Kembali ke asrama.

264K 11.5K 51
                                    

Sebelum lanjut jangan lupa;

Vote.

Komen.

Dan Follow.

Lopyuuu💕

Ok next!

Ayra berjalan gontai menuju asrama, pikirannya dilema

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayra berjalan gontai menuju asrama, pikirannya dilema. Apakah keputusannya kali ini sudah tepat? saat beberapa jam lalu ia memutuskan untuk tetap tinggal di asrama. Kenapa? karena menurutnya bukankah akan tetap sama jika ia mengaku sebagai keponakan umma? semua santri pasti akan segan kepadanya, sama saja ia membasahi dirinya bukan? kalau gitu kenapa gak mandi aja sekalian?

'Huh hari ini benar-benar berat.'

Ia kembali teringat ini adalah hari jum'at, dimana semua santri sedang menjalankan ro'an/bersih-bersih diseluruh sudut pesantren termasuk asrama.

"Pasti bakal heboh sih liat gue, duh gue harus jawab apa?" gumam Ayra dengan melangkah pelan.

"Ayo dong mikir, kalo darurat gini kenapa tiba-tiba otak gue lola banget sih aisshh, masa gue jawab jujur kalo gue dari ndalem?" kesal Ayra sembari memukul kepalanya pelan.

Hingga tidak sadar langkahnya mulai memasuki kawasan asrama putri, semua pasang mata menatapnya dengan tatapan bertanya.

"Ayra dari mana tuh? kok dari luar asrama?"

"Lah iya gue baru ngeuh kalo dia gak ada."

"Pantes dari tadi sepi, biasanya kan dia yang paling heboh."

"Alah paling bikin masalah tuh anak."

"Bener kata Amel, kerjaan dia kan cuma bikin masalah."

Bisik-bisik mulai terdengar, Ayra hanya mengacuhkan saja hingga langkahnya terhenti karena salah satu ustadzah memanggilnya.

"Ayra." panggil Ustadzah Salwa.

"Dari mana kamu?!" lanjutnya dengan sedikit teriak.

Ayra mendekat ke kumpulan asatidzah dan jangan lupakan Ning Aizha yang berdiri melihatnya dengan tatapan yang sulit dimengerti.

"Ekhem abis nyari sendal ustadzah, saya kira sendal saya dighosob, eh taunya masih ada di masjid." balas Ayra berbohong.

"Bener? gak habis kabur lagi?" timpal Ning Aizha.

"Kalo saya kabur ya sekalian aja sampai sore ning, nanggung amat masih pagi udah balik." balas Ayra sekenanya.

"Berbicara yang sopan!" tegur Ning Aizha.

"Iya maaf, udah kan? kalo gitu saya pergi dulu, assalamualaikum." balas Ayra membuat Ning Aizha menatapnya tajam.

"Wa'alaikumussalam."

Ayra bergegas menuju teman-temannya.

"Lo udah mendingan?" tanya Adel pada Ayra yang sudah berada dihadapannya.

KIBLAT CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang