Xlll. PULANG

44 10 0
                                    

------Happy reading-----

Sekita jam 06.30 pagi di bukit it kini terdapat lima orang cwo yang sedang mengemasi barang mereka, dengan satu cwe yang hanya berdiri diam.

Ya mereka Reyden serta teman temannya dan seorang cwe yaitu Nazeya. Kini Nazeya masih engga untuk bergairah hidup.

Nazeya masih sangat terpukul akibat kejadian yang menimpanya waktu itu.
Gadis itu hanya melamun dengan wajah yang sangat pucat.

"Kita makan dlu ya Zey, habis makan baru kita turun" ujar Reyden yang sedari tadi memperhatikan Nazeya.

Nazeya hanya merespon dengan tidak minat. Ia hanya diam dan terus melamun.

"Zey!!!"
Sentak Reyden sembari menepu. bahunya pelan.

Nazeya hanya menoleh sekilas tanpa sepatah katapun

"Lo juga harus ikut makan!"

Nazeya menggeleng.

"HARUS" tekan Reyden terhadap gadis itu.

Gadis itu masih diam tanpa merespon. Reyden mengambil makanannya dan mulai menyuapi gadis yang kini berada di hadapannya.

Nazeya menerima suapan tersebut tanpa melihat wajah Reyden.
Ia mengunyah makanannya dengan perlahan.

Setelah makanan itu habis di dalam mulutnya Nazeya langsung meminum air, itu adalah suapan pertama dan terakhirnya.

"Udah?"

Nazeya mengangguk. Ia ingin Reyden memakan makanannya sendiri, menurutnya ia sudah terlalu banyak merepotkan Reyden dan teman temannya.

Saat Reyden, Zave, Yoga, Logan, dan Dipta berkumpul dan makan bersama Nazeya menghampiri mereka.

"Aku boleh minjem handphone?"
Ucapnya lemah dan pelan.

Saat Zave ingin mengeluarkan Handphone nya, Reyden gerak cepat dan langsung menyodorkan handphone miliknya.

Nazeya mengambil barang pipih itu dari tangan Reyden.
Nazeya langsung membuka aplikasi telepon guna untuk menelfon ayahnya.

Untung saja gadis itu sangat hafal dengan nomor sang ayah. Tak lama kemudian suara dari seorang yang tak lain adalah Zio terdengar.

"Halo ayahh, Ini Ralyn"
Suara Nazeya kini ceria, seolah olah tak terjadi apa apa.

"Ralynn!! Kamu kemana aja nak?! Ayah telfoni kamu dari semalem. Kamu ga kenapa kenapa kan sayang?!" Suara Zio dengan nada paniknya. Ia sangat khawatir atas putri semata wayangnya.

"Ralyn gapapaa ayah, Ralyn baik baik aja, kemaren Handphone Ralyn tiba tiba mati, jadi Ralyn gatau gimana cara ngabarin ayah. Maafin Ralyn yaa ayah!"
Jelas gadis itu panjang, agar tidak membuat ayahnya khawatir serta tak mengganggu pekerjaannya.

"Yaudah, kamu jangan lupa makan!, Jangan tidur malem malem! Kalau ada apa apa kabari ayah ya sayang. Yaudah pokoknya kamu harus jaga kesehatan dulu, ayah pulang minggu depan."

"Syaap ayahh laksanakan, ayah juga gitu yaa. Yaudah ayah fokus kerja aja, papaaayy"
Ucap Nazeya yg langsung memutuskan panggilan telepon itu.

Nazeya berjalan dan mengembalikan handphone milik Reyden.

"Terimakasih"
Ucapnya pelan.

"Kenapa lo ga bilang kalau lo sakit?"
Kata Logan.

Nazeya menggeleng pelan.

"Aku mau pulang" ucap nya

"Emang lo bisa nurunin ni bukit?" Kata Reyden menatap tak percaya atas kondisi Nazeya sekarang.

NAZEYA [On Going]Where stories live. Discover now