46

14.7K 1.2K 38
                                    

hiii
Jangan lupa vote ya!

Happy reading!

>>>>>

can i go where you go?
Can we always be this close forever and ever?

Alice menggigit jarinya, sudah 3 hari berlalu semenjak misi itu muncul. Tapi ia tak tahu maksud dari misi itu, belum lagi Jeffery masih jauh dari jangkauannya. fyi, saat Alice bangun kesiangan, Jeffery pergi keluar negeri untuk menangani sesuatu di perusahaan ayahnya yang ada diluar negeri.

Perusahaan itu, akan diurus oleh isha dikemudian hari. Tapi karena isha belum siap, ayahnya lah yang mengurusnya dari jauh, dibantu oleh Jeffery dan Jeremy yang sesekali mengecek langsung ke sana.

"Ibuuuu!" Alice terkejut mendengar suara anaknya yang berteriak memanggilnya, wanita itu bangun dari duduknya. Ia berjalan dengan wajah cemas mendekati sumber suara tersebut, namun ditengah jalan ia melihat Aldric yang berlari mendekat.

"Ada apa Aldric?"

"Ibu, vas bunga besar diatas meja jatuh dan hampir mengenai Jackson." Ucapnya menjelaskan,

"Bagaimana bisa?" Alice berlari menuju dimana kedua anak kembarnya berada,

"Jackson?" Panggilnya, ia melihat anak itu yang hampir menangis. Alice segera menggendong anak itu sembari terus mengusap-usap punggung anak itu.

"Apa ada yang terluka?" Tanya Alice memastikan, seketika isakan kecil terdengar.

"Hikss, ibuu kakiku.." ucapnya sembari menyembunyikan wajahnya dileher Alice, wanita itu dapat merasakan tetesan air di lehernya.

"Tenang ya, ayo kita obati sekarang."

"Jaycob, rapikan semua buku itu dulu. Aldric, tolong ambilkan kotak p3k didalam lemari itu." Ucapnya sambil menunjuk lemari yang dimaksud.

"Baik ibu!" Ucap keduanya serempak, baru saja ia hendak melangkah pergi, Alice sadar bahwa tidak hanya mereka berempat yang ada disana. Menyadari tatapan sang nyonya yang menuju pada dirinya, seorang gadis mendekati Alice dan memohon maaf.

"Maafkan saya nyonya, saya tidak sengaja menyenggol vas bunga itu. Saya benar-benar tidak sengaja nyonya, maafkan saya." Alice menyerit, ia baru pertama kali melihat orang itu. Tapi sekarang yang terpenting adalah anaknya harus diobati. Alice mengangguk kecil kemudian pergi dari hadapan gadis itu.

'Sialan! Pasti nanti aku dimarahi habis-habisan.'

"Nah sudah, apa ada yang sakit selain itu?" Tanyanya setelah selesai mengobati beberapa goresan dikaki Jackson, anak itu menggeleng.

"Tidak ada ibu,"

"Syukurlah."

"Umm.. anak-anak, kalian tahu siapa perempuan tadi?" Tanya Alice yang masih penasaran siapa gadis itu, karena ia merasa pernah melihatnya, tapi bukan di mansion. Ketiga anaknya nampak berpikir,

"Aku tidak tahu ibu, aku baru melihat dia dari kemarin." Jawab Jackson yang disetujui oleh Jaycob,

"Dari kemarin?"

"Oh! Aku ingat, waktu ayah pergi.. dia datang bersama dengan bibi Anne, dia menyuruh ayah menjadikan kakak itu pelayan disini, tapi ayah sempat menolaknya karena Kita tidak sedang membutuhkan maid lagi." Ucapnya menjelaskan, Anne? Alice sedari awal memang merasa janggal dengan adik iparnya itu. Dia seolah ingin merebut sesuatu dari dirinya.

My Husband's Family Are Obsessed With Me. Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt