"Gue boleh cium lo nggak?"
-Narendra Fabian Atharaksa
-
"Putus?"
"Kamu bercanda kan?"
"Ini pasti hari ulang tahun aku..."
"Nggak-nggak! Ini pasti hari anniversary kita. Kamu mau surprise-in aku kan?"
"Maaf, tapi aku serius. Aku mau kita putus."
...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Happy Reading🖤
-
Malam minggu yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba. Meira sudah berada di depan hotel, tempat pesta ulang tahun di adakan.
Tapi ada satu masalah di sini.
"Sakit?"
"Iya, dari tadi sore badan gue meriang. Kayaknya gue gak jadi dateng deh."
"Salah sendiri kemarin bilang gak mau dateng karena alasan sakit. Sekarang sakit beneran. Tau kan sekarang kalau omongan adalah doa."
"Iya iya. Makanya lo doain gue supaya cepet sembuh."
"Yaudah deh gue masuk dulu."
"Have fun ya Ra. Nanti biar gue sendiri yang bilang ke Stella kalau gue gak bisa dateng."
"Gue tutup ya. Bye!"
"Oke bye!"
Tut!
Meira menghela napas kasar. Kalau sudah begini, dia akan sendirian selama pesta berlangsung dan itu tidak enak sama sekali.
Dia mungkin kenal beberapa orang tapi itu juga tetap saja tidak enak jika tidak ada Rachel bersamanya.
Dengan dress pendek berwarna hitam yang diberikan oleh Rachel kemarin, Meira berjalan menuju ke ballroom hotel, dimana pesta di adakan.
Dipadukan dengan kemeja putih sebagai outer, rambut yang tergerai, dan make up natural yang terlihat sangat pas di wajahnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Meira terlihat sangat cantik.
-
"Meira?"
Meira menoleh ketika ada seseorang yang memanggilnya.
Dan ternyata orang itu adalah Stella.
Stella mengenakan sebuah dress berwarna hitam yang dipadukan dengan manik-manik berwarna gold. Tak lupa sebuah mahkota di kepala yang menunjukkan kalau 'I am the queen in this party'.
