🌱 1

364 27 143
                                    

"Apakah ini yang disebut sudah jatuh, tertimpa cintamu?"

Dari pada untuk memacari 3 cowok somplak tadi, Fairy memilih untuk memakai syaratnya sendiri yaitu nekat.

Yang penting harga dirinya masih mutu kualitasnya. Masa bodoh jika cowok itu kembali menolaknya untuk ke delapan belas kalinya, Fairy akan mencobanya lagi.

Tiba di area lapangan indoor sekolah. Langkah Fairy terhenti saat mendapati seorang cowok berseragam basket dengan headband menutupi dahinya. Sedang berlatih seorang diri di sana. Dia adalah cowok yang berhasil membuat Fairy kasmaran setiap hari.

"Mubazir kalau gue nggak samperin," gumam Fairy sembari tersenyum gemas. "Om Altra, Tante Stella. Restuin aku!"

Fairy kembali melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam lapangan, di mana cowok yang tengah berlatih basket itu belum menyadari kehadirannya.

Fairy terus memperhatikan cara cowok itu men-dribble bola tersebut dengan rasa kagum.

"Kiu ... kiu, cekurukuk kuk geru kuk geru."

Mendengar suara yang sering diucapkan oleh teman-temannya, membuat cowok itu menghentikan aktivitasnya. Hingga seorang gadis yang telah berdiri di belakangnya sontak mengejutkannya dan tak sengaja melempar bola basket yang dibawa tepat di wajah Fairy.

Bugh!

"Awwh ... Atan! Hati-hati dong!" teriak Fairy yang telah memijat dahinya sembari menyeimbangkan tubuhnya agar tidak terjatuh.

Sadar apa yang telah terjadi pada gadis itu. Cowok beranamakan Samudera Atlanta Deveran, biasa kerap dipanggil Atlan atau Atan. Dengan sigap meraih bahu Fairy agar gadis itu tetap berdiri.

"Ya Tuhan, Fairy ... sa-sa-saya minta maaf," ucap Atlan sembari mengusap pelan dahi Fairy yang nampak merah.

Mendapat perlakuan seperti itu, pusing di kepalanya mendadak hilang dan meninggalkan jantungnya yang berdegup lebih cepat.

"Udah ketiban bola, ketiban cintamu pula!" Gadis itu menggumam.

"Fairy, lain kali kalau manggil dari ja-ja-jauh saja. Saya pasti bisa mendengar," ucap Atlan kembali.

Cowok itu menuntun Fairy agar duduk di pinggir lapangan dan memberikan botol minumannya yang masih tersegel. "Kamu minum ini saja, belum saya minum kok."

"Terus lo gimana? Masa minumannya buat gue, kan lo capek," kata Fairy.

Atlan menggeleng sembari tersenyum manis, "Kamu lebih membutuhkannya sekarang, nanti sa-sa-saya bisa membelinya lagi."

Gadis itu tersenyum dan membuka botol air minum milik Atlan.

"Atlan," panggil Fairy setelah meneguk air botol tersebut.

Cowok itu hanya menatapnya sembari menaikkan kedua alisnya sebagai bentuk respond.

"Atlan ... udah suka sama Fairy belum?" tanya gadis itu kembali. Pertanyaan yang sama setelah beberapa kali Atlan menolaknya.

"Suka, sebagai teman," jawab Atlan begitu lugu. Membuat Fairy melengkungkan bibirnya.

"Nggak ada perasaan yang paling spesial gitu, buat gue?" tanya Fairy pantang menyerah. Tak sabar oleh jawaban Atlan, gadis itu kembali menyeletuk. "Kalau nggak mau pacaran sama gue, yaudah ayo gas kita nikah!"

Atlan yang tak salah mendengarnya praktis menggeleng cepat. "Tidak mau, saya belum ingin menjadi bapak muda."

Fairy tergelak sembari tangannya kembali membuka tutup botol. "Bikinnya nanti aja."

Steal HimNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ