya.

"Apa dia mati kenapa tidak bersuara lagi".  Ucap dirga

"Obati dia jac, jangan sampai dia mati".  Ucap Axel membuang pisau ke lantai

"Baik tuan muda".   Ucapnya memanggil dokter yang biasa merawat tahanan

"Aron seleksi semua bodyguard dari awal jangan sampai kejadian ini terulang lagi".  Ucap Axel dingin

"Baik tuan".   Ucap Aron

"Bersihkan diri kalian sebelum pergi ke rumah sakit".  Ucap seseorang yang baru datang mengagetkan mereka.

"Ayah kenapa ke sini". Ucap dirga

"Hanya ingin bermain dengan dia karena berani melukai anak manis yang di bawa dady kalian". Ucapnya menyeringai

"Bagaimana keadaan adikku yah".   Ucap saka

"Adikmu sudah ayah tangani sekarang dia berada di kamar VVIP milik kalian". Ucap Alex memberitahu ketiga putra Robert.

"Kami akan kesana dan ayah jika bermain dengan nya jangan sampai dia mati karena mommy juga ingin menyiksa dia". Ucap Axel

"Ayah tidak janji".  Ucap Alex datar

"Terserah mu". Ucap saka pergi keluar di ikuti Axel dan Dirga.

"Bawa bajingan itu ke sini jac".  Ucap Alex dingin

"Dia sedang di obati tuan".   Ucap jac

"Ckk 5 menit bawa dia dalam keadaan sadar karena aku akan membunuhnya dengan cara ku".   Ucap Alex menyeringai

sebenarnya alex tidak pernah peduli dengan anak Robert karena mereka sedari kecil sudah di ajarin cara bertarung untuk melawan musuhnya namun melihat Robert membawa anak bungsunya dalam keadaan cukup mengenaskan membuat Alex emosi dan marah melihat anak seimut itu bisa terluka itu membuat alex bertekad untuk melindungi ia dari musuh Robert jika perlu ia akan memusnahkan semua orang yang menyakiti anak bungsu Robert Alex sangat dekat dengan keluarga Robert maka semua anak Robert memanggil Alex dengan sebutan ayah.

👋

DEVAN Where stories live. Discover now