65. Ending

803 41 14
                                    

Eunwoo dan in hyeop terus berusaha menghubungi bangtan, bahkan sekarang mingyu dan jongin juga ikut membantu menghubungi teman mereka itu agar datang ke rumah sakit sekiranya satu detik saja untuk menemui yoongi, tapi itu semua  sia-sia tak ada satu panggilan mereka yang terhubung selama satu bulan ini.

Yoongi, remaja manis itu hanya bisa terbaring lemah tak berdaya karena semakin hari kondisinya terus saja menurun. Tubuhnya kurus karena tak makan, jika terbangunpun ia hanya akan meminta minum untuk melegakan tenggorokan nya yang kering setelah itu kembali terpejam.

"Chagi kau mau kemana?" tanya  in hyeop pada sang  kekasih yang bangkit dari duduk nya

"Aku ingin menemui bangtan sialan itu, ingin aku tampar saja wajah mereka"

"Aniya, kita tunggu saja disini hm"

"Tunggu? sampai kapan?! sampai kapan kita harus menunggu?! saat ini yoongi membutuhkan mereka hyung! setidaknya melihat mereka untuk yang terakhir kalinya..." ucap eunwoo melirih diakhir dengan mata berkaca-kaca

In hyeop langsung menarik tubuh sang kekasih untuk ia peluk, membiarkan sang kekasih menangis di dada tegapnya.

"Hiks...aku harus bagaimana lagi?"

"Sudah tak apa, yoongi juga menyuruh kita untuk diam dan membiarkan mereka datang dengan sendiri nya. Jika memang mereka tak mau datang, kita tak bisa apa-apa..."

Eunwoo hanya bisa menangis, memeluk tubuh in hyeop erat.

Sedangkan di benua lain nya, seorang remaja kini tengah berdiri di balkon kamar. Matanya menatap langit dengan sendu sedangkan tangannya menggenggam sebuah gantungan kunci boneka hitam.

Jungkook, remaja mirip kelinci itu hanya bisa meremat gantungan kunci nya erat untuk menyalurkan rasa sesak nya. Setiap detik ia bernafas, pasti rasanya sesak karena rindu yang menyiksanya.

'Aku merindukanmu...'

Langkah kaki terdengar mendekat, lalu seseorang berdiri disamping jungkook dengan kedua tangan di masukkan kedalam saku celana nya, kim namjoon.

"Kau merindukannya?"

"Setiap aku bernafas, aku selalu merindukannya hyung..." jawab jungkook tanpa menoleh

"Nado, rasa nya menyesakkan bukan?"

Jungkook mengangguk, kemudian menghela nafas panjang "Aku tak tahu harus bagaimana sekarang, disatu sisi aku kecewa dan disisi lainnya aku merindukan nya"

"Mau menemuinya?"

Jungkook menoleh, sedangkan namjoon hanya tersenyum kecil disana.

"A-apa maksdumu hyung?"

"Kajja kita pulang sebentar untuk melihatnya" jawab namjoon, ia sudah lelah dengan rasa rindu pada kekasih manis nya.

"Kau mau tidak? yang lain nya sudah setuju"

"Hm kajja"

Namjoon tersenyum, lalu menepuk pundak adik bungsunya "Bersiaplah, kita akan berangkat 30 menit lagi"

Jungkook mengangguk, lalu berjalan masuk kamar untuk bersiap, meninggalkan namjoon yang tersenyum kecil disana.

Kini keenam remaja tampan itu sudah berada di bandara untuk penerbangan menuju korea, tanah kelahiran mereka. Mereka berjalan pelan untuk memasuki pesawat dan duduk dikursi yang telah di tentukan. Duduk dengan tenang, saat pesawat lepas landas dan terbang diatas awan.

Akhirnya, setelah melakukan penerbangan  11 jam lamanya, mereka sampai di bandara internasional incheon pada pukul 6 pagi dengan selamat. Dan tanpa menunggu lama langsung menuju rumah sang kekasih.

Annyeong! ( MinyoongiXBtsOt6 )✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon