|SW 72| Asa & Rasa

Start from the beginning
                                    

"Kamu tunggu di sini, ya. Tiduran dulu aja," ucap Arsa menyuruh istrinya untuk duduk di sebuah kursi, sementara dirinya beranjak pergi.

Anindya hanya menganggukkan kepalanya. Namun pikiran nya masih penasaran tentang berkas seperti apa yang Angga berikan pada Arsa? Kenapa juga Arsa tidak mau menerimanya. Melihat bagaimana usaha Angga membuat ia yakin Angga ingin memperbaiki semuanya. Namun apa yang ia pikirkan tidak akan ia ucapkan sekarang, pasalnya jika ia ucapkan sekarang maka mood Arsa akan berantakan.

"Diminum dulu, yang. Minimal tubuh kamu harus tetap hangat biar anak kita baik-baik aja," ucap Arsa seraya membawa bubur dan teh hangat di hadapan Anindya.

"Seharusnya jangan keluarin banyak uang. Cuman makan laksa doang naik first class. Kasihan tahu kamu kerja keras tapi sekali keluar ----"

"Aku kerja demi kalian. 124 juta, mah, bukan apa-apa. Yang mahal tuh kebahagiaan kamu. Apa pun itu demi kebahagiaan kamu pasti aku turuti kok," potong Arsa cepat seraya menyodorkan sebuah sendok berisi bubur pada istrinya.

"Kamu makan juga," ucap Anindya saat menerima suapan dari Arsa.

Arsa pun menganggukkan kepalanya. Ia menyendok bubur yang ada di hadapannya, lalu memasukkan ke dalam mulutnya. Ia dengan sabar bahkan menunggu Anindya untuk mengunyah, bahkan senyumannya tak bisa berhenti melihat bagaimana pipi milik istrinya begitu cabi.

"Kira-kira mau punya anak berapa yang?" tanya Arsa tiba-tiba membuat Anindya tersedak.

"Kamu, mah. Jangan ngomong kaya gitu waktu aku makan dong. Kaget tahu," balas Anindya memukul bahu Arsa pelan.

"Gak bisa cepat-cepat lahir, Tah? Gak sabar mau lihat dan buat lagi," sambung Arsa seraya mengelus perut rata milik Anindya.

"Dikira apa kali. Dasar gak sopan," balas Anindya seraya menyeruput teh yang Arsa berikan kepadanya.

"Kok gak sopan, sih. Sopan-sopan aja, lah, kan udah halal yang," timpal Arsa membuat Anindya memalingkan wajahnya saat ini.

"Ini kalau ada yang foto kita gimana? Aku takut ada yang foto kita jalan bersama. Apa lagi kita gak pakai masker atau topi," tutur Anindya seraya menatap Arsa yang tampak santai di tempatnya.

"Enggak apa-apa. Emang kenapa?" tanya Arsa yang tidak takut lagi jika hubungan mereka harus terciduk kali ini. Emang salah jalan bersama istri sendiri? Emang salah jika ia ingin membahagiakan anaknya sendiri? Kan, tidak. Ia harap fansnya bisa memahami apa yang ia lakukan untuk keluarganya saat ini.

"Tuh, ayo keluar. Udah ada panggilan," ajak Arsa seraya berdiri dan meraih tas Anindya untuk ia bawa.

Anindya pun menganggukkan kepalanya. Ia menerima genggaman tangan Arsa lalu berjalan keluar dengan senyuman yang saling merekah satu sama lain. Senyuman dan aksi mereka yang jalan bersama ternyata berhasil di dapatkan oleh seseorang yang sepertinya fans Arsa. Bahkan fotonya begitu jelas, membuat orang yang berhasil mendapatkan nya tersenyum senang saat ini.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Where stories live. Discover now