41

291 25 5
                                    

Taehyung menghentikan motor di depan rumah makan. Dia langsung turun setelah melihat jam tangan.

"Aigoo aku terlambat" ucapnya dengan langkah buru buru.

"Selamat sore" sapanya pada orang yang dia kenal.

"Sore, tumben terlambat?

"Tadi aku menjenguk teman dulu di rumah sakit" jawab taehyung.

"Cepat ganti baju mu! Sudah banyak pembeli yang menunggu pesanannya"   kata teman nya itu.

"Oke" taehyung dengan buru buru ganti baju.

Setelah selesai ganti baju, taehyung langsung mengambil makanan yang sudah siap diantar ke pembeli.

"Meja nomor 18" kata teman nya dan taehyung mengangguk.

Taehyung berjalan sambil membawa pesanan untuk meja no 18.

"Permisi, ini pesanan_" taehyung menghentikan ucapannya setelah tau orang yang memesan makanan.

"Jimin, kau kenapa bisa di sini?" Tanya taehyung bingung.

Jimin yang sengaja mengikuti taehyung memilih tidak mengganggu taehyung dan masuk rumah makan sebagai pembeli.

"Kenapa? Lanjutkan saja pekerjaan mu! Aku datang untuk makan, jadi abaikan saja aku!" Jimin bicara dengan ketus.

Walaupun tidak mengatakan kalau dia marah, tapi taehyung tau kalau jimin marah padanya. Taehyung meletakan minuman dan makanan yang jimin pesan.

"Terimakasih" kata jimin dan makan setelahnya.

"Jim" panggil taehyung.

"Mm?" Sahut jimin.

"Bisakah kau rahasakan masalah ini dari yang lain?" Taehyung melihat jimin dengan memohon.

"Masalah apa?" Jimin melihat taehyung.

"Masalah aku kerja di sini, aku akan jelaskan semuanya pada mu, tapi tolong jangan katakan pada yang lain"pinta taehyung dengan memelas.

"Selesaikan saja pekerjaan mu, aku mau makan" sahut jimin dan minum untuk menenangkan perasaan yang ingin marah.

"Jim" panggil taehyung lagi.

"Menyedihkan sekali" celetuk jimin di sela mengunyah nasi goreng yang dia makan.

Taehyung menunduk dan tidak mengatakan apapun, kemudian pergi setelah jimin bicara seperti itu.
.
.
.
.

Seokjin membuka mata, dia sudah tidak lagi bicara melantur karena sudah sadar sepenuhnya.

"Selamat sore, yang mulia" kata yoongi meledek.

"Kau ini kenapa, sih, yoon? Seenaknya saja memanggil ku yang mulia" seokjin melihat jungkook dan Yang lain dengan bingung.

" yang mulia sudah lupa ya?" Namjoon meledek.

"Apanya yang lupa? Kalian ini kenapa sih? Sakit? Berobat sana!" Gerutu seokjin.

"Aigoo yang mulia, kenapa galak sekali, sih?" Jungkook semakin meledek.

"Kalian ini kenapa, sih?" Seokjin melihat jungkook.

"Kenapa kalian memanggil ku yang mulia? Ada apa? Perasaan aku baru bangun, kenapa kalian aneh sekali? Apa terjadi sesuatu dengan otak kalian?" Seokjin melihat jungkook dengan serius mencari jawaban.

Jungkook tidak menjawab, tapi menunjukan ponsel yang sudah memutar video.

"What? Apa ini? Kenapa aku bisa bicara seperti itu?" Seokjin menggaruk kepalanya yang tidak gatal setelah melihat rekaman dirinya di ponsel jungkook.

Best friend foreverWhere stories live. Discover now