"Bagaimana rasa apa enak"?. Tanya kai menatap alia yang menghabiskan sop jari Sonya

"Hiks...hiks..kal...ian..bajin..gan.. sialan". Alia menatap semua tajam

Sedangkan sonya menutup mata tidak sanggup melihat Alia di paksa makan jarinya sendiri oleh anak Robert.

"Kalian iblis sialan". Teriak bara yang melihat istri dan anaknya di siksa begitu kejam.

"Hahahaha kami memang iblis untuk keluarga mu, inilah akibatnya kau bermain dengan kami". Ucap seseorang yang baru masuk

"Kalian terlalu asik bermain dengan mereka papa mau bermain sedikit". Ucap saga menatap bara penuh dendam

"Silahkan pa sebelum permainan berakhir". Ucap kai menyeringai

Saga mendekati bara membawa pisau kesayangan menyeringai melihat keadaan bara yang sangat mengenaskan.

"Mau apa kau bajingan". Bara menatap tajam ke saga

"Membalas dendam karena kau menyabotase dan memasang bom di mobil Robert". Ucap saga membuat bara menegang mendengar

"K..au tidak pu..nya bukti". Ucap bara terbata bata

Saga menggores pisau di pipi bara dan menatap karya yang di gambar di wajah bara mengabaikan teriakan bara yang mencaci nya.

"Bukankah kau ingin membunuh Robert saat itu tapi gagal bukan". Ucap saga dingin

"Aku membawa obat untuk menyembuhkan mereka mau mencobanya". Ucap alex datang bersama Edgar

"Sepertinya permainan akan seru". Edgar duduk di sofa yang ada di ruangan itu.

"Bermain lah sepuas kalian aku tidak ingin mengotori tangan hanya untuk hama seperti mereka". Ucap Edgar.

Alex memberikan obat yang sudah di siapkan ke alia dan menyuruh nya untuk meminum obat yang dia bawa, Setelah meminum Alia kejang²,mencekik dirinya sendiri memuntahkan semua isi perutnya dan bola matanya keluar sendiri membuat sonya dan bara histeris melihat alia sudah tidak bernyawa di depan mereka.

"Kalian kejam membunuh anakku sialan". Teriak bara

"Cepatlah bunuh keduanya, apa kalian tidak kangen dengan adik manis kalian itu". Ucap Edgar yang bosan mendengar teriakkan bara dan sonya.

"Biarkan luky dan Beky yang habiskan mereka berdua pah". Ucap axel di setujui oleh saga.

"Kurung mereka di satu ruangan ron dan masukan anjing kesayangan ku kedalam sana". Ucap axel dan aron segera melakukan tugas yang di berikan oleh tuannya.

Bara dan sonya sudah pasrah di seret ke dalam ruangan melawan pun sudah tidak mungkin bagi mereka, sedangkan keluarga Barclays hanya menonton saat anjing milik axel memakan daging bara dan sonya.

Di rumah sakit devan marah ke Robert karena tidak di bolehkan pulang.

"Daddy devan mau pulang". Ucap devan kesal

"Putra daddy belum sembuh jadi tetap di sini sampai sembuh hm". Ucap Robert lembut

"Devan gak suka bau rumah sakit ini dan juga warnanya buat Devan tambah sakit daddy". Devan menatap tajam ke Robert membuat orang yang di dalam ruangan gemas melihatnya.

"Nanti daddy ganti warnanya sesuai keinginan mu". Ucap Robert membuat devan kesal alasan apa lagi untuk pulang.

"Devan ngambek sama daddy". Ucap devan yang tidur membelakangi Robert

"Ya udah kalau ngambek yang penting kamu tidak tetap di sini". Ucap Robert mengelus rambut devan tapi di tepis oleh devan membuat Robert terkekeh.

"Daddy Senang kamu seperti ini sayang". Batin Robert.

Pintu kamar devan terbuka terlihat banyak orang yang datang untuk menjenguk devan.

"Selamat siang tante". Ucap vano ke sania

"Oh kalian ayo masuk". Ucap sania ke Tiger Woods.

"Kami titip devan sebentar ya, ada sesuatu yang kami lakukan". Ucap Elena

"Siap Tante percaya sama kami untuk jaga prince Barclays ke kami semua". Ucap cakra tegas membuat semua tertawa

Di dalam ruangan hanya ada Tiger Woods dan devan.

"Sana liatin dia tidur atau gak". Bian mendorong vano

"Lo aja sana gue gak mau nganggu tidur degem gue". Ucap vano mendorong cakra.

Devan mendengar suara di belakang dan membalikkan badannya melihat ada 6 orang di dalam ruangannya.

"Siapa"?. Tanya devan membuat mereka kaget.

"Lo gak ingat kita degem"?. Tanya vano balik

"Bahasa lo van". Ucap Ario dingin

"Eh maaf gue gak sengaja". Ucap vano

"Devan kamu gak kenal sama kita". Ucap cakra bingung, devan menggeleng kepalanya.

"Amnesia mungkin dia" ucap jaka membuat semua terdiam.

"Nama abng ario salam kenal lagi". Ucap ario mengulurkan tangannya ke devan di ikuti semuanya.

Setelah berkenalan mereka duduk dan ngobrol apa pun agar lebih akrab kembali dan keluarga Barclays sudah berada di dalam ruangan menyaksikan bagaimana devan tertawa dengan hal random dari ketiga trio Tiger Woods.

"Emang aku waktu dulu kaya mana bang van"?.  Tanya devan yang sudah akrab dengan Tiger Woods

"Kamu waktu itu seperti ini saat berkenalan dengan kami semua". Vano mencontoh saat pertama kali mereka berkenalan di rumah sakit membuat semua tertawa sedangkan devan menutup wajahnya karena malu.

"Pasti boong kan,gak mungkin devan kaya gitu". Ucap devan tidak terima

"Hahaha kalau gak percaya tanya aja sama mereka". Tunjuk vano ke saka dan dirga

"Abng itu gak benar kan"?. Tanya devan menatap saka meminta bantuan

"Mereka tidak bohong emang kamu yang minta berkenalan lebih dulu waktu itu dek". Ucap dirga

"Abng aturan nya bantuan adeknya kok malah ikutan mereka sih". Ucap devan kesal

"Abng gak bisa bohong dek, jangan pasang wajah seperti ini nanti abng cubit pipinya". Ucap dirga gemas

"Huh liat aja kalau devan sembuh devan balas semua abng²". Ucap devan

"Gue bantuin cil buat balas dendam lo ke mereka". Ucap bian membuat devan tersenyum bahagia

"Ini baru abng devan". Ucap devan membuat para abangnya devan menatap tajam ke bian.

"Hayo lo bian para pawangnya marah". Ucap cakra menakuti membuat bian membuang muka agar tidak melihat banyak tatapan mata ke arahnya yang ingin membunuh.

Sedangkan devan tertawa melihat para abangnya cemburu.

"Aku bahagia melihat devan tertawa lepas sayang". Ucap sania memeluk suaminya

"Putra kita tidak akan kehilangan tawanya itu sayang". Ucap Robert

"Kita pindah ke mansion utama di sana devan akan aman dari  para musuh kita". Ucap opa Edric karena Mansion utama penjagaan sangat ketat dan banyak aturan untuk semua bodyguard dan maid yang berkerja semua setuju untuk pindah ke mansion utama.

Melihat Devan tertawa lepas membuat semua bahagia akhirnya penderitaan Devan sudah berlalu dan hanya perlu untuk menjaga agar devan tidak kehilangan senyumannya......

END

👋👋👋👋👋👋👋👋👋👋

Terimakasih sudah memberi vote ke cerita ini. Sampai berjumpa di cerita lain.👌

(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)⁠❤

DEVAN Where stories live. Discover now