extra part 3

2.8K 78 6
                                    


Memasak adalah rutinitas yg aku lalukan setiap hari.Seperti pagi ini aku menyiapkan sarapan untuk kami sekeluarga dan juga MPASI untuk ade Kinan.Hari ini sengaja bu Asih aku liburkan atas permintaan mas Ardan.Katanya pengin quality time sama kami tampa ada orang lain,ya udah aku manut ajalah sebagai istri yang baik.

Alhamdullilah sudah 1 Minggu ini ade Kinan mulai MPASI.Tak terasa sudah 6 bulan aja ade Kinan lahir,rasanya baru kemarin hamil,muntah dan mual sekarang ade Kinan sudah belajar makan.

Mas Ardan masih tidur,tadi habis subuh tidur lagi bersama anak wedok,katanya masih ngantuk banget karena semalam anak cantik kami minta begadang main sama ayahnya.
Untuk Ken sekarang sudah siap2 buat berangkat sekolah,tadi aku liat dia baru selesai mandi.

Saat aku sedang fokus menata makanan dimeja,kurasakan sebuah tangan melingkar di pinggangku,siapa lagi pelakunya kalau bukan pak Ardan"Ya Allah mas ngagetin aja."kataku sambil mengelus tangannya yang bertengger di pinggangku.

"Ko mas ditinggal?"

"Kan masih kangen kangenan sama anak cantik lho ya,ade Kinan masih bubuk mas?"kataku sambil melanjutkan menata makanan,dengan mas Ardan yg masih setia memelukku dari belakang.Bapak satu ini memang manja,berasa punya bayi 3.

"Ade Kinan masih bubuk,tadi mas pindah ke boxnya takut glinding kalau ditinggal."

"Ya udah,mas coba liat Abang sudah siap belum?tadi lagi pakai seragam."

Belum sempat mas Ardan kekamar Ken ,sudah terdengar teriakan Ken melihat ayahnya sudah dirumah.Anak itu selalu begitu setiap habis ditinggal ayahnya keluar kota kebiasaan.

"Ayah!Abang kangen"sambil berlari memeluk ayahnya.

"Janga teriak Abang masih pagi, ade Kinan masih bubuk"peringati pada anak sulungku.

"Uppss maaf bunda....ayah kapan pulang kok Abang ngak tahu?"

"Ayah pulang semalaman jam 10an,sampai rumah Abang sudah bubuk.Gimana selama ayah pergi?Abang jagain bunda sama ade kan?"

"Ohh pantesan abang ngak tahu,ayah sampai rumah sudah malam.Abang pinter jagain bunda sama adee,kita bubuk bertiga lho ya"

"Wachh pinter anak ayah, sekolahnya gimana?"

"Pasti pintarlah anak ayah sama bunda gitu lho"jawab Ken bangga.
"Kemarin abang jadi iman sholat Dhuha waktu disekolah lho yah?"

"Anak ayah hebat,harus lebih rajin ngajinya ya biar hafalan sholatnya lebih bagus lagi.Sudah ayok sarapan nanti ayah anter kesekolah mau?"

"Abang akan rajin ngaji kok,ayok yah Abang juga sudah laper"

Kuperhatikan interaksi hangat antara ayah dan anak dihadapanku.Itu kebiasaan mas Ardan setiap hari,selalu menanyakan keseharian Ken baik disekolah atau dirumah.

"Ya udah ayok kita sarapan mumpung Ade Kinan masih bubuk"ucapanku kepada kedua pangeranku.

"Siiap bunda"jawab Kenan dengan senyum lebarnya.
Anak itu selalu bahagia ketika ayahnya ada dirumah.

Kami sarapan dengan tenang,setelah selesai sarapan mas Ardan mengantar Ken sekolah.Hari ini mas Ardan cuti katanya mau bablas sampai Minggu.Aku bergegas membereskan sisa sarapan kita tadi,sebelum ade Kinan bangun.

Selesai bersih2 peralatan makan semuanya,kudengar suara anak cantik yg menangis.Kinan selalu begitu jika bangun tidur tidak ada aku disebelahnya.

"Anak cantik sudah bangun ya,haus ya jadi nangis.Maaf ya bunda habis nganter abang kedepan dulu.Abang mau berangkat sekolah sama ayah."
Monologku sambil menggendong Kinan.Kubawa dia untuk duduk disofa tempat biasa aku menyusui ade Kinan.

Accident (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang