"Gue boleh cium lo nggak?"
-Narendra Fabian Atharaksa
-
"Putus?"
"Kamu bercanda kan?"
"Ini pasti hari ulang tahun aku..."
"Nggak-nggak! Ini pasti hari anniversary kita. Kamu mau surprise-in aku kan?"
"Maaf, tapi aku serius. Aku mau kita putus."
...
Meira menggeliat pelan di atas tempat tidur. Dirabanya ranjang di sisi kanannya namun hasilnya nihil.
Naren bangun duluan? Pikirnya.
Biasanya seberapa cepat Naren bangun, cowok itu akan menunggunya dengan tiduran di sampingnya. Meskipun aktivitasnya hanya memandangi wajah cantik istrinya, Naren tidak pernah bangun duluan dan meninggalkannya tanpa membangunkannya terlebih dahulu.
Ruangan juga nampak gelap karena lampu tidak menyala dan tirai balkon yang belum dibuka. Hanya cahaya remang-remang berasal dari balik tirai yang memberi kamar ini sedikit cahaya.
Meira bangkit dan menyibak selimutnya. Kakinya berjalan ke kamar mandi.
"Ren!" Panggilnya, siapa tau suaminya itu sedang berada di kamar mandi. Meskipun dia tidak mendengar tanda-tanda adanya aktivitas di kamar mandi.
Membuka pintu kamar mandi Meira tidak dikejutkan dengan keberadaan Naren di sana, melainkan Meira dikejutkan dengan sesuatu yang ada di wastafel.
Apakah itu?
Di cermin wastafel terdapat banyak sekali sticky note berwarna merah muda yang disusun hingga membentuk love sign. Di setiap sticky note itu terdapat kalimat-kalimat yang ditulis menggunakan tinta hitam.
Meira mendekati wastafel dengan senyum yang mengembang. Dibacanya satu persatu kalimat yang ada di masing-masing sticky note itu.
You're very beautiful You're very pretty You're so amazing You're very interesting You're very special You're so intoxicating You make me addicted I love your smile I love your hugs I love your lips I love your beautiful face I love cuddle with you I love spending my time with you I love sleeping with you I love Naren's wife I love everything about you
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Nggak usah peduliin kata-kata yang ada di sticky note itu, ini hanya contoh)
Kejutan di pagi hari untuknya? Apakah Naren yang membuatnya?
Pasti Naren yang membuat. Siapa lagi kalau bukan suaminya itu kan.
Tak ingin berlama-lama di kamar mandi Meira segera membasuh wajahnya dengan air. Dia ingin segera bertemu dengan Naren yang keberadaannya entah ke mana. Yang terpenting sekarang adalah dia harus keluar kamar terlebih dahulu.
Keluar dari kamar mandi, Meira segera keluar dari kamar. Kondisi apartemen juga cukup gelap. Apalagi ruang tengah dan ruang tamu. Akan tetapi, Meira melihat secercah cahaya yang berasal dari dapur.
Meyakini Naren sedang berada di dapur, Meira melangkahkan kakinya perlahan menuju dapur. Sesampainya di dapur, Naren tidak ada di sana. Tapi lagi-lagi dia dikejutkan dengan sesuatu yang terletak di atas meja.
