19. PUTUS!

376 26 6
                                    

Tidak lain tidak bukan sudah pasti aku ga akan stop bilang terimakasih buat kalian yang udh selalu stay terus buat nungguin up dari cerita Baskara.

Dan untuk part ini agak sedikit ya, karena kondisi kesehatan ku yang kurang stabil tapi aku buat semampu mungkin untuk kasih yang terbaik cerita Baskara dan para readers Baskara.

Seperti biasa jika ada typo yang mengganggu mohon maklumi.

Happy Reading

Disepanjang perjalanan Sasa dengan Baskara terus saja diam tanpa membuka pembicaraan apa pun sehingga di rumahnya Sasa.

Sesampainya di rumah Sasa, Baskara menuntun Sasa ke dalam rumahnya, sebenarnya Sasa tidak begitu merasakan sakit tetapi ia hanya berpura pura karena tujuannya itu untuk bisa dekat dengan Baskara.

"Yaudah gue pamit ye" ucap Baskara yang hendak ingin berjalan ke luar tetapi langkahnya terhenti karena Sasa menarik tangannya Baskara.

"Boleh tunggu disini sebentar seenggaknya gue bikinin lo minuman itung itung ucap terimakasih gue ke lo" kata Sasa yang masih saja terus memegangi tangannya Baskara.

Baskara yang menyadari hal itu langsung melepasnya.

"Ga ush kaga ngapa" jawab Baskara.

"Plisss mau ya" tanya Sasa yang penuh harapan agar Baskara mau menerimanya.

"Ga bisa Sa, udh ya gue pulang sekali lagi maaf udh ngenain kepala lo" ucap Baskara dan benar benar pergi meninggalkan Sasa.

Sasa pun sangat kesal dan rasanya ia ingin menahan Baskara atau terlebih dari itu yaitu menjadi kekasih Baskara secepatnya.

"Liat aja Bas suatu saat gue bakal rebut lo dari Safina dan jadi milik gue seutuhnya" kata Sasa.

Kini Sasa benar benar ingin menghancurkan hubungan Baskara dengan Safina atas dendam amarahnya itu.

"Bagaimana pun caranya gue bakal rebut lo dari Safina" ucap Sasa.

Baskara kini tengah terburu buru untuk cepat pulang ke rumahnya dan menjelaskan semuanya kepada Safina.

Saat di tengah perjalanan Baskara di hadang oleh segerombolan geng Alteon, ia sudah menebaknya pasti geng Alteon akan menghajar dirinya.

Dengan cepat Baskara memutar balikan motornya pergi dengan cepat, alasan ia menghindar dari geng Alteon karna ia sangat malas jika berurusan dengan Alteon sekarang, karna waktunya tidak tepat dengan itu Baskara pergi menuju kantor polisi agar mereka tidak bisa berkutik atau menghajar Baskara.

Baskara berhenti di kantor polisi serta terdapat dua polisi yang sedang asyik berbincang dan Baskara membuka kaca helmnya sambil berteriak.

"Dengerin ucapan gue, gue ngehindar dari lo bukan berarti gue pengecut gue males ribut sama lo lo pada sekarang karna waktunya ga pas jadi lain kali aja ye ributnya" teriaknya.

"Oh iya pak, bapak liat segerombolan orang itu, mereka geng motor yang suka bikin ulah pak jadi saya harap kasih peringatan ke mereka ya pak, yaudah sekian terimakasih pak" ucap Baskara dan pergi melaju meninggalkan kedua polisi itu.

•••[B]•••

"Lo ke rumah Baskara sekarang, Safina lagi dalam bahaya"

Itulah pesan yang dikirim untuk Galih, entah dari siapa yang pasti pengirimnya itu membawa bawa nama Safina.

Galih yang baru saja tiba di rumahnya dengan cepat ia pergi langsung ke rumah Baskara sampai ia tidak berpamitan kepada kedua orang tuanya itu yang berada di ruang keluarga.

BASKARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang