|SW 81| Masa Lalu vs Masa Depan

Start from the beginning
                                    

"Kita bicara di dalam. Saya butuh penjelasan kamu dan alasan kamu datang kemari," ucap Anita yang kemudian berjalan masuk, membuat Arsa ketar-ketir ditempatnya saat ini.

Bianca pun melenggang masuk. Ia mengamati setiap sudut rumah Arsa yang begitu luas dan megah. Jika bukan karena dirinya, Arsa tidak mungkin mendapatkan semuanya bukan? Ia tidak bisa mendapatkan karir yang bagus, rumah yang bagus, dan kehidupan yang layak seperti ini. Tapi kenapa pria itu tega memberikan luka dalam pada dirinya yang selalu ingin Arsa bersamanya.

Tatapan kebencian terlihat jelas saat matanya bertemu dengan seorang wanita yang tidur di sofa dengan perut yang terlihat membesar. Di sana ada anak Arsa bukan? Melihat wajahnya yang polos saja membuat ia ingin menghabisi nya sekarang. Lalu tatapan Bianca beralih pada seorang wanita paruh baya yang tampak terkejut dengan kehadirannya. Ya, bisa ia pastikan ibu Arsa tidak menduga ia akan datang dan masuk ke dalam rumah ini.

"Hay Tante! Apa kabar!" seru Bianca yang berlari kecil lalu segera memeluk Vera yang terkejut dalam pelukannya.

"Bianca datang lagi Tante. Gak rela atuh kalau ngalah gitu aja," bisik Bianca saat Vera terlihat membalas pelukannya.

Mendengar hal tersebut Vera melepaskan pelukannya. Ia menatap sahabatnya yang sudah duduk ditempatnya seraya membangunkan anaknya. Bisa ia lihat juga Anindya terkejut dengan kehadiran Bianca yang tiba-tiba ada ditengah keluarganya.

"Ngapain Lo ke sini?" tanya Anindya menyapa Bianca seraya berdiri dari tempatnya.

"Emang gak boleh? Gue mau silahturahmi, lah. Gue turut berduka cita juga atas meninggalnya Angga," balas Bianca yang berjalan mendekati Anindya, kemudian duduk di hadapan wanita yang seolah menunggu klarifikasinya.

"Ada hal yang perlu di jelaskan. Kalau kamu gak tahu silahkan duduk di sini, Ra," ucap Anita yang menuntut penjelasan atas kehadiran mantan Arsa yang tiba-tiba ada.

Arsa, Vera, terlihat duduk di ruang tamu dengan kondisi persiapan acara yasinan Angga yang sebentar lagi selesai. Vera menatap Arsa yang bahkan hanya diam ditempatnya. Apakah Arsa merasa bersalah? Apakah Bianca dan Arsa masih menjalin hubungan saat pernikahan itu terjadi? Tapi tidak mungkin anaknya seperti itu bukan? Kalau apa yang ia pikirkan benar-benar terjadi, bisa dipastikan ia akan merasa bersalah dengan Anita dan Anindya karena Arsa yang melukai hati mereka.

"Ngapain dia ke sini," bisik Anindya menyentuh tangan Arsa yang kemudian menolehkan kepalanya.

"Aku juga gak tahu. Dia tiba-tiba di sini," balas Arsa yang tampak cemas.

"Apa hubungan kamu sama Arsa? Kenapa kamu bilang Anindya merusak segalanya? Anak saya dan Arsa menikah dengan sah di mata agama dan negara. Saya tidak tahu apa yang terjadi di masa lalu antara kamu dan Arsa, tapi saya harap kamu bisa menerima kalau anak saya adalah masa depannya. Jadi coba ikhlaskan, nak. Jangan memaksa apa -----"

"Saat menikah dengan anak Tante, Arsa dan saya masih menjalin hubungan Tante. Bahkan Arsa lebih sering bersama saya di apartemen dibandingkan dengan istrinya. Mungkin Tante sama mama gak percaya, tapi itu adalah sebuah fakta," potong Bianca cepat dengan sikap elegan dan tampak santai di hadapan keluarga Arsa.

Secara spontan Vera dan Anita tampak terkejut ditempatnya. Yang diketahui oleh Vera, mereka berdua sudah lama putus dan tidak ada hubungan lagi. Lalu Anita yang tak percaya menatap Arsa yang bahkan tak bisa memandang matanya.

Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Where stories live. Discover now