XVI. PERNYATAAN CINTA REYDEN

49 8 0
                                    

------Happy reading-----

Atas semua pernyataan Nazeya padanya, kini Reyden sangat menyesali perbuatannya. Ia memang telah jauh bermain dengan cinta.

Namun itulah faktanya saat ini. Reyden ingin meyakinkan Nazeya bahwa ia benar-benar mencintai sang gadis cantik itu.

"Bundaaa Rey lapeeeer!!"
Seru Reyden dari kamarnya.

Sekar segera mendatangi kamar Reyden dengan berkacak pinggang. Ia membuka pintu itu.

"Apa gabisa kamu turun ke bawah trus bantu bunda hah?!"
Ucap Sekar yg emosinya membara.

Reyden hanya menyengir kuda.
"Hehehe"

"Buda gemes deh kalau marah marah"
Ucap Reyden yg membujuk Sekar dan beralih memeluknya.

Reyden adalah anak yang jahil. Ia tidak akan pernah berhenti untuk terus membuat Sekar memarahinya.

Mungkin baginya itu adalah perhatian yang sangat berarti.

Berbeda dengan Jeyden, sang adik lebih kalem dan jarang membuat onar.

Kini Jeyden sedang tidak ada di rumah jadi Reyden merasa senang atas hal itu pasalnya Sekar hanya perlu memperhatikannya saat ini.

"Bunda gimana caranya ngasih tau cwe kalau kita suka sama dia?"
Ucap Reyden terhadap Sekar yang sekarang berada di meja makan.

"Kamu suka cwe?"
Ucap Sekar.

"Iya dong bunda, kalau suka cwo ntar bunda marah"

"Ihh iya iya lah, gila kamu ga normal"
Ucap Sekar secara spontan.

"Siapa nama cwe nya?"

"Nazeya"

"Ohh iya, bunda tau. Yg waktu itu dia murid baru trus kamu gasuka kan sama dia, trus kenapa sekarang jadi suka Rey?"
Ucap Sekar sedikit mengingatkan.

"Ya gatau bunda, dia lucu sih"
Balas Reyden.

"Halah itu monyet juga lucu, ga kamu sukai"

"Ishh beda bunda, masa bunda mau menantunya monyet"

"Eh iya juga. Nggak deh nggak amit amit bunda gamau"
Ujar Sekar bergidik geli sendiri.

"Yauda ih bunda jadinya gimna?"

"Ya bilang aja, apa susahnya?!"

"Gengsi bunda"

"Gengsi segede meteor kamu. Udah nanti di pikirin lagi deh, bunda mau pergi dulu. Ada urusan"
Ucap Sekar dan berjalan meninggalkan tempat itu.

"Yaelah pada pergi, ngapain dah ni gue jadinya?"
Ujar Reyden bingung sendiri.

'ting...nung..., Ting...nung...'

Suara bell rumah Reyden berbunyi.
"Bentar"
Teriak Reyden dari dalam rumah.

Cwo itu bergegas berjalan menuju pintu utamanya. Ia membukanya dan terkejut apa yang berada di depannya.

Reyden menampilkan wajah yang tak senang pasalnya yang di hadapan Reyden adalah Blaze.

Ya BLAZE ADELYN mantan dari sang Reyden.

"Lo ngapain?"
Ucap Reyden sarkas.

"Ya emang kenapa? Bukannya aku sering kan kerumah kamu"
Ucap Blaze percaya diri.

"Lo pikir ini rumah bapak lo apa? Seenaknya dateng begitu"

"Kamu sensian banget sih sayang"
Ucap Blaze sambil tangannya yang mengelus dada bidang Reyden.

NAZEYA [On Going]Where stories live. Discover now