VI. HUKUMAN

64 9 0
                                    

------Happy reading-----

Pagi hari itu tampak seorang gadis yang keluar dari mobil dan berjalan memasuki gerbang sekolahnya.

Nazeya berjalan menyusuri koridor SMA AGNIBRATA yang tampak sepi.

"Zeyaaa!?"

Mendengar namanya terpanggil iya mengedarkan pandangannya ke arah pemanggil. Dan itu adalah Jeyden.

Nazeya membalikkan badannya dan melihat Jeyden yang berlari menghampirinya.

"Zeya? Lo semalem kemana?"

Nazeya hanya menggeleng pelan, iya tak berniat untuk memberi tahu Jeyden yang sebenarnya.

"Emm yaudah lupain aja. Yuk masuk kelas"

Nazeya mengangguk dan melanjutkan perjalanannya bersama Jeyden yang berada di sampingnya.

"Zeyaa? Hari ini lo cantik"
Puji Jeyden seraya tersenyum

Nazeya melihat ke arah Jeyden dan tersenyum. Lalu ia menuliskan sesuatu di buku catatan mini biasanya

"Makasih hehe. Kamu juga ganteng hari ini"
Tulisan itu di baca oleh Jeyden.

"Emang biasanya gue ga ganteng?"

Nazeya menaikkan bahunya seraya tertawa kecil. Lalu mereka berdua memasuki ruangan kelas yang belum terdapat manusia di dalamnya kecuali Jeyden dan Nazeya.

Nazeya duduk di bangkunya, begitu juga dengan Jeyden.

"Zey? Ntar free ga?

Nazeya menulis lagi "Gatau, emangnya kenapa ?"

"Gue mau ngajak lo jalan ntar pulang sekolah"

"Emm, aku gabisa kalau belum pamit sama ayah" tulis Nazeya

"Ohh gitu yaa. Yaudah ntar gue yang pamit sama ayah lo, gimana?"

Nazeya hanya mengangguk setuju.
Mereka berdua berbincang-bincang dengan tawa di antaranya.

Tak terasa bel memulai pelajaran telah berbunyi "kringgg....kriiingg"

Hari ini adalah pelajaran matematika. Pelajaran tersebut adalah pelajaran yang sangat di benci oleh Nazeya, namun tidak demikian dengan Reyden.

Reyden murid yang cukup pintar ia menyukai matematika ia juga lancar dalam berhitung. Namun sayangnya ia sangat bandal dan sering membolos, tak jarang ia masuk ruang BK.

Guru di depan memberikan 10 soal.
Satu persatu soal matematika itu dengan mudah dapat di selesaikan Reyden.

Nazeya hanya dapat mengerti 6 soal, selebihnya ia sangat pusing dan ia rasa otaknya akan pecah.

Reyden yang selesai dengan semua soalnya ia pun mengantarnya ke meja guru yang tampak seorang pria paruh baya dengan kacamata dan tatapan mematikannya. Pria itu bernama Pak Bejo Sugiantoro.

Reyden mendapat pujian dari pak Bejo. Lalu ia kembali duduk ke tempatnya dan melihat murid-murid yang tampak gelisah mengerjakan tak terkecuali Nazeya.

Tetapi Reyden sangat pelit, bahkan untuk memberi kepada adik kembarnya saja ia tidak mau.

***

"Ntar gue mau jalan sama Ralyn ah".
Batin Mars yang tampak memikirkan Nazeya

"Woyy jupiter!?"
Ucap MICO MAHAPUTRA tak berakhlak.

"Mars goblog!"
Timpal REZZA CLEO EILEEN terhadap Mico.

"Ya lagian namanya Mars, kaya planet aja" ucap Mico sembari melirik Mars yang sedari tadi diam melihat pertengkaran mereka.

NAZEYA [On Going]Where stories live. Discover now