4

524 39 6
                                    

Yoongi menggantung tas nya dibalik pintu kamar, yang memang sudah tersedia sebuah gantungan disana. ia menganti baju, kemudian berjalan ke dapur untuk mengambil selembar roti tawar untuk ia makan saat di jalan menuju tempat kerja nya.



"Annyeong ahjusshi Lee..." sapa yoongi semangat, saat ia sampai ditempat kerja nya.

"Eoh...kau sudah datang, istirahat lah sebentar...kau pasti lelah dari sekolah langsung kesini.." ahjusshi lee memberikan satu gelas minuman dingin, yang tentu diterima dengan baik oleh yoongi

"Terima kasih ahjusshi.."

"Ngomong-ngomong dimana ahjumma? kok aku tidak melihatnya sedari tadi..." tanya yoongi

"Isteriku sedang membantu memasak pesanan, kebetulan satu pekerja kami sedang cuti menemani ibunya yang sakit..." jawab ahjusshi lee.

Yoongi mengangguk mengerti, kemudian membantu ahjusshi lee membersihkan meja-meja. meski sudah dilarang tapi yoongi tetap memaksa ingin membantu, hitung-hitung sembari menunggu pesanan siap diantar katanya.

"Eoh...kau sudah datang yoon.." sapa ahjumma lee yang baru saja datang dengan beberapa makanan yang dibawa dibantu pekerja lain.

Yoongi mengangguk sembari tersenyum ramah "Eum... apa itu pesanan yang ingin diantar sekarang  ahjumma?.." tanya yoongi

"Iya..." jawab ahjumma lee " dan sepertinya, akan bertambah banyak lagi saat nanti malam..." lanjutnya merasa tak enak pada yoongi

"Eoh...baguslah kalau begitu, itu tandanya masakan ahjumma disukai pelanggan..."

"Jadi,,,ayo masukan makanan nya pada box, jangan sampai para pelanggan menunggu dan lari ke restoran lain..." yoongi berseru, membuat mereka yang disana tertawa karena gemas.

"Cha...sudah selesai, berhati-hatilah yoon..ingat! jangan ngebut..." pesan salah seorang pekerja wanita disana, lim ji yeon namanya

"Tenang saja nunna, aku akan berhati-hati.." ucap yoongi berusaha meyakinkan jiyeon

"Kalau begitu, aku pergi sekarang ya...annyeong.."

Yoongi mulai menjalankan sepeda motornya dengan pelan, ia harus berhati-hati karena baru bisa mengendarai motor, biasanya ia akan mengantar makanan menggunakan sepeda miliknya. Tapi, sudah beberapa hari ini sepeda bututnya masih diperbaiki, jadilah ia terpaksa menggunakan sepeda motor. Dalam hati ia berdoa semoga saja tak ada polisi yang sedang bertugas, dan berakhir ia ditilang karena belum legal mengendarai sepeda motor.




Yoongi menunduk untuk memastikan kembali, alamat yang tertera ditulisan yang memang ditempel dikantong makannannya.

"Eum..benar.." gumamnya

Ting nong ting nong

"Permisi...paket makanan..." seru yoongi, dan tak lama pintu terbuka menampilkan pemuda laki-laki yang sepertinya seorang mahasiswa.

"Ini pesanannya tuan..."

"Eoh...iya ini uangnya, terima kasih ya.." pelanggan itu menerima, tak lupa juga memberi tip pada yoongi

"Selamat menikmati makanannya...annyeong.." pamit yoongi tersenyum ramah, membuat pemuda itu itu ikut tersenyum.

Yoongi mengendari motornya, lalu mulai melaju dari daerah sana mengantarkan paket para pelanggan setia restoran lee.


"Ini yang terakhir..." gumamnya, kemudian mulai melangkah untuk menekan bell

Ting nong

"Paket makanan..." seru yoongi

Dan tak lama, keluar seorang remaja perempuan seukuran anak smp.

"Ini pesananmu, adik kecil.." yoongi menyodorkan kantong makannanya, dan diterima dengan baik oleh anak itu

"Terima kasih..oppa, oh iya ini uangnya.."

"eum..terima kasih, selamat menikmati makanannya. Annyeong..." yoongi melambai, kemudian pergi dari sana.











Jam sudah menunjukan pukul 9 malam, dan yoongi baru saja kembali ke restoran keluarga lee setelah mengantar delivery malamnya... dapat dilihatnya restoran semakin malam semakin ramai..jadilah ia membantu melayani pengunjung.

"Yoon!..tolong antarkan ini ke meja nomor 5.." teriak ahjumma lee

"Nde!..." balas yoongi, kemudian segera mengantar pesanannya.

"Ini pesanannya...selamat menikmati" ramah yoongi, kemudian kembali lagi melayani pengunjung yang lain...






Hingga 3 jam setelahnya, mereka bisa bernafas lega....

"Hah....hari ini ramai sekali..." ucap yoongi mengelap keringat dipelipisnya.

"Kau benar...akh...kaki ku pegal, daritadi berdiri terus.." keluh pekerja paruh waktu seumuran yoongi, park solomon namanya.

"Aigoo...kalian sudah bekerja keras.." Seru ahjusshi lee, dengan beberapa botol minuman " Cha...minumlah.."

"Eum...terima kasih ahjusshi..."




"Kalau begitu aku pamit pulang duluan ya..." pamit yoongi setelah mendapat upah bagiannya..

"Eum...pulang dan istirahatlah, kau pasti lelah hari ini.." ahjumma lee mengelus pelan bahu yoongi.

"Nde...annyeong"








Yoongi merapatkan coatnya karena udara yang semakin dingin, bibirnya mengemut sebuah permen loli pemberian jiyeon. langkahnya terhenti ketika mendengar suara gaduh didekat gang rumahnya, ia mengendap lalu mengintip sedikit

"Aish...kenapa harus ada tawuran disini sih.." kesal nya, remaja manis itu berbalik untuk memutar jalan agar sampai rumah, dan itu lumayan jauh..

"Hah...mereka tidak berkepriyoongian sekali, apa tidak kasian kepadaku yang harus memutar jalan.." gerutunya kesal

Hingga pukul setengah satu dini hari, akhirnya remaja manis itu sampai rumah. Dan dengan segera membersihkan diri lalu merebahkan dirinya dikasur kesayangnnya.

"Lelahnya..."
















Dua remaja memasuki rumah besar disalah satu daerah elit disana. Wajah tampan mereka dihiasi oleh beberapa lebam, akibat perkelahian beberapa saat lalu

"Tawuran lagi?" suara dingin dan berat menghentikan langkah mereka

"Bukan urusanmu.."

"Apa begitu caramu bicara dengan ayahmu taehyung!" geram pria paruh baya yang tak lain adalah orang tua dari taehyung, kita sebut kim woobin

"Aku sedang lelah, jadi simpan saja ceramahanmu untuk besok.." sahut jimin..

Mereka berdua pun pergi ke kamar masing-masing, mengabaikan teriakan murka sang ayah.

Mereka memang seperti itu, meski memiliki otak pintar tapi mereka semua berandal. Ditambah sang ayah yang sedari dulu tak pernah ada disamping mereka saat pertumbuhan, jadilah membuat mereka seperti ini..











"Ck....sial, tua bangka itu selalu saja mencampuri urusanku.." kesal taehyung membanting tubuhnya diatas kasur

"Apa pedulinya? disaat eomma tiada saja dia tak ada, dan malah asik berduaan dengan selingkuhannya.."

Tangannya mengepal, kejadian beberapa tahun lalu masih terbayang diingatannya. ketika dimana sang ibu sedang meregang nyawa, tak ada sang ayah yang menemaninya disaat terakhirnya dan malah asik berduaan dengan selingkuhannya di luar negeri..

Ia tahu pernikahan kedua orang tuanya berawal dari perjodohan. Tapi bisakah ayahnya menghargai ibunya? jika tidak mencintai, setidaknya hargai keberadaannya.

"Memikirkannya, membuatku semakin muak dengan keberadaannya.."  geram taehyung, lalu beranjak untuk berendam guna menghilangkan beban pikirannya.













HALLLLLLLOWW
Gimana?
Voment ya
Next Chap?
TBC.

Annyeong! ( MinyoongiXBtsOt6 )✔Where stories live. Discover now