|SW 73| Kabar Buruk

Mulai dari awal
                                    

"Wah dimana itu tempatnya?" tanya Anindya lagi seraya melihat Arsa yang terus menggenggam tangannya.

"Di terminal 3 dekat hotel kita. Kebetulan aku ambil hotel yang jaraknya hanya 1,3 km dari bandara. Ngelewatin terminal 3 terus sampe, deh," balas Arsa lagi membuat Anindya tak menyangka Arsa memesan hotel yang sangat dekat jaraknya dengan bandara.

Ya, apa yang dikatakan Arsa adalah sebuah kebenaran. Selama ada di Singapore mereka akan menghabiskan waktu istirahat di salah satu hotel bintang 4 dengan rating yang sangat bagus. Hotel yang mereka pesan bernama Yotelair Singapore Airline. Salah satu hotel yang memang bisa ditempuh berjalan kaki dari bandara Changi airport. Untuk biaya satu malam menginapnya adalah 2 juta untuk kamar yang biasanya. Sementara kamar yang pesan Arsa adalah kamar seharga 10 juta untuk satu malamnya. Ia memesan kamar dengan fasilitas terbaik untuk kebahagiaan istrinya.

"Gak sabar mau makan laksa," tutur Anindya seraya mengayunkan tangan mereka berdua.

Arsa tersenyum. Dibalik rasa cemasnya, ia tersenyum dan mengelus rambut istrinya. Ingat, apa pun yang terjadi Anindya tidak boleh memikirkan hal yang berat, apa lagi sedih.

"Sabar, ya, princess nya Arsa. Kita sarapan pagi dulu, minum susu, istirahat baru makan laksa," balas Arsa membuat Anindya menganggukkan kepalanya antusias lalu tersenyum pada suaminya.

Mereka berdua pun berjalan dengan tangan yang saling menggenggam, sesekali Arsa melempar candaan agar istrinya terlihat bahagia dan berujung dengan tawa. Beberapa menit berjalan, akhirnya mereka pun tiba di kamar hotel yang mereka pesan. Saat masuk, Anindya segera melepaskan tangannya. Ia mengamati ornamen dan betapa luasnya kamar hotel yang dipesan oleh Arsa.

"Wah mewah banget," puji Anindya seraya berjalan ke sudut kamar dan menikmati view dari atas hotel mereka. Sungguh sangat luar biasa. Anindya bahkan tersenyum, ia mengamati pemandangan luar biasa yang ada di hadapannya, lalu dibuat terkejut dengan Arsa yang tiba-tiba memeluknya dari belakang dan menyadarkan kepalanya di bahu miliknya.

"Kamu tahu gak?" tanya Arsa secara tiba-tiba pada Anindya yang asik menikmati pemandangan dari kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu tahu gak?" tanya Arsa secara tiba-tiba pada Anindya yang asik menikmati pemandangan dari kamarnya.

"Tahu soal apa?" tanya Anindya balik.

"Tentang hal yang buat aku bahagia dan bersyukur menjalankan hidup," balas Arsa membuat Anindya menggelengkan kepalanya.

"Emang apa?" tanya Anindya penasaran.

"Bertemu sama kamu, lalu bahagia dan menua bersama," jawab Arsa tulus dari hati, membuat Anindya membalikkan badannya dan menatap Arsa yang merengkuh pinggangnya.

"Bukannya waktu itu nyesel?" tanya Anindya yang masih ingat dengan kata-kata Arsa yang mengkritik dirinya dan tak menerima dirinya sebagai istrinya.

Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang