🌱13

94 3 6
                                    

"Ada telur setan! Woii ada telur setan!"

Suara berisik Krisna membuat Fairy yang tengah asik mengorek telinganya, tersentak seketika. Bagitu pula teman-temannya yang lain.

"Mana setannya?!" sahut Pian antusias.

"Ini setannya!" Krisna menunjuk selembar kertas ulangan harian milik Fairy yang ia ambil di meja wali kelasnya. "Nilainya Fairy enol merah semua!"

Gadis itu tertegun, ia pun segera beranjak dari bangku untuk mengejar Krisna yang telah membuatnya malu. Apalagi seluruh kelas menertawakannya. Kecuali Atlan, Apin dan Pipit.

"Primdavan! Gue botakin kepala lo!" geram Fairy sembari berlari mengejar Krisna.

"Nilai enol! Nilai enol!" Krisna mengejek sembari menggoyang-goyangkan pantatnya dan berlari keluar kelas untuk menghidari Fairy.

Setelah dua orang itu beranjak dari kelas, pandangan Pipit beralih menatap Apin sembari menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Sedangkan Apin memilih untuk menatap langit-langit ruangan.

"Ayo damai! Kalian seperti orang pacaran saja!" celetuk Atlan karena merasa gemas dengan kedua temannya itu.

"Nanti gue bakal shiperin kalian jadi ViVin, Vitra-Gavin! Ciee ... ciee!" timpal Pian.

Sedangkan Pipit dan Apin kompak saling menggeserkan tubuhnya, menjauh. "NAJIS!"

Atlan dan Pian kompak menghela napas sabar, mereka pun beranjak dari bangkunya dan menghampiri kedua temannya itu.

"Susah sekali untuk baikkan!" Atlan menarik tangan kanan Apin dan Pian menarik tangan Pipit lalu menempelkan satu sama lain.

Sedangkan dua cowok itu, meskipun saling berpegangan tangan. Namun kedua mata mereka masih saling melempar tatapan sinis.

"Nah ... begini kan akur, jadi–"

"Pak RIDAN! PAK RIDAN DATENG WOI! Teriakan Krisna dan Fairy dari ambang pintu membuat seisi kelas lagi-lagi tersentak. 

"Nih anak lama-lama gue sumpelin pake kolor beneran, mulutnya!" ujar Pian sembari mengusap dadanya.

Seluruh murid bergegas kembali ke bangku masing-masing. Dan tak lama kemudian, pria berkemeja biru itu masuk ke dalam kelas dengan wajahnya yang begitu bersemangat.

Mata Pipit memicing saat tak sengaja mendapati seorang gadis asing, berjalan di belakang wali kelasnya.

"Lah? Ternyata ada yang jalan dibelakang Pak Ridan!" Celetukan Krisna membuat atensi seluruh murid jatuh kepada seorang gadis berwajah blasteran yang kini berdiri di samping Ridan.

Sontak hal itu membuat para murid saling berbisik sembari melirik ke arah gadis itu.

"Murid baru tuh pasti!"

"Cakep, unyu-unyu gitu!"

"Kayak bule mukanya, memperbaiki keturunan sih!"

"Cakepan juga gue!" sambar Navyra yang langsung mendapat sorakan sinis dari teman-temannya.

"HUUUU!"

Navyra yang mendengar pun berdecak kesal sembari menghentakkan kakinya di lantai.

"Hai, cewek! Kiw-kiw!" goda Apin sembari menaikkan kedua alisnya pada gadis itu. Membuat Navyra yang mendengar praktis membanting novelnya yang sedari tadi berada dalam tangannya.

"Apaansih?! Biar gue cemburu gitu? Ngimpi banget!" ujar Navyra kesal. "Gue nggak bakal cemburu, Pin!"

"Dih? Ngapain juga bikin lo cemburu?" sahut Apin sembari merotasikan bola matanya.

Steal HimWhere stories live. Discover now