Extra Part 2

92 6 8
                                    

Malam itu, Xena memandang langit gelap tanpa bintang. Rintik hujan mulai terdengar, bersiap untuk menyejukkan hatinya yang sedari tadi diselimuti duka.

Sembari meringkuk di depan jendela, Xena memutar kenangannya bersama Krisna. Cowok itu berjanji akan memperlihatkan medalinya ketika menang nanti. Namun takdir berkata lain, gelak tawa dari kedua sejoli di waktu sore itu adalah moment terakhir mereka.

Gadis itu melirik ponselnya yang sedari tadi belum dibuka. Biasanya jika malam seperti ini, Krisna akan mengirimkan pesan untuknya.

Diraihnya benda pipih tersebut dan membuka salah ikon aplikasi, di mana dirinya pernah menyimpan rekaman teleponnya bersama Krisna.

"Selamat malam mbak Renternir!"

Xena terkekeh dan menempelkan ponselnya di telinga. "Malem, Krisna ...."

"Mbak Renternir apakah sudah makan?"

"Belum. Lo mau beliin gue makanan?"

Terdengar helaan napas dari dalam rekaman. "Duit gue belum cukup. Besok kalau udah kekumpul banyak gue traktir ayam krispi ya?"

Air mata Xena kembali luruh disertai dadanya ysng terasa dihimpit. "Buat lo aja. Gue bisa bikin sendiri di rumah."

"Sori juga belum bisa bayar pajak ke lo. Duit gue baru cukup buat beli kecap sama kerupuk buat sarapan besok."

"Makan kayak gitu, dapet gizi dari mana?"

"Sekarang bukan lagi mikirin gizi, Sen. Yang penting badan kita punya tenaga buat nyanyi di depan orang banyak. Kalau gue mikirin gizi, pasti gue bakal jadi orang yang pilih-pilih dan nggak akan cepet dapet rejeki."

"Hmm ... tapi lo bakal gampang kena penyakit."

"Asal yang kena itu bukan lo. Gue nggak masalah!"

"Hilih, cringe!"

Gelakan tawa dari Krisna begitu renyah. Berbanding terbalik dengan dirinya saat ini yang semakin terisak dibuatnya.

"Gue tadi baru ngapalin lagu bagus. Lo mau denger nggak?"

"Mau banget!"

"Bentar gue ambil gitar dulu!"

Xena segera menghampiri ranjang dan merebahkan tubuhnya di sana. Ia berharap nyanyian Krisna akan membawanya ke alam mimpi dan bertemu kembali dengan si pemilik suara.

Tak lama suara petikan gitar dari Krisna terdengar dari dalam ponsel. Gadis itu bersiap memejamkan matanya dengan buliran bening yang terus luruh.

"Dengerin ya, Sen."

"Gue bakal dengerin terus. Na."

I've always been afraid
My best years have passed
They say the good old days
Well, they never last

I've been running into you in my head
In-between, what could've been, yeah-yeah-yeah
Everybody seems to leave bittersweet memories

Time does seem to fly
Then it's hard to find, yeah

Used to dine and dash, run and laugh
Skinny-dip off a ship, oh-whoa-whoa
Not a worry for a million miles
Driving off, be right back, oh-whoa-whoa

Steal HimWhere stories live. Discover now