XX. FIRST KISS & PERUBAHAN.

24 5 0
                                    

——————Happy reading—————

Gadis yang terlihat berantakan serta beberapa memar di tubuhnya kini tak berdaya. Dalam gudang bawah tanah yang kumuh dan gelam ia menangis tanpa suara.

Tubuh yang tampak kurus itu bergetar dan terasa sangat remuk. Semua itu adalah akibat ulah Delon.

Delon menyiksa Nazeya tanpa ampun setiap harinya. Itulah keinginan Delon sejak lama. Dirinya membalaskan dendam ibunya yaitu Hera.

Sudah sebulan lebih gadis itu di sekap di dalam ruangan yang tak layak.
Nazeya menarik nafasnya dalam dalam. Ia ingin sekali menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada Hera dan Ignes pada tahun 2022 tempatnya 19 Januari.

Namun setiap ia ingin angkat bicara pipi nya langsung menerima tamparan yang mampu membuat pipinya panas.

Nazeya tak ingin mati konyol, Delon telah memberinya nasi putih ya hanya nasi putih. Mau tidak mau gadis malang itu memakannya.

Selama ia bersama pria bejat itu hanya makanan tersebut yang masuk dalam tubuhnya. Jadi jangan tanya mengapa berat badannya menurun.

Angin malam yang begitu dingin kini menembus pakaian Nazeya. Hujan turun dengan begitu deras serta suara petir yang menggelegar. Namun gadis  itu tak menyadari apapun, tatapannya hanya menatap tembok polos di hadapannya.

Taklama ia tersadar akibat genangan air yang menyentuh kakinya. Nazeya melihat darimana air itu datang. Alangkah terkejutnya ia, bahwa air itu masuk memalui bawah pintu.

Gadis itu panik, pasalnya itu adalah ruangan bawah tanah. Jika terus hujan hingga pagi hari dirinya akan mati tenggelam.

Nazeya menggedor gedor pintu besi itu, dan terus berupaya manarik agar pintunya terbuka.

"DELONN!"
teriaknya hampir prustasi.

Namun usahanya sia sia, air kini telah berada di betisnya. Ia tak akan kalah dengan air. Terus berusaha agar pintu besi itu terbuka, walaupun itu tak membuahkan hasil apapun. Malah tangannya kini terluka akibat gesekan besi itu.

"DELON!! DELONN! TOLONG AKUU!! AKU BAKAL LAKUIN APAPUN YANG KAMU MAU!!! AKU MOHON!"

Teriakan itu tak mungkin terdengar dengan jarak yang begitu jauh serta suara deraian hujan begitu berisik.

Air kini telah siap melahap Nazeya, tangannya telah terendam, hanya menyisakan lengan bahu dan kepala.

Tidak ada yang dapat ia lakukan sekarang, kini ruangan tanpa ventilasi itu sedikit demi sedikit terisi air yang hampir penuh.

Gadis malang yang kini tengah pasrah, dan menunggu ajalnya. Dan akhirnya tiba air itu sepenuhnya merendam kepala Nazeya.

Nazeya yang tenaganya telah berkurang banyak serta tak dapat berenang kini hanya bertahan beberapa detik. Lalu memejamkan matanya untuk sela—.

"BYURRR..."
Suara air yang sedari tadi dalam ruangan kini keluar dengan suara yang besar serta membawa tubuh Nazeya yang tak berdaya terhempas keluar.

Ya Delon membuka pintu itu, ia baru teringat bahwa mainannya di dalam ruangan itu. Mainan? Ya tentunya, ia hanya memikirkan dirinya yang harus melihat gadis itu benar benar tersiksa dan mati perlahan di hadapannya.

Delon langsung membopong tubuh Nazeya dan membawanya pergi dari sana.

Sampai di rumah Delon, gadis yang sedang setengah mati itu kini dadanya di tekan oleh kedua tangan  pria bertato.

Sudah hampir satu menit melakukan itu, namun hasilnya nihil. Nazeya tak kunjung sadar.

Sebuah pikiran terbesit di kepala Delon. Lalu ia menatap wajah sendu gadis itu dengan tatapan kebencian, apakah ia harus melakukan apa yang ada di pikirannya, atau membiarkan Nazeya mati kehabisan nafas?.

NAZEYA [On Going]Where stories live. Discover now