32. Rencana untuk ke Puncak

113 8 0
                                    

Happy Reading

Maaf jika ada typo yang bertebaran

Pagi sudah menunjukan pukul 06.00 Nara terbangun dari tidurnya dan melihat sudah jam 06.00 ia buru buru langsung mandi, sebelum mandi ia melihat sebuah jaket yang berada di badannya ia ingat semalem ia belajar bersama Galih.

"Loh ini jaketnya Galih? Aarghhhhhh gue bego banget kenapa semalem ketiduran!" teriak Nara dan tanpa memikirkan lebih lanjut lagi ia langsung bergegas ke kamarnya untuk mandi.

Setelah selesai ia makan roti yang sudah di buatkan oleh mamahnya dan meminum susu secepat mungkin.

"Jangan buru buru nak" kata bundanya.

"Aku telat bunda, kak ayo jalan sekarang" ucap Nara mengajak kakaknya.

"Sabar minum dulu kakak" ucap Laras dan langsung bergegas ke mobilnya untuk berangkat mengantarkan adiknya itu, sedangkan Daffa sudah duluan ia membawa motor sendiri.

"Lagian kalo pacaran jangan ampe malem banget" ledek Laras.

"Siapa yang pacaran sih dibilang cuma temenan doang, satu lagi udh tau aku ketiduran kenapa ga ada yang bangunin aku buat pindah ke kamar?" omel Nara.

"Sengaja karena ngeliat kamu nyaman banget tidur sama jaket itu yaudah ga kakak bangunin biarin aja haha" ucap Laras dan menyuruh Nara untuk turun karena sudah tiba di sekolahnya.

"Makasih kak udh nganterin" ucap Nara dan langsung bergegas ke dalam sekolah sebelum di tutup pagarnya.

Kakaknya pun berangkat untuk kerja, ia sambil menyetel lagu klasik dengan sangat santai, sebelum ke tempat kerjanya ia mampir dahulu untuk membeli tanaman karena untuk temannya yang sedang sakit.

Ia memilih tanaman yang mudah dan tidak ribet untuk di rawat yaitu ia memilih sebuah tanaman kaktus, setelah itu ia melanjutkan pergi ke rumah sakit.

Tiba di rumah sakit ia masuk dan sambil mengobrak abrikan tasnya karena ingin mencari ponselnya setelah menemukan ponselnya ia bertemu dengan seorang laki laki yang serba berpakaian hitam dengan masker hitam dan juga topi hitam sambil membawa pisau yang sudah berdarah.

"TOLONG! ITU COWO YANG BERPAKAIAN HITAM ITU TELAH MEMBUNUH SALAH SATU PASIEN DISINI!" teriak salah satu suster.

Laras yang mendengar hal itu langsung mengejarnya sebelum mengejarnya ia menaruh barang barangnya di tempat resepsionis, Laras pun mengejarnya sehingga jalan tersebut buntu untuk penjahat ini kabur.

Tanpa sepatah kata apa pun tiba tiba saja penjahat itu langsung menyerang Laras dengan sigap Laras pun langsung membalasnya dan akhirnya membuat penjahat ini tertunduk juga.

Laras membuka topinya, dan membuka maskernya.

"Siapa lo sebenernya?! Kenapa lo bunuh salah satu pasien disini?!" ucap Laras.

"Lepasin gue, gue bunuh dia karena disuruh  bos gue!" kata penjahat itu.

"Siapa bos lo?!" tanya Laras.

"Lo ga perlu tau! Gue ga akan ucap siapa bos gue!" kata Penjahat itu.

Dan tiba tiba saja polisi pun datang, dan Laras pun langsung menyerahkannya kepada polisi itu, Laras pun mendahuluinya tetapi disaat ia ingin berjalan tiba tiba penjahat itu lepas dan hampir menusuk Laras tetapi tidak sempat karena aksinya di gagalkan oleh salah satu dokter laki laki muda.

"Mbanya gapapa?" tanya dokter itu.

"Saya gapapa, tapi dok tangan dokter berdarah!" ucap Laras.

Tangan dokter itu berdarah karena ia dengan sigap mengambil pisaunya dengan tangan kosong sehingga membuat tangannya berdarah.

BASKARA [COMPLETED]Where stories live. Discover now