31

195 33 10
                                    

Setelah tarik tambang, kedua tim istirahat dulu untuk mengembalikan tenaga.  Mereka juga memilih siapa yang akan ikut untuk tanding futsal. Seperti sekarang, namjoon melihat teman teman nya bergantian.

“Siapa yang akan ikut futsal?” tanya namjoon pada teman teman nya.

“Aku” hoseok mengangkat tangan.

“Aku sudah lelah, tangan ku juga sakit. Jadi aku tidak ikut” – jimin

“Aku juga tidak ikut” taehyung.

“Kenapa?” tanya seokjin.

“Aku tidak bisa bermain bola”
jawab nya singkat dan langsung di angguki tanda setuju.

“ya sudah kalau begitu, berarti sisanya main semua. Seok, kau jadi kiper, ya?”  usul namjoon.

“Oke. Aku haus, aku beli minum dulu. Kalian mau?” hoseok beranjak dari duduk.

“belikan saja, tidak usah di tanya” sahut seokjin dengan nada bercanda.

“Benar sekali, untuk masalah ini aku setuju dengan seokjin: sambung yoongi.

“Tumben sekali kompak” ledek jimin

“Memang kapan kami tidak kompak?” tanya seokjin.

"Iya, memangnya kapan kami tidak kompak?"sambung yoongi.

"Jim, jangan sampai ada keributan ya!" peringatan jungkook yang sudah malas dengan keributan yoonjin.

"Tolong di jawab dengan benar park jimin" pinta hoseok penuh kelembutan.

"Kalian kenapa sih? Aneh sekali" bingung seokjin sambil menggaruk kepala.

"Jim, kau belum jawab. Memangnya kapan kami tidak kompak?" tanya yoongi ke topik awal.

“Tidak, aku hanya bercanda” sahut jimin singkat dan mereka hanya mengangguk.

“Ya sudah kalau begitu, aku _” hoseok menghentikan ucapannya saat melihat hana yang datang membawa sesuatu di tangannya.

“Ekhem”

Deheman bff mmbuat hoseok merasa canggung. dia hanya diam tanpa ekspresi pada hana yang sudah berdiri di depan nya.

“Seokie, ini minuman untuk mu dan juga yang lain” hana memberikan satu kantong plastik berisi minuman ke hoseok.

“Aku tidak minta” kata hoseok dingin.

“Aku tau, aku sengaja membelikan minuman agar kalian tidak perlu pergi untuk membeli minum” sahut hana dan hoseok mengangguk malas, kemudian melihat teman temannya.

“kebetulan sekali, kita memang haus” kata seokjin dan mengambil minumannya dari tangan hana yang masih belum di ambil oleh hoseok.

“Termaksih, ya” seokjin langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari hana.

Hana tersenyum melihat bff mengamil minuman dan meminumnya.

“kami hanya menghargai, jadi jangan berfikir macam macam” kata yoongi dan hana mengangguk.

"Seok, ingat ya, jangan bodoh!" jungkook mengingatkan.

Hana melihat hoseok yang masih diam.

“Tadi aku melihat mu saat tarik tambang. Kau sangat keren” puji hana, tapi hoseok hanya berdehem dengan wajah datar.

Hana mengambil salep dari saku baju nya.

"Tangan mu pasti merah, jangan lupa oleskan salep nya” kata hana sambil memberikan salep ke hoseok.

"Tidak perlu, nanti juga__"

"Jangan di tolak" sela hana, dia melihat hoseok dengan lekat.

“Thanks” hoseok bicara singkat dan mengambil salep dari tangn hana.

Hana mengangguk di sertai senyuman, kemudian pergi setelahnya.

“Ingat ya, tidak ada kata balikan. Kau harus mempertahankan harga dri mu!” tegas jungkook dan hsoeok hanya mengangguk.

“kalau dia membelikan makanan, ambil saja. Biar kami yang mengamankan makanannya” kata jimin dan tertawa kecil setelahnya.

"Mengamankan? Maksudnya?"- hoseok.

“Mengamankan dalam perut” – yoongi.

“Tidak perlu di perjelas, yoon” gerutu jimin.

"Bagaimana tidak di perjelas, hoseok saja bingung seperti itu" kekeh yoongi.

Hoseok melihat seokjin yang minum soda dengan santai.

“Jin, kau tidak apa apa? Tadi kau kan jatuh” tanya hoseok membuat yang lain juga melihat seokjin.

“benar juga, apa kau ada yang luka? Tadi aku lihat kau memegangi perut mu” tanya jungkook.

“tidak apa apa, aku baik baik saja. Jangan khawatir” jawab seokjin dan kembali minum.

"Aku rasa istirahat sudah cukup, bagaimana kalau kita lanjut saja tanding futsal?” hoseok melihat yang lain.

“Boleh juga, kita langsung ke lapangan futsal saja” ajak seokjin dengan semangat.

"Lebih cepat lebih baik, aku juga ingin pertandingan ini cepat selesai.” sahut jungkook dan beranjak dari duduk di ikuti oleh yang lain.

"Ayo" ajak yoongi dan melangkah pergi.

Bff pergi menuju lapangan futsal, tapi tim bb belum ada yang datang.

“kemana mereka?” namjoon melihat ke sana ke mari mencari tim bb.

“itu mereka” kata jimin sambil menunjuk tim bb yang baru masuk.

“kalian sudah dari tadi?” tanya jisung.

“belum, kalian dari mana?” – seokjin.

“bukan urusan mu” sahut jisung.

“aku tidak tanya pada mu ya”- seokjin.

“Kau tanya dengan menggunakan kata kalian, itu berati siapapun boleh menjawab. Dasar bodoh”- jisung.

“aku tidak bodoh ya" protes seokjin.

“kau memang tidak bodoh, hanya tidak pintar saja”- jisung.

“Nah__itu baru benar” kata seokjin membuat nya langsung di geplak jungkook di lengan.

“apa sih,kook? Kenapa memukul ku?”kesal seokjin.

“diam! Aku pusing dengan mu” kata jungkook dengan malas.

“pusing ya minum obat, kenapa menyuruh ku diam?” gerutu seokjin sambil memegangi lengannya yang di pukul jungkook.

Hoshi melihat seokjin dengan senyum smirk, dia sama sekali tidak melepas pandangannya dari seokjin untuk memastikan sesuatu.

"Aigoo, kenapa tiba tiba sakit sih. Mual lagi"

Batin seokjin yang merasakan sakit perut.

“Aku ke toilet dulu, kan tidak enak kalau main futsal sambil menahan buang air besar” kata seokjin dan pergi tanpa menunggu jawaban dari teman temannya.

Tidak ada yang memperhatikan seokjin yang pergi kecuali hoshi. Dia mengangguk di sertai senyuman smirk saat melihat seokjin memegangi perut.

Jaemin yang menyadari hoshi melihat seokjin langsung bertanya dengan berbisik.

“kenapa melihatnya seperti itu?” bisik jaemin.

Hoshi melihat jaemin dan membisikan sesuatu padanya. setelahnya mereka saling melihat dan tersenyum.

"Aku mengerti" lirih jaemin setelah hoshi memberi tau rencananya saat membisikan ke telinganya.

Bersambung.

Best friend foreverWhere stories live. Discover now