50. Kebencian

95 6 0
                                    

Happy Reading

Maaf jika ada typo yang bertebaran

Setelah beberapa menit Baskara yang terus saja memperhatikan Safina tiba tiba saja Baskara teringat satu hal yaitu anggota gengnya yang pasti sudah menunggu di markas, saat ia sedang ingin jalan tiba tiba saja suara telfonnya pun berbunyi.

"Aku pergi dulu yaa aku lupa masih ada urusan sama pemakaman Danu" ucap Baskara yang menghampiri Safina.

"Iyaa hati hati yaa, kalo ada apa apa kabarin aku" ucap Safina.

"Iyaa pasti aku langsung kabarin, kamu gimana lengannya masih sakit ga? Kamu juga kabarin aku kalo Galih dateng lagi kesini" kata Baskara.

"Ngga kok, iyaa pasti aku kabarin" ucap Safina.

Baskara pun memeluk Safina dan mencium kepalanya, setelah itu ia melepaskan pelukannya dan menatap mata Safina.

"Aku mohon banget sama kamu, jangan dekat dekat sama Galih dulu yaa kalo bisa jauhin dia sekalian. Alasannya kenapa aku nyuruh begini ke kamu nanti malem aku jelasin atau ga besok aku jelasin, janji ke aku bisa?" tanya Baskara.

Safina pun akhirnya menganggukan kepalanya yang merupakan mengiyakan soal itu.

"Bagus, makasih yaa" ucap Baskara dan pat pat kepala Safina.

"Kamu hati hati" kata Safina.

"Iyaa sayang" ucap Baskara dan senyum lalu pergi meninggalkan Safina.

Safina yang tadinya ia sudah berjanji kepada Baskara untuk sementara waktu tidak menemui Galih dulu tapi ia malah mencoba untuk bertemu dengan Galih karena ingin menanyakan hal ini semuanya dan Safina pun menelfon Galih tapi tak kunjung di angkat juga sampai pada akhirnya Safina mengirimi pesan kepada Galih.

"Gal temuin gue di taman mustika gue harap lo dateng, banyak persoalan yang pengen gue tau dari lo, gue bakalan nungguin lo disana jam 3 sore" pesan dari Safina dan ia melanjutkan kerjanya lagi.

 •••[B]•••

Baskara pun langsung menuju ke markasnya, saat di perjalanan ia mengangkat telfon dari Repal.

"Lo dimana?" tanya Repal.

"Iyaa iyaa ini gue lagi otw, gue lupa maap maap" ucap Baskara.

"Yee sih panjul, yodah" kata Repal dan sambungan telefon pun mati.

Sesampainya di markas Baskara melihat semua anggota sudah berkumpul.

"Maaf yee gue lupa tadi" kata Baskara.

"Jadi gimana sekarang? kita bakalan balas dendam ke orang itu?" tanya Angga.

"Pasti kita bakalan balas dendam orang itu, cuma kita harus cari tau dulu siapa mereka dan ada maksud apa mereka nyerang markas kita, sekarang gue tanya sama anak anak yang masih sekolah di SMA Garuda lo semua ga ada yang nyari musuh kan?" tanya Baskara.

"Ngga Bas, kita juga ngapain nyari musuh" jawab salah satu anggota Ravenloss yang masih  bersekolah di SMA Garuda.

Tak selang lama kemudian, beberapa orang yang kemarin menyerang markas Ravenloss pun menyerangnyanya lagi sambil menembaki markasnya itu, semuanya dengan sigap langsung mencari tempat berlindungan.

"Gue mau ketua lo itu suruh keluar! Ga usah jadi pengecut lo!" teriak salah satu dari orang itu.

Baskara yang mendengarkan hal itu pun ingin keluar tetapi Repal menahannya.

"Jangan Bas, di luar terlalu bahaya mereka bawa senjata" ucap Repal.

"Pal, gue udh janji sama Danu kalo gue bakalan habisin orang itu. Lebih baik gue yang bahaya dari pada harus anak anak lain yang bahaya" ucap Baskara.

BASKARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang