Bab.4

7.6K 264 4
                                    

Lima tahun kemudian

"Bunda!bunda!hikss hikss bunda!" Seorang anak laki laki berlari sambil menangis.

"Ken masya allah Nak kamu kenapa??"kubawa ia dalam pelukanku,aku harap dengan ini dia bisa diam dan merasa jauh lebih baik.

"Bunda"

"Ya sayang kenapa??kok pulang sekolah nangis??"kuusap lembut rambutnya yg lebat seperti lelaki itu.Bahkan keberadaan Ken tidak diketahui olehnya.

"Ayah kemana Bun!kenapa Ken ngak punya ayah seperti yg lain??"

"Kenapa Ken tanya ayah tumben??ini bukan pertama kali pertanyaan itu muncul dari anak kecil di hadapanku.Aku bahkan sempet kewalahan menjawab pertanyaannya.

"Bunda bilang ayah kerja tapi kok ngak pernah pulang.Teman sekolah Ken semua punya ayah tapi ayah mereka bisa pulang setiap hari."

"Itu karena ayah Ken kerjanya jauh diluar negeri jadi pulangnya lama."

"Kenapa ayah ngak pernah telfon Ken.Ayah ngak sayang sama Ken ya Bun??ngak inget ya kalau punya Ken??"

"Ayah sayang sama Ken tapi memang ayah sibuk banget jadi ngak bisa telfon"....maafkan hamba ya Allah sudah berbohong,hamba ngak tahu harus bilang apa sama Ken.

"Tapi auty Dina sibuk bisa telfon Ken.Kenapa ayah ngak bisa??"

"Karena ditempat kerja ayah sudah sinyal sayang.Ayah kerja ditengah laut jadi ngak ada sinyal."

"Ayah Ken pelaut ya Bun yg dikapal besar itu.Ken besok mau bilang kalau ayah Ken kerjanya pelaut jadi susah sinyalnya.Boleh kan Bun??"

"Boleh,sekarang Ken ganti baju dulu cuci tangan trus maem ya.Bunda masak kesukaan Ken."

"Asyik bunda masak udang ye ye ye"

"Ya udah Ken masuk kamar dulu ya,bunda siapkan makan dulu."

Kennan Al-Ghifari itu nama yg aku berikan untuk anakku.Dia tumbuh jadi anak yg sangat baik,pintar dan penyayang.Tapi sayang wajahnya 90% mirip leleki itu,mulai dari mata,hidung semuanya mirip.Setiap melihat Ken,aku seakan melihat duplikan mini lelaki itu.Saat pertama kali Ken lahir aku sempet ngak mau melihat anakku karena melihatnya membuatku teringat lelaki itu.Tapi setelah mendengar Ken menangis karena haus dan harus ASI karena dia alergi semua produk olahan sapi akhirnya hatiku luluh.Karena Ken sempat dikasih sufor tapi ternyata dia alergi sufor,entah turunan siapa dia alergi produk sapi dan penggemar seafood padahal aku alergi seafood entahlah mungkin nurun dari lelaki itu tapi itu ngak kenting buat aku.

                         💝

"Kamu sudah menemukan Jani??"

"Belum mah,mas sudah mengerahkan semua orang suruhan mas tapi Jani seperti hilang mah."

"Gimana kalau Jani bunuh diri waktu itu,ini sudah hampir 6 tahun setelah kejadian itu??mama sangat berdosa pada Jani telah melahirkan anak seperti kamu!"

"Mas yakin kalau Jani masih hidup mah,perasaan mas ngak salah."

"Kalau memang Jani masih hidup bawa dia dihadapan mama,jangan cuma perasaan kamu aja yg mengatakan kalau Jani masih hidup!"

Jani dimana kamu sekarang,setiap jejakmu sudah aku telusuri tapi kenapa kamu ngak ada.Kamu boleh siksa aku,boleh pukul bahkan bunuh aku sekalipun kalau itu semua bisa menebus semua dosa aku sama kamu.

"Pak hari ini kita harus ke Jogjakarta untuk peresmian proyek kita yg disana."kaya Andi dia adalah asistenku.

"Jam berapa??"

Accident (End)Where stories live. Discover now