l. TEMAN PERTAMA

117 12 0
                                    

------Happy reading-----

"eh kenapa lo cuma nulis nama lo di papan tulis?" Tanya seorang cwo|JEYDEN GREVIN ADYAKSA

Gadis yang bernama Nazeya itu pun menoleh ke arah sang pembicara. Ia hanya menatap nya dengan wajah yang sulit diartikan.

Lalu Nazeya menulis di buku catatan mini miliknya "aku gabisa bicara"
Dan Jeyden membacanya lalu ia merasa bersalah karena tidak mengetahui kondisi gadis itu.

"Gue minta maaf ya Zey, gue gak tau. Maafin gue yaa!?" Ucap Jeyden yg terlihat tulus

Gadis itu menulis di buku nya kembali "gapapa gapapa, namnya juga gatau, aku juga gabakal nelen kamu hidup hidup kok" lalu Jeyden membacanya dan tersenyum ke arah gadis itu gadis itu pun membalas senyuman nya.

***

Seorang pria yg tampak terbangun dari tidurnya REYDEN GREVAN ADYAKSA.
Hari ini ia sedang sakit dan tidak masuk sekolah.

Reyden beranjak dri tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi. Ia membersihkan tubuhnya walaupun badan nya masih belum sembuh total.

Setelahnya Reyden keluar dari kamarnya dengan kaos yg tampak pas-pasan dengan tubuh kekar nya, lalu ia berjalan menuruni anak tangga dan menuju meja makan.

"Ehh mamah, mamah masak apaa?"
Tanya Reyden kepada ibunya yg tampak sibuk mempersiapkan makanan

"Ini lagi masak cumi crispy. Kamu udah sembuh Rey?" mamah Reyden kembali bertanya Sekar Aruna.

"Udah kok mah, Rey udah sembuh" ujarnya seraya menampilkan senyum manis

Beberapa saat setelah nya makanan pun sudah selesai dan siap di santap.

Reyden yang sudah merasakan lapar di perutnya ia pun duduk di kursi meja makan dan mengambil nasi dengan lauk pauk yg tersedia

"Jeyden pulangg!!!"

Teriak seorang Jeyden sambil memasuki rumah dan menuju ke dapur, karena ini sudah jam makan malam.

"Ehh anak mamah satu lagi baru pulang, sini cepet makan"
Ujar Sekar setelah melihat anaknya pulang

Jeyden meletakkan tas sekolah nya di sofa terdekat lalu ia beralih ke meja makan dan duduk seraya mengambil nasi serta lauk pauk yang terdapat di meja tersebut

Ke tiga orang tersebut makan dengan tenang. Setelah hampir 20 menit mereka selesai menyantap hidangan malam ini.

Jeyden dan Reyden membantu ibundanya membereskan piring piring bekas makan mereka.
Jeyden mencuci piring dan Reyden hanya membantu membersihkan meja makan nya.

Setelahnya selesai semua mereka berdua menghampiri ibunya yg tengah duduk di sofa dan menonton televisi. Mereka duduk masing masing di samping ibu nya yg kini Sekar berada di tengah.

"Rey? Lo tau gak-"

"Abang! Rey Rey, dia kakak kmu Jeyden" ujar Sekar menatap Jeyden anak nya

"Ehh, ehehe. Maaf mah"

"Bang tadi ada murid baru, dia cantik, putih, kaya blasteran gitu"
Ucap Jeyden antusias

"Trus?" Balas Reyden seadanya.
(Sok kul bet lo bang)

"Dia duduk di bangku lo, soalnya Lo ga sekolah jadi buat sementara dia satu meja sama gue" jelas Jeyden

"Lah? Besok gue sekolah duduk di lantai?!"
Ucap Reyden ngegas

"Ya mna gue tau, liat besok deh. Lagian lo aja nyeleneh udah tua pake hujan hujanan segala" ujar Jeyden sambil terkekeh pelan

"Diem lo!" Sentak Reyden yg membuat adik kembarnya terdiam.

"Kalian ini udah kaya banteng sama badak aja yaa. Dikit dikit berantem"
Sekar yg sedari tadi kesal dengan kedua putranya

"Ih, emang mereka sering duet mah?"

"Sering lah, ini mamah lagi jadi jurinya"
Kata Sekar seraya terkekeh kecil

"Ohh jadi mamah bilangin kita banteng dan badak?"
Ujar Reyden sedikit kesal dengan ibunya

"Wahh ga bener mamah mah. Ganteng ganteng gini di samain sama badak" timpal Jeyden sambil mengelus dadanya dramatis.

Sekar terkekeh geli melihat tingkah kedua putranya itu

"Hahaha, iyaa iyaa sayang, mamah cuma becanda"

***

Pagi pagi sekali sekitar 06.30 Nazeya sudah berada di sekolah, dan duduk tenang dengan beberapa buku yg menemaninya di dalam kelas.

Setelah beberapa menit siswa siswi SMA AGNIBRATA mulai berdatangan dan mulai ramai.

"Ngapain lo di bangku gue?! Wake up!" Ucap seorang pria terhadap Nazeya. Ya dia Reyden.

Nazeya lalu menulis di buku catatan mini miliknya "tapi ini kan bangku aku, aku semalam udah duduk di sini".
Reyden membaca tulisan tersebut

"Ooh, jadi lo anak baru? But tetep aja ini bangku gue. Pindah lo cari bangku lain!" Sentak Reyden terhadap Nazeya

Nazeya lalu berdiri dan mengemasi barang nya lalu ia membawa tas nya ke sudut ruangan yg terdapat 1 meja yang sedikit rusak dan 1 kursi yg terlihat usang.

Ia duduk di kursi tersebut setelah membersihkan nya dari debu debu.
Nazeya lalu melanjutkan kegiatannya.

"Eh anjirtt. Lo suruh pindah beneran tuh anak Rey?!" Ucap Jeyden terhadap saudara kembarnya.

"Dih bangku gue, ya suka suka gue!" Ujar Reyden memutar bola matanya malas.

Reyden meletakkan tas nya di bangkunya, lalu berjalan menuju sudut ruangan dan menghampiri Nazeya.

"Morning Zeyaa??!"
Ucap Jeyden ramah dan menampilkan senyum manis nya

Nazeya membalas dengan anggukan kepala dan senyuman yg tak kalah manis nya.

"Bay the way....gue minta maaf ya atas perlakuan Abang gue ke lo. Dia Reyden kembaran gue, dulu kita mirip banget, sekarang gatau kok beda. Hehehe" Ucap Jeyden sambil cengengesan

"Oiyaah, nama gue Jeyden, salken yaa"

Nazeya mulai menulis lagi di buku catatan mini yang biasa ia gunakan untuk berkomunikasi.

"Gapapaa kok, lagian aku anak baru, seharusnya aku yg minta maaf. Eh iya, salam kenal juga ya Jeyden"

Jeyden membaca nya lalu ia tersenyum
"Lo ada niat jadi temen gue gaa?"

Nazeya membalas dengan anggukan kepala nya. Dan tersenyum menerima pertemanan itu.

"Nanti lo gue ajak keliling lingkungan sekolah mau ga?"
Jeyden berkata dengan antusias dan di balas anggukan oleh Nazeya.

------------------

Haii haiiii, maaf yaa alurnya rada ngawur, tapi aku bakal berusaha buat lebih baik lagi lebih menarik lagi.

Kalau kakak suka cerita ini
Jangan lupa vote ya ka!!!💐💗

Cerita baru mohon jangan di hujat yaa 🙏🏿😣
But aku tau kok anak WP pada baik baik, good attitude semua 😘😻

Oiya masa putihh birunya udah mau berakhir ya kak, harus tetep semangat kedepannya!!!
Jngan lupa selalu beribadah yaww!

Oke deh itu aja, jangan lupa bersenang senang!! Babay lopyuu

Maaf jika ada kesamaan nama atau alur cerita 🙏🏿😣, tapi aku yakin alurnya ga ada yg sama, because ini murni dari pikiran aku sendiri.

NAZEYA [On Going]Where stories live. Discover now