1

51.9K 2.8K 20
                                    

Devan pemuda berusia 18 tahun yang selalu menggagalkan rencana musuh keluarganya dengan kejeniusannya dalam menghecker. devan mengamankan data penting milik keluarganya walaupun mereka sering mengabaikan devan hanya karena memiliki tubuh yang gemuk dan hitam berbeda dari mereka itu membuat semua membenci dirinya.

"Huh apa yang harus gue lakukan sekarang". Ucap devan yang merasa bosan

"Punya orang tua lengkap tapi berasa yatim-piatu."

Devan tinggal di mansion sediri sedangkan keluarganya pergi ke pesta ulang tahun anniversary opa dan Oma mereka tidak mau membawa devan ke acara itu bisa membuat suasana tambah kacau oleh kehadirannya.

"Gue kan ada beli novel baca aja deh". Ucap devan mengambil novel yang ia pesan dari online

"Posesif family. Judul novel yang di beli devan.

"Ngapain gue beli novel yang ini yang ada sakit hati gue bacanya. Ucap devan

Devan selalu iri melihat abng dan kakak selalu mendapatkan kasih sayang full dari keluarga besarnya di bandingkan dia selalu bersembunyi di balik tembok untuk melihat kebahagiaan keluarga tanpa ada dirinya, Padahal ia mempunyai otak yang jenius jika saja mereka memperhatikan dirinya.

Berbeda di mansion opa milik Devan semua keluarga berkumpul di taman untuk merayakan anniversary opa dan Oma di hadiri banyak kolega bisnis dari luar negeri untuk mengucapkan selamat.

"Selamat anniversary ayah mom". Ucap ayah devan

"Terimakasih di mana cucuku sion". Ucap opa

"Mereka ada di sana yah". Ucap istri sion menunjuk ke arah anaknya sedang mengobrol dengan temannya

"Aku senang semua cucuku ada di sini". Ucap oma

"Di mana anak bungsu mu sion". Tanya saudaranya yang menyeringai

"Ckk itu tidak penting aku tidak tau dia ada di mana". Ucapnya datar

"Jangan membahas anak itu di acara penting ini". Ucap istrinya

"Baiklah mari kita rayakan anniversary ayah dan mama". Ucapnya

Sedangkan di mansion devan sudah membaca semua novel yang ia beli menurut devan tidak ada yang menarik selama membaca di situ hanya menceritakan tentang keluarga mafia yang mengadopsi seorang anak perempuan karena tidak sengaja di tabrak oleh anak anak pertama Mereka.

"Alia bangsat hanya luka sedikit tapi mereka sudah membunuh orang yang menabraknya". Ucap Devan emosi

"Ckk nyesel gue beli novel sialan". Ucap devan melempar novel

"Gue butuh pelampiasan". Ucap devan mendekati komputer dan bermain dengan para musuh keluarganya.

"Mereka masih berani membobol data milik keluarga gue". Ucap devan menyeringai

"Gue akan kasih kalian virus". Kekeh devan

Devan mengirim virus ke komputer lawannya jika masih membobol password yang sudah ia beri maka komputer mereka akan meledak sendiri.

"Kita liat siapa yang akan menang". Ucap devan yang masih saling menyerang di komputer

Selesai mengirim virus devan pergi keluar jendela dan menatap langit yang banyak di penuhi bintang yang bersinar.

"Kalau gue jadi bintang mereka akan sedih gak ya". Ucap Devan menatap langit

"Ayah devan ingin merasakan pelukan sekali dari ayah". Gumam Devan

"Devan pun tidak ingin memiliki bentuk tubuh yang berbeda dari kalian". Lirihnya

"Kalian semua hanya memikirkan reputasi tapi tidak memikirkan perasaan devan". Ucap devan menangis mentalnya sudah hancur namun ia masih bertahan untuk melindungi semua harta milik keluarganya.

Devan menangis setiap hari di malam dengan begitu perasaannya akan lebih lega setelah mengeluarkan semua dalam sakit di hatinya. Saat devan menatap langit seseorang melihat dari balik pohon dan mengarahkan pistolnya ke devan dan menyeringai akhirnya anak sion akan mati. Devan tau ada yang ingin menembak dirinya namun ia tidak menghindar mungkin dengan begini ia tidak merasakan sakit hatinya melihat kebahagiaan keluarga bukankah ini yang di harapkan mereka semua mendengar kematian agar tidak ada aib di keluarga besarnya.

Dor

Dor

Bunyi tembakan mengenai kepala
Devan membuat semua penjaga dan main berlari ke kamar devan.

"Tuan muda buka pintunya". Ucap bodyguard

"Ambil kunci cadangan cepat". Ucap kepala maid.

Devan yang merasakan sakit di kepala hanya tersenyum akhirnya setelah sekian lama ia mati di tangan musuh ayahnya itu dengan begini ia tidak lagi menjadi hama di keluarga ayahnya sendiri.

"Devan pergi ayah, mama". Ucap devan tersenyum

Cklek pintu terbuka semua terkejut melihat devan sudah berlumuran darah mereka mengangkat devan dan membawa ke rumah sakit.

"Cepat bawa tuan muda ke rumah sakit". Ucap mereka panik

"Jangan ada yang kabari tuan besar biarkan mereka sampai di sini baru kita kasi tau". Ucap kepala maid

"Kenapa tidak di beritahu sekarang". Ucap maid lainnya

"Tuan besar akan marah jika acara mereka di ganggu kalian tau bagaimana sikap mereka ke tuan muda devan". Ucap kepala maid semua mengerti dan membereskan kekacauan di kamar devan.

Sedangkan di acara sion gelisah dan kurang nyaman membuat semua bingung ada apa dengan sion tidak seperti biasanya.

" sion apa ada sesuatu". Ucap temannya

"Tidak ada aku hanya gelisah namun tidak tau ada apa". Ucapnya

"Apa anak mu baik² saja biasanya firasat kita sangat peka terhadap anak". Ucap temannya

"Anakku baik² saja mungkin aku hanya kelelahan". Ucap sion

"Di mana anakmu". Ucap sion mengalihkan pembicaraan

"Anak ku di sana dia selalu mudah mendapatkan teman tapi dia mempunyai sahabat begitu dekatnya namanya  devan". Ucapnya

Deg

Kaget sion mendengar nama devan di sebut ntah kenapa ia khawatir

"Hiro kemari". Panggilannya

"Ada pi"?. Ucap hiro

"Kenalin ini sahabat papi namanya om sion". Ucap digo Hiro menyapa ke sion

"Sekolah di mana anakmu digo". Tanya sion

"High intercultural school". Ucapnya bangga karena yang masuk di sekolah itu hanya anak jenius

"Wow kau pasti bangga". Ucap max yang dari tadi menyimak semua juga kaget mendengar nama sekolah ternama.

"Sangat tuan walaupun anakku hanya dapat 10 besar itu sudah sangat membanggakan". Ucapnya tersenyum

"Kalau begitu siapa juara pertama". Ucap lisa anak sion penasaran begitupun yang lainnya.

"Devan" . Ucap hiro tersenyum karena devan sahabatnya

Deg

👋👋

DEVAN Where stories live. Discover now