53. Balas Dendam

75 5 0
                                    

Happy Reading

Maaf jika ada typo yang bertebaran

Hari sudah semakin siang yang sudah menunjukkan pukul 10.00 siang yang dimana semua sudah berada keluarganya Baskara, Keluarganya Safina, semua anggota Ravenloss, Raka, Felicya, Melin dan juga Nara.

Baskara mencoba menghubungi Safina ia ingin mencoba untuk membujuk Safina agar datang ke makam Galih, tetapi Safina tidak mengangkatnya tak selang lama kemudian Ale pun datang dan langsung menghampiri Baskara.

"Bas Galih dimana? dimana dia?" tanya Ale.

"Di depan lo yang terbaring dengan kain kafan dia Galih Le" jawab Baskara.

Ale pun melihatnya dan langsung menghampiri Galih sambil menangis dengan histeris.

"Gal bangun bangsat! Lo udh janji sama kita buat bareng bareng terus!" teriak Ale.

Semuanya memperhatikan Ale begitu juga dengan Felicya sampai pada akhirnya Ale menghampiri Repal.

"Pal tampar gue pal ini boong kan gue mimpi kan? Jawab Pal" ucap Ale sambil menarik narik kerah milik Repal tetapi Repal tidak menghiraukannya.

Ale pun menghampiri Baskara dengan perlakuan yang sama seperti ke Repal.

"Lo kan ketuanya Bas, bilang ini semua lo pada lagi main main kan? tonjok gue Bas pasti ini cuma mimpi doang kan Bas, tonjok gue Bas! Tonjok gue anjing!" teriak Ale yang terus saja mendesak Baskara untuk menonjok dirinya, sampai akhirnya Baskara pun menonjok Ale dengan sekali pukulan.

"Puas lo?! Gue juga sama kaya lo Le awalnya gue kira ini semua mimpi dan lo kira gue terima sama atas semua kematian Galih yang kaya gini bangsat?!" teriak Baskara.

Ale yang terkena pukulan itu pun merasakan kesakitan, semua yang berada disana ingin mencoba mencegah Baskara dengan Ale tetapi di tahan oleh Repal.

"Dan lo? Ga balas dendam sama Alteon?" tanya Ale.

"Le tanpa lo tanya gue juga mau banget balas dendam sama Alteon dan Farel tapi mereka semua udah di tangkap sama polisi jadi lo tenang aja" jawab Baskara.

"Itu ga sebanding sama kematian Galih Bas!" kata Ale.

"Gue tau Le" ucap Baskara.

"Udah bangsat! lo berdua mau sampe kapan berantem di depan Galih?! sekarang fokus buat pemakaman Galih" sahut Repal. 

•••[B]•••

Safina masih saja terdiam di kamarnya sambil memikirkan semua kebenaran ini sampai pada akhirnya ia tersadar pada sebuah kotak sewaktu ia bawa dari rumahnya.

"Bu maafin aku, semua kebenarannya baru tau setelah semuanya udah terlambat maafin aku bu, dan sekarang aku harus gimana bu" ucap Safina kepada sebuah foto ibunya.

Tak selang lama kemudian neneknya mengketuk pintu kamar Safina, Safina pun memperbolehkan nenenknya itu untuk masuk.

"Kamu beneran ga mau dateng ke makam sodara kamu sendiri?" tanya neneknya itu.

Safina hanya bisa diam sambil melihat kalungnya, neneknya pun yang melihat itu pun mengerti dari terdiamnya Safina dan tidak menjawabnya yang menandakan bahwa dirinya bukan tidak mau hanya saja Safina menunggu dirinya untuk bisa siap menerima sebuah kenyataan ini lalu bisa menerima Galih sebagai sodaranya sendiri.

"Ya sudah kalo gitu, nanti biar nenek yang mewakili kamu untuk datang ke makam sodara kamu. Kamu kalo mau makan bisa panggil bibi yaa" jelas neneknya dan lalu pergi meninggalkan Safina.

BASKARA [COMPLETED]Where stories live. Discover now