|SW 36| Tertangkap Basah

Start from the beginning
                                    

"Gue dengar-dengar Anindya sakit, Ga," ucap Kevan membuat Angga yang memejamkan matanya kembali membuka mata.

"Lo serius?" tanya Angga pada Kevan yang kemudian menganggukan kepalanya.

"Gue dengar tadi di kantor. Katanya kelelahan karena yang gue tahu dia kuliah dan Nyambi jadi artis juga, sih," sahut Kevan membuat Angga yang mengetahui fakta tersebut dibuat tak percaya.

Selama ini ia bekerja dengan perempuan pekerja keras? Sungguh luar biasa sekali. Sudah cantik secara fisik, hati, pekerja keras lagi pria mana yang akan menyia-nyiakan Anindya? Kalau pun ia diberi kesempatan untuk bersama selamanya, ia ingin Anindya yang menjadi pendamping hidupnya.

"Pesen parsel tempat biasa. Kita ke sana sekarang," ucap Angga pada Kevan.

"Gue bisa pesan sekarang, tapi Lo tahu rumah dia dimana?" tanya Kevan membuat Angga menjitak kepala asisten pribadinya tersebut.

"Gue pilih Lo karena Lo pinter. Lo, kan, ada grup kumpulan Asisten butterfly Lo tinggal tanya aja sama asisten dia. Suruh minta nomor Anindya, biar gue bisa pdkt," ujar Angga membuat Kevan yang mendengar hal tersebut menepuk jidatnya seolah lupa.

"Oke, siap bos. Tunggu sebentar."

Angga hanya menganggukkan kepalanya. Angga terlihat kembali memejamkan matanya karena mengantuk saat ini. Lagian perjalanan mereka juga masih panjang dan ia masih bisa beristirahat di dalam mobil sekarang. Angga yang sudah lelah rupanya sudah masuk ke dalam tidurnya. Namun di sisi lain, Kevan asisten pribadinya tengah berusaha agar mendapatkan alamat Anindya dan nomor ponsel nya. Jika ia tak berhasil mendapatkannya, maka bisa dipastikan Angga akan sangat marah pada dirinya. Angga memang tipe orang yang santai, tapi sekalinya marah ia bisa berubah menjadi monster yang begitu mengerikan bagi dirinya.

"Ketemu bos!" seru Kevan yang senang akhirnya asisten pribadi Anindya memberi tahu alamat Anindya tinggal.

Angga yang mendengar hal tersebut membuka matanya. Ia menatap Kevan dengan tatapan sayunya saat ini.

"Dimana?" tanya Angga seolah penasaran Anindya tinggal dimana.

"Apartemen Citra, nomor 56," sahut Kevan membuat Angga yang menyadarkan kepalanya tiba-tiba menegakan badannya.

"Lo serius? Gak akan salah alamat?" tanya Angga lagi pada asisten pribadinya.

"Asistennya sendiri yang bilang. Kenapa?" tanya Kevan yang penasaran karena respon Angga yang begitu terkejut.

"Arsa tinggal di apartemen Citra juga. Najis banget gue kalau sampai ketemu sama dia," tutur Angga saat tahu Anindya dan Arsa berada dalam apartemen yang sama.

"Nomor berapa? Siapa tahu beda unit?" tanya Kevan lagi.

"Entah. Gak penting juga tahu unit atau nomornya. Dia bukan siapa-siapa gue lagi," sahut Angga seolah bodo amat dengan kehidupan Arsa saat ini.

"Parselnya udah jadi. Kita sekalian jalan aja ya, ga," ucap Kevan yang langsung diangguki kepala oleh Angga yang kembali tidur di tempatnya.

Mobil yang mereka tumpangi saat ini membelah jalanan kota yang begitu sepi dimalam hari. Cuaca yang tidak terlalu panas membuat Angga merasa tidur nyenyak saat ini. Kurang lebih mereka dua kali berhenti hanya untuk mengambil parsel dan membeli sesuatu untuk Anindya. Ya, ia harap Anindya akan sangat suka dengan kejutan yang ia berikan secara tiba-tiba.

Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Where stories live. Discover now