29

389 41 11
                                    

Pukul 10 malam, akhirnya yoongi bisa bernafas lega karena telah menyelesaikan pekerjaan delivery nya. Ia berjalan pulang dengan kedua tangan dimasukan ke dalam saku jaket untuk menghalau dingin, dan juga bibir mungil yang bergerak kecil bersenandung, untuk menemani malamnya.

"Siapa itu?" gumamnya, saat melihat seorang pria tinggi dengan pakaian serba hitam berdiri di depan pintu rumahnya

"Omo! jangan-jangan itu pencuri" kagetnya, ia dengan panik mencari benda yang bisa melumpuhkan pencuri itu...dan gotcha! ia mendapatkan balok kayu ukuran sedang dan tidak terlalu berat, cukuplah untuk membuat pencuri itu kesakitan.

Dengan perlahan ia berjalan mengendap-endap, sedikit mengintip pada tanaman pagar untuk melihat pencuri itu yang kini sedang mengintip jendela rumahnya

"Untuk apa dia mencuri di rumahku, tak akan ada barang yang pantas untuk dibawa, kecuali...astaga! guci eomma"

Dan tanpa menungu lama, ia berlari dan memukul bagian belakang pria itu hingga terjatuh dan meringis berusaha menutupi bagian kepalanya agar tak terpukul.

Bugh

Bugh

Bugh

"Rasakan! rasakan ini pencuri sialan! kenapa kau mencuri di rumahku huh?!"

Bugh

"Akh!"

Bugh

Bugh

"H-hentikan!"

Ayunan balok kayu itu terhenti di udara saat mendengar suara lirih dari pria tersebut...yang tidak asing baginya.

Dengan perlahan ia menurunkan tangannya, lalu memiringkan wajahnya untuk melihat pria yang tertunduk itu...sedikit takut sebenarnya, bagaimana jika pria itu hanya pura-pura sakit dan tiba-tiba saja menusukkan pisau pada tubuh mungilnya, aish...ia belum mau mati sebelum mendapatkan pujaan hati.

Namun keatakutan itu terganti dengan kekhawatiran, saat melihat rupa pria di hadapannya itu

"Astaga! seokjin sunbae"

Sedangkan seokjin hanya berdecak kesal, sibuk meringis sakit karena pukulan tak main main dari remaja manis itu.

"Sunbae, kau tidak apa-apa?" tanya yoongi cemas

"Yyak! bagaimana bisa kau menanyakan hal itu, setelah memukulku membabi buta huh?" sembur seokjin galak

"Jadi, kau menyalahkanku begitu eoh? yyak sunbae! sudah jelas-jelas ini salahmu, lagipula kau sedang apa dirumah orang malam-malam memakai pakaian serba black seperti ini huh!?" balas yoongi tak kalah galak dengan berkacak pinggang

"Terserah aku lah mau pakai baju warna apa, bukan urusanmu sekali.."

Yoongi tergelak lemah, lalu menatap tajam seokjin "cih! jadi jangan salahkan aku jika aku memukulmu karena kau seperti seorang pencuri!"

"Yyak! kau seharusnya meminta maaf, kenapa malah mengataiku pencuri eoh?" kesal seokjin seraya berdiri

Yoongi mendongkak dengan mata kucingnya yang memincing "Wae? bukankah sunbae memang ingin mencuri eoh?"

Seokjin mendekat, menunduk untuk menatap yoongi yang hanya sebatas dada nya

"Yyak pendek! untuk apa aku mencuri dirumah mu huh? kurang kerjaan sekali" kesalnya, namun si manis hanya tersenyum kecil dengan alis naik turun

"Bukankah sunbae ingin mencuri hatiku, hm hm?"

Seokjin sukses terdiam, mengalihkan pandangannya agar tak menatap remaja jelmaan kucing di depannya.

"Untuk apa aku mencuri hatimu, huh? ti.dak pen.ting!" tekannya

"Benarkah?"

Seokjin mundur, saat remaja manis itu mendekat dengan senyum manis yang membuat jantung seokjin bekerja dua kali lipat

"Lalu...kenapa sunbae ada dirumahku malam malam begini hm?" tanya nya begitu mendayu dengan senyuman yang tak pernah luntur

"A-aku hanya mam__ yyak jangan mendekat pendek!" seokjin berucap panik saat yoongi terus saja mendekat dengan senyuman manis dan alis nya yang bergerak menggodanya.

Dan karena panik, seokjin tak memperhatikan langkah dan berakhir kaki nya tersandung undakan tanah, yang membuat tubuhnya oleng kebelakang...dengan otomatis tangannya menarik tangan putih yoongi untuk pegangan, namun malah remaja manis itu ikut oleng dan berakhir jatuh bersamanya.

BRUK

Mata mereka berdua sama-sama membulat, apalagi posisi mereka berdua yang sangat-sangat intim karena yoongi jatuh diatas tubuh seokjin, bahkan wajah mereka saja hanya berjarak beberapa centi, dengan nafas hangat saling beradu memburu. Namun tak ada dari mereka yang ingin menyingkir, malah saling pandang menikmati pesona masing-masing.

Seokjin menatap yoongi dengan dalam, mengagumi sosok di depannya yang ternyata sangat cantik. kemana saja ia selama ini? kenapa ia baru menyadari atensi remaja pendek di depannya ini..

Dan tanpa di suruh dan di duga, wajahnya perlahan mendekat mengabaikan yoongi yang masih terdiam memandanginya.

Cup!

Mata kucingnya berkedip pelan, saat merasakan bibir tebal yang menyentuh labium tipisnya. matanya membulat tak percaya saat melihat seokjin berada tepat di depan wajahnya dengan mata terpejam dengan bibir menempel pada bibir tipisnya.

Seolah sadar dengan apa yang terjadi, ia dengan cepat mendorong wajah seokjin, lalu segera bangkit dengan wajah memerah mengabaikan seokjin yang meringis karena rasa sakit di dikepala belakangnya.

"A-aku harus masuk sunbae, selamat malam" dan tanpa menunggu jawaban seokjin, si manis segera berlari masuk ke dalam rumahnya meninggalkan seokjin yang masih terlentang dengan pandangan bingung

"Kenapa dia, aneh sekali..."

Namun sedetik kemudian, matanya membulat saat baru menyadari perbuatannya beberapa detik yang lalu

"Arghh apa yang kau lakukan seokjin! kau mempermalukan dirimu....aish jinjja"

"Tapi...bibirnya kenyal, aku suka" ucapnya tanpa sadar sambil menyentuh bibirnya dengan semyuman aneh.

"Astaga seokjin! kenapa kau malah jadi seperti om om mesum sih" kepala nya menggeleng brutal berusaha menghilangkan adegan singkat tadi, namun bukan nya menghilang...adegan itu malah semakin jelas di pikirannya.

"Aish...menyebalkan" kesalnya, lalu segera pergi dari sana dengan wajah merah yang ia tak sadari, dan juga detak jantung yang bertalu kencang yang membuat hati nya senang.








Sedangkan si manis kini tengah berguling-guling di kasur, ia malu sekaligus senang dengan adegan beberapa menit lalu. Ia tak percaya seokjin sunbae nya itu akan melakukan hal yang di luar ekspektasinya.

"Appa, bagaimana ini...jantungku ingin meledak" adunya pada foto sang ayah yang ia tempel di kamarnya

"Kenapa mereka melakukan ini padaku, pertama jungkook sunbae mencium pipiku, dan sekarang seokjin sunbae di....BIBIRKU, aaaaaa" ia berteriak senang, dan untung saja ia redam pakai bantal. kalau tidak pasti tetangganya mengira ia sudah gila.

Tangan putih nya menyentuh bibir tipisnya, saat tekstur bibir tebal seokjin masih bisa ia rasakan.

"Apa ini sebuah kemajuan?" gumamnya, dan ia tersenyum akan hal itu. Itu tandanya perjuangan yang ia lakukan selama sebulan ini akan mendapat titik terang...ah, semoga saja.

"Jika begini, aku bisa tidur dengan nyenyak...dan mungkin saja memimpikan adegan yang lebih dengan seokjin sunbae, kkk"

Ia dengan segera menarik selimut kumamonnya, lalu memejamkan mata untuk mengistirahatkan diri dari lelahnya dan juga kesenangannya.











Hallow gengs
Gimana?
Voment ya
Next Chap?
TBC.

Annyeong! ( MinyoongiXBtsOt6 )✔Where stories live. Discover now