Bab. 5

7.6K 260 3
                                    


Sudah 3 hari ini aku di Jogja dan besok pagi aku harus balik lagi ke Jakarta karena banyak pekerjaan yg sudah menunggu.
Hari ini rencana aku mau membeli bahan batik untuk seragam kantor,kebetulan masih di Jogja jadi sekalian.Aku hanya memilih bahan dan motif sesuai dengan keinginanku untuk sisanya biar Andi yg urus.

"Kita kepinggir Jogja aja mas buat nyari batiknya,disana ada toko batik yg katanya temenku bagus,kualitasnya ok banget."

"Atur aja saya manut kamu aja pokonya ndi"

"Baiklah kalau gitu."

Perjalanan kesana memakan waktu sekitar 30 menit dari pusat kota Jogja.Sampai disana kami langsung menuju toko yg dimaksud Andi dan ternyata bener barangnya bagus,komplit dan kualitas sangat bagus,karena mereka ambil stock dari pengrajin batik lokal yg sangat menjaga kualitasnya.
Kami disana hampir 1 jam lebih sekalian memilih batik untuk dipakai Andi dan aku sendiri,sekalian mumpung di Jogja.

Gubrak

Perhatianku teralihkan pada anak kecil yg menabrak pot bunga didepan toko dengan sepedanya.Aku berbegas berlari untuk menolongnya.

"Kamu ngak pp Nak,ada yg luka ngak??"

"Enggak pp om cuma lecet aja kakinya kena pot bunga."

Kulihat kaki sebelah kirinya luka dan berdarah tapi anehnya dia tidak menangis,kebanyakan anak kecil akan menangis bila terjatuh.Tapi kenapa melihat anak kecil ini seperti melihatku versi mini,semuanya mirip denganku hanya kulitnya yg putih.Mungkin ini suatu kebetulan karena ada banyak orang yg mirip didunia ini.

"Hayoo bangun biar om obati yaa??"aku menuntunnya untuk berjalan dideket pos satpam yg ada didepan toko.

"Kamu duduk sini dulu ya biar om ambil obatnya dulu dimobil."

"Ya om"

Kuambil obat dan plester dimobil,ada Andi yg masih mempertikan interaksi kami dari dalam toko,karena memang dia sedang menyelesaikan semua transaksi yg tadi kami lalukan.

"Nama kamu siapa??"

"Kennan Al-Ghifari biasa dipanggil Ken,kalau om namanya siapa?

"Nama om Ardan Wardhana panggil saja om Ardan,kamu ngapain disini siang2 gini ngak dicariin orang tua kamu??"

"Aku tinggal disini om,dibelakang toko dan bunda kerja disini."

"Ohh gitu yaa,sakit ngak??kalau sakit kamu boleh nangis kok??"

"Sedikit perih om,tapi kata bunda kalau aku ngak boleh nangis karena aku harus kuat biar bisa jagain bunda."

"Kuat bukan berarti ngak boleh nangis lho,menangis bukan berarti kamu lemah.Sudah sekarang tinggal om pasang ples...."belum selesai aku bicara kudengar jeritan seorang wanita sambil berlari kearah kami,aku tidak begitu jelas melihat wajahnya,karena dia langsung menunduk melihat luka anaknya.

"Ken! Kamu ngak pp Nak mana yg luka buat Bunda liat"

"Ken ngak pp cuma luka kecil dan sudah diobatin sama om Ardan."

Seketika jantungku berhenti saat melihat wanita yg berjongkkk didepanku melihat kearahku,dia Anjani yg selama 6 tahun ini aku cari.

"Jani!ini kamu Anjani kan??"

"Terima kasih sudah mengobati luka anak saya dan maaf mungkin anda salah orang."

"Enggak ini pasti kamu Anjani kan,saya ngak mungkin salah orang walaupun kita baru beberapa kali bertemu."

"Maaf pak mungkin anda salah salah orang,sekali lagi permisi dan terima kasih.Ayok Nak bilang makasih sama om dan lukanya biar bunda yg obatin didalam."

Accident (End)Where stories live. Discover now