Arsa yang kebingungan akhirnya memutuskan untuk menelepon seseorang yang ia yakini akan paham bagaimana cara mengembalikan masakannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Arsa yang kebingungan akhirnya memutuskan untuk menelepon seseorang yang ia yakini akan paham bagaimana cara mengembalikan masakannya.

"Halo. Ada apa lagi? Gue lagi rapat sama agensi gara-gara Lo anjir."

"Santai bro. Cuman mau tanya cara ngatasin masakan yang keasinan gimana? Gue gak tahu," tanya Arsa yang memang betul-betul bingung ditempatnya.

"Lo telepon gue cuman mau tanya ini? Gak penting banget. Udah nyusahin gue, sekarang malah tanya hal yang gak penting kaya gini. Sialan."

"Gak usah banyak omong. Cepet ----" Belum sempat Arsa melanjutkan kata-katanya, panggilan telepon miliknya pun dimatikan begitu saja oleh Rio yang sangat-sangat menyebalkan saat ini.

"Apa gue telepon bunda, ya? Gak mungkin gue telepon mama. Yang ada fokus mama bakal terbagi kalau tahu Anindya sakit," tutur Arsa serba bingung ditempatnya saat ini.

Akhirnya karena tak tahu lagi, ia memutuskan untuk menelepon mama mertuanya sendiri. Satu kali panggilan tak ada jawaban, namun saat panggilan kedua, akhirnya mama mertuanya pun mengangkat teleponnya sekarang.

"Assalamualaikum nak. Ada apa?"

"Maaf Bun. Arsa mau tanya. Gimana cara ngatasin sayur sop yang keasinan? Arsa bingung harus gimana," tanya Arsa tanpa basa basi pada mertuanya.

"Memangnya Anindya tidak masak buat kamu? Kok kamu masak sendiri?"

"Anindya sakit, Bun. Arsa saat ini masih masak, tapi kebingungan gimana cara ----"

"Bunda ke sana sekarang. Apartemen Citra, kan?"

"Kok bunda tahu?" tanya Arsa tak percaya. Pasalnya yang tahu Apartemen ini hanyalah dirinya, Anindya, dan mamanya. Bagaimana mama mertuanya bisa tahu? Apakah Anindya yang memberi tahunya?

"Bunda otw ke sana nak. Tunggu bunda. Biar bunda yang masakan untuk kalian."

Tut.

Sambungan telepon yang terputus membuat Arsa kembali bingung. Akhirnya mengikuti arahan ia putuskan untuk mematikan kompor. Ia berjalan mendekati Anindya yang bahkan terlihat kedinginan. Padahal AC apartemen mereka sudah Arsa matikan. Melihat Anindya yang kedinginan membuat Arsa kembali menuju dapur. Ia membuatkan Anindya minuman hangat berupa teh lalu terlihat menghampiri nya.

"Nin," panggil Arsa seraya membangunkannya.

Perlahan-lahan Anindya tampak membuka matanya. Arsa yang melihat hal tersebut menempelkan tangannya di leher milik Anindya yang masih terasa sangat panas untuk ia rasa.

Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Where stories live. Discover now