"Gue boleh cium lo nggak?"
-Narendra Fabian Atharaksa
-
"Putus?"
"Kamu bercanda kan?"
"Ini pasti hari ulang tahun aku..."
"Nggak-nggak! Ini pasti hari anniversary kita. Kamu mau surprise-in aku kan?"
"Maaf, tapi aku serius. Aku mau kita putus."
...
Meira tidak henti-hentinya mengucapkan kekaguman dalam hati. Apartemen ini benar-benar mewah banget. Dari mulai lobi, lalu ke lift dan sekarang lorong menuju ke unit apartemen-nya juga mewah banget!
Masuk ke sini tuh vibes-nya langsung kayak jadi nona muda kaya raya gitu loh.
"Apartemen semewah ini, bayarnya berapa Ren?" Tanya Meira.
Naren mengangkat kedua bahunya. "Gak tau. Semuanya mami yang urus."
Akhirnya mereka sampai di sebuah apartemen dengan unit A-807 di lantai 8.
"Bukanya bisa pakai key-card, pin sama sidik jari. Cuman buat sistem pin sama sidik jarinya belum diatur." Jelas Naren sambil membuka pintu apartemen dengan sebuah kartu.
Begitu memasuki apartemen, hal pertama yang ada di pikiran Meira adalah ini apartemen modern. Tipe rumah yang smart home gitu. Jadi semua barang-barang yang ada di dalam apartemen ini gak terlepas dari yang namanya teknologi.
Naren sudah masuk ke dalam, pergi entah ke mana. Sedangkan Meira berjalan mendekati sesuatu yang ada di sebelah sofa ruang tengah. Sebuah robot kecil berbentuk bundar yang kalau gak salah sih, alat untuk ngepel dan nyapu itu loh.
"Enak juga ya gue nanti gak usah nyapu sama ngepel pakai tangan, gak pegel tangan gue nanti." Gumam Meira.
"Kamarnya cuman ada satu. Ada sih satu kamar lagi, cuman pintunya bener-bener gak bisa dibuka. Kayaknya mami sengaja deh ngunci kamar yang itu. Biar kita gak pisah kamar." Jelas Naren sambil berjalan ke arah Meira.
"Ya udah kalau gitu kita satu kamar aja. Lagian gue juga gak kepikiran buat minta pisah kamar." Jawab Meira.
"Lo gak masalah?"
"Buat apa?" Jawab Meira dan Naren hanya diam.
"Udah ah! Kamarnya yang itu? Gue capek mau cepet-cepet rebahan." Tanya Meira sambil menunjuk sebuah pintu dan diangguki oleh Naren.
By the way, apartemen ini cuman 1 lantai tapi sangat luas untuk ukuran sebuah apartemen.
"Lo emang gak masalah Ra, tapi gue yang bakal kena masalah. Ck!" Gumam Naren setelah Meira pergi.
Tidur satu ranjang denganon Meira?
Pasti bakalan ada yang tegak nih.
Tapi bukan keadilan.
-
Membuka pintu kamar, Meira dikejutkan dengan sesuatu.
Biasanya sih kalau pengantin baru ranjangnya dihiasi dengan bunga-bunga gitu kan. Tapi ini kok beda ya.
Di atas ranjang banyak sekali kotak dan paper bag. Bener-bener banyak, sampai ranjang itu penuh.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
