29

248 30 6
                                    

Laki laki remaja memakai kemeja dan celana jins berwarna hitam. rambut di sisir rapih dengan kacamata bulat untuk  membantu nya melihat dengan jelas membawa bunga mawar dan juga makanan yang dia beli khusus untuk perempuan yang dicintai.

Hoseok. Ya, dialah laki laki yang membawa bunga dan makanan itu, dengan senyum sumringah dia datang ke rumah perempuan bernama hana yang sudah menjadi kekasihnya selama dua tahun.

Langkah hoseok yang begitu semangat, senyum yang begitu merekah mendadak hilang saat melihat hana yang terdengar menerima cinta dari laki laki yang lain.

Tanpa ekspresi, hoseok melihat hana dan laki laki itu berpelukan. Ya, laki laki itu lebih tampan darinya, dia juga datang menggunakan mobil, bukan menggunakan motor seperti dirinya.

“hana” panggilnya.

Hana menoleh bersamaan dengan laki laki itu.

“Seokie” gumam hana, dia menelan salivanya juga terlihat bingung dengan kedatangan hoseok yang mendadak

“siapa dia?” tanya laki laki itu.

“Tunggu di sini ya! Aku ingin bicara dengan nya” hana menyuruh laki laki itu duduk tanpa menjawab pertanyaannya.

Laki laki itu mengangguk, kemudian duduk seperti titah hana. Sementara Hana menghampiri hoseok dan menariknya menjauh dari laki laki itu sampai ke depan gerbang rumahnya.

“kenapa” tanya hoseok membuat hana menghentikan langkahnya, kemudian berbalik melihan hoseok.

“kenapa kau menerima cintanya sementara kau masih menjadi kekasih ku?“ hoseok melanjutkan pertanyaannya sambil melihat hana sedih.

Hana menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan hoseok.

“Aku mau kita akhiri hubungan kita” Kata hana dengan santai.

Hoseok termangu, dia benar benar tidak mengira hana akan mengatakan hal seperti itu.

“kenapa? Apa aku melakukan kesalahan?” – hoseok.

“Tidak, kau tidak melakukan kesalahan apapun, hanya saja kau terlalu baik untuk ku” jawaban hana membuat hoseok tertawa getir.

“Terlalu baik, ya? Apa aku harus memukul mu setiap hari agar kau tetap bersama ku? Kau suka laki laki yang kasar?”

hoseok melihat hana dengan mata berkaca kaca dan juga perasaan sedih, tapi dia berusaha untuk tetap tenang.

“tidak, bukan seperti itu maksudku. Aku hanya....”

“tidak perlu kau jelaskan lagi! Aku sudah tau” sela hoseok.

“tau apa? “ – hana

“tampan dan kaya, itulah yang membedakan ku dengan nya, itukan alasan yang sebenarnya?” sahut hoseok dengan bertanya balik dan hanya hanya diam.

Hahahahahaha

Hoseok tertawa untuk menutupi perasaan nya yang sedih, kemudian melihat hana kembali.

“Aigoo, aku datang untuk merayakan hari jadian kita, aku berniat memberikan kejutan, tapi aku yang mendapat kejutan luar biasa” kata hoseok di sela tawanya.

Hana hanya diam, dia sama sekali tidak banyak bicara.

"Aku kira kau tulus, ternyata aku salah" hoseok mengulum senyum getir.

“Anggap saja bunga dan makanan ini sebagai tanda kita resmi berpisah” ucapnya, kemudian memberikan bunga dan makanan ke tangan hana.

Setelah memberikan bunga dan makanan, hoseok berbalik dan pergi bersamaan dengan air mata yang mengalir.

“Aigoo….. menyedihkan sekali” kata jimin setelah mendengar cerita hoseok.

“putus di hari jadian” - yoongi

“di selingkuhi untuk beberapa menit”- jungkook

“terlalu baik, dasar wanita, shibal”umpat namjoon.

“apa dia menyesal sekarang?” tanya seokjin.

“ya__ seperti itu, dia juga bilang ingin memulai dari awal lagi“ jawab hoseok.

“aku hanya mau bilang jangan mau, kau laki laki terbodoh kalau sampai mau” kata jungkook yang di angguki yang lain tanda setuju.

“kau masih menyukainya?” tanya namjoon

“dia cinta pertama ku” jawab hoseok sendu.

“cinta pertama jika menyakitkan wajib kau lupakan. kecuali cinta rerakhir, Boleh kau ingat bagaimanapun kenangannya” kata yoongi membuat bff melihat nya.

“apa? Kenapa melihatku seperti itu? Eoh!” tanya yoongi dengan bingung.

“bicaramu seperti orang benar saja”- seokjin

“apa maksudmu? Aku ini dari dulu sudah benar, ya!" protes yoongi

“apanya yang benar? Kau itu bicara lima saja yang benar hanya tiga” – seokjin

“mulai, mulai lagi….!” – jimin

“bukannya itu kau ya, jin? Kau ambil cemilan tiga saja bilangnya hanya dua” – yoongi

“enak saja, itu kau ya yoon, kau makan cemilan tiga hanya bayar satu” – seokjin

“hei… kau juga melakukannya ya! Kau bahkan yang memberiku ide saat itu” – yoongi

“salah sendiri kau mau _ “

“YOONJIN BERHENTI” teriak namjoon yang sudah tidak tahan dengan perdebatan mereka.

“tidak usah berteriak, berisik tau” gerutu seokjin dan yoongi mengangguk setuju.

“Ya Tuhan, bisakah mereka kita jual saja?” - hoseok

“jual saja dan gratis biaya pengiriman” kata jungkook membuat seokjin langsung melihat ke arah nya.

“yak, kau tega menjual kembaran mu yang tampan ini? Eoh! Wah… kau benar benar tega. kita ini kembar, jadi kalau mau di jual ya harus sepaket ya” protes seokjin membuat jungkook dan yang lain tertawa mendengarnya.

“aku akan menjual mu untuk ku belikan ramen, ah… pasti aku dapat banyak uang nanti” sahut jungkook yang semakin meledek.

“yak, tega sekali kau ini, masa aku hanya seharga ramen” gerutu seokjin.

“kalau mahal mahal nantui tdak ada yang mau” bukan jungkook, tapi yoongi yang menjawab.

Seokjin melihat yoongi dengan mata menyipit.

“MIN YO__ hghahghgsfggGfvsvgfsd”

hanya kata yang tidak jelas yang keluar dari mulut seokjin karena mulut nya di bekap jungkook.
Seokjin merengut kesal karena tidak bisa mengeluarkan umpatan yang ingin dia keluarkan, sementara yang lain hanya menertawainya.

Bersambung.

Best friend foreverWhere stories live. Discover now