I87I Negatif Narkoba

5.7K 275 321
                                    

Halo, ketemu lagi dengan Arum di sini. Maaf teman-teman baru bisa up sekarang karena saat ini masih garap skripsi. Mohon dukungan dan doa dari teman-teman ya. 

Pembaca lama sudah pada bosen, kah? baca cerita Arum. Kok komennya jarang nembus lagi. Yang sering spam komen pada kemana guys? kangen, nih. 

Please guys kalau kalian kasihan sama aku karena bagi tugas antara skripsi, kerja, dan nulis please tembusin 300 komen aja. Sekarang mau nulis butuh effort banget, jadi mohon dukungannya sahabat SW, Terima kasih cuman minta itu aja kok, hehehe. 💜

FOLLOW ME GUYS. TERIMA KASIH. 

Ada kalanya kita berjuang, ada kalanya kita melepaskan, dan ada kalanya kita sadar bahwa apa yang kita harapkan tidak selalu tercapai. 

~Bianca, SW~

"Sampai kapan pun, gue Bianca! gak akan rela lihat Arsa bahagia." 

Kata-kata itu terlontar ketika Arsa meninggalkan dirinya begitu saja. Menjalin hubungan yang begitu lama, ternyata kehadiran dirinya tak berarti apa-apa untuk seorang Arsa. Hatinya terasa sesak dan sakit ketika Arsa lebih membela istrinya dibandingkan dirinya yang bahkan keberadaanya jauh lebih lama dibandingkan Anindya. Arsa memang sudah dibutakkan oleh cinta. Akibat ulahnya, semuanya akan hancur. Ia tak bisa lagi melihat dunia, karena sepanjang hidupnya akan berada di tempat dimana suhu ruangan membuat dirinya gerah, tidak bisa menghirup udara dengan bebas, dan yang paling penting adalah ia kehilangan semua popularitas yang pernah ia raih dalam hidupnya. 

"Tunggu pembalasan gue, sa," ucap Bianca seraya mengepalkan tangannya, hingga kubu-kubu tangannya terpampang nyata. 

Sementara di sisi lain, Arsa yang awalnya menaruh rasa kini berubah menjadi benci karena perilaku dan hal-hal yang membuat anak dan istrinya hampir terbunuh. Arsa pun membaca kata demi kata yang terpampang nyata di sebuah lembar kertas berisikan pernyataan bahwa ia negatif narkoba. Tentu saja ia tersenyum dan segera menjabat tangan polisi yang sudah membantu dirinya. 

"Terima kasih, pak. Saya permisi," pamit Arsa setelah mendapatkan surat tersebut. 

"saya kawal, ya. biar ------" 

"Tidak usah, pak. Terlalu lebay jika saya di kawal. Saya bisa sendiri pak. Saya permisi." Arsa pun melenggang pergi. Ia sempat tersenyum sebelum wajahnya tertutup masker dan topi. Di awal kedatangan memang ia tidak memakai masker dan topi, namun ketika pulang ia ingin menunjukan surat tersebut seraya cepat pergi. 

"Woy Arsa!" teriak salah satu wartawan membuat wartawan yang lainnya segera sigap mengabadikan momen tersebut. 

"Tetap jaga jarak!" teriak seseorang secara tiba-tiba membentengi Arsa dari kerumunan wartawan. 

Arsa pun terkejut. Ia yang awalnya ingin berlari dan menghindar pun dikejutkan dengan kedatangan seorang perempuan dengan topi dan masker yang membuat dirinya tak dikenal. Perempuan yang tidak diketahui oleh dirinya secara tiba-tiba membentangkan tangan, menghalangi wartawan. Bahkan secara tiba-tiba juga perempuan tersebut meraih sebuah kertas yang ia pegang kemudian menunjukannya pada awak media. Tentu saja media segera memfoto seraya memberikan beberapa pertanyaan yang bahkan tak bisa Arsa jawab, karena merasa terkejut dengan kedatangan seorang perempuan yang tiba-tiba membantu dirinya. 

"Dalam surat ini menyatakan bahwa Arsa Putra Wicaksana negatif narkoba. Tolong hapus berita yang menyatakan bahwa Arsa positif narkoba. Saya mohon bantuan dan kerja sama dari teman-teman media mewakili agensi. Sekian terima kasih." 

Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang