Agnes Stephanie adalah seorang aktris sekaligus model yang sangat terkenal. Bukan hanya itu, ia merupakan pemilik perusahaan ternama dan agen rahasia pemerintah. Ia adalah kaki tangan Edward Xavier, yaitu ketua Mafia yang sangat ditakuti oleh semua...
Di pagi hari yang cerah, Alice yang sedang merias wajahnya terkejut dengan kemunculan Jeffery di kaca.
"Hah, kau mengejutkanku!" Ucapnya kemudian melanjutkan acara merias wajah cantiknya.
"Mau kemana?" Tanya Jeffery,
"Kerumah ayah dan ibu, aku kan sudah memberi tahunya kemarin. Kau lupa?" Kata Alice tanpa menatap Jeffery, laki laki itu diam tak menjawab. Ia kemudian masuk kedalam walk in closet untuk memakai pakaian formalnya karena ia akan berangkat ke kantor.
Jeffery tersenyum kecil ketika melihat pakaian kantor nya sudah disiapkan oleh Alice, wajahnya memerah seketika. Entahlah, Jeffery sendiri bingung. Ia sering sekali memerah karena perlakuan kecil Alice,
Beberapa menit kemudian, Alice menyelesaikan acara merias wajahnya. Gadis itu menoleh ketika melihat Jeffery yang keluar dari walk in closet,
"Jef," panggilnya, Jeffery yang sedang sibuk membenahi dasinya hanya berdehem sebagai sahutan. Alice kemudian menarik tangan Jefri dan mendudukkannya di kursi. "Kau ini bagaimana sih, masak memasang dasi saja tidak bisa?" Ucapnya dengan wajah kesal, sejujurnya Jeffery hanya berpura-pura kesusahan memasang dasi agar istri cantiknya memasangkan dasi itu. Dan ternyata benar saja, dengan sigap dan fokus Alice memasangkan dasi itu.
"Cantik" Celetuk Jeffery tanpa sengaja,
"Apa?"
"Ah tidak, da-dasinya cantik" Alice hanya mengganggu kecil, Selesai memasangkan dasi Alice pergi mengambil sisir dan juga pomade untuk merapikan rambut Jeffery yang sudah gondrong. Bahkan rambut depannya sudah melewati mata.
*Ilustrasi
Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
Jeffery hanya diam dan menikmati sentuhan lembut Alice sembari terpejam, ia bahkan sampai mengantuk. Rasanya ia ingin kembali ketempat tidur dan bermanjaan dengan Alice.
"Kenapa kau tidak memotong rambut?" Tanya Alice, Jeffery mendongak untuk menatap wajah Alice yang masih fokus.
"Tidak sempat" Alice berdecak mendengar jawaban Jeffery, Alice melupakan Jeffery yang begitu sibuk dengan pekerjaannya. Jangankan mengurus rambut, anaknya saja tidak ia urus.
'bErCanDyaAa, bErCanDyaAa, bErCanDyaAa😜😜'
skipp
Alice duduk manis didalam mobil Jeffery, setelah beberapa saat Alice dan Jeffery berdebat. Akhirnya Alice mengalah dan pergi kerumah ibunya bersama dengan Jeffery, Alice hampir saja melupakan misi utama yang ia dapatkan. 'Membuat Jeffery mencintainya.'
