"Gue tahu kok. Lo emang sahabat gue paling the best!" seru Anindya merasa senang.

Mereka berdua tak henti-hentinya tersenyum. Mereka akan berniat untuk saling menguatkan dan melewati tantangan. Sama seperti Kanaya yang rela mengikuti segala tes untuk menjaga sahabatnya dan membantu pernikahan sahabatnya tetap aman. Masalah kehidupan pribadinya, ia serahkan semuanya pada Tuhan. Lagian ia percaya bahwa akan ada waktu di sela-sela kesibukan dirinya untuk menjalankan perkuliahan dan profesi utamanya.

"Silahkan turun ibu. Kita sudah sampai," ucap Kanaya yang berhasil memarkirkan mobil mereka di parkiran agensi.

Anindya dan Kanaya pun turun dari mobil mereka. Dua wanita yang baru saja turun dari mobilnya membuat orang yang melewati mereka mencuri-curi pandang. Karena Anindya belum diperkenalkan secara resmi, ia yakin tak butuh pengawalan ketat saat ini. Ia bisa berjalan berdampingan dengan Anindya yang ia lihat nervous saat akan masuk ke dalam lift.

"Inget, kita semua bisa asalkan berusaha. Jangan kasih melabeli diri lo sendiri," tutur Kanaya pada Anindya yang menolehkan kepalanya lalu mengangguk.

Saat pintu lift terbuka, Anindya dibawa masuk ke salah satu ruangan yang ternyata begitu ramai di dalamnya. Lampu yang menyala, persiapan syuting dan sebagainya sudah dipersiapkan untuk pemotretan dirinya.

"Sapa mereka, Nin," lirih Kanaya membuat Anindya tersadar.

"Halo, salam kenal saya Anindya! Mohon bantuannya!" seru Anindya seraya membungkukkan badannya di hadapan semua tim yang akan menjadi tim resminya.

"Astaga! Salam kenal, beb. Gue Merta yang akan mengatur segala bentuk fashion Lo biar keliatan mewah dan cantik, seperti orangnya," sahut seorang pria dengan lemah gemulainya berjalan mendekati dirinya.

"Ah, iya, kak. Salam kenal saya Anindya. Mohon bantuannya kak," balas Anindya tersenyum, walau rasanya tak nyaman.

"Salam kenal, Nin. Gue Citra make up artis untuk bantu Lo dan akan menjadi tim resmi Lo juga," ucap seorang perempuan berhijab yang menghampiri dirinya dengan tangan yang disodorkan.

Anindya pun menjabat tangan itu dengan senyumannya. Sungguh wanita berhijab di hadapannya saat ini cantiknya natural sekali.

"Salam kenal, kak," ucap Anindya tersenyum tulus.

"Ganti baju dulu, Nin. Kita pemotretan sebentar lagi," ucap Kanaya sebagai asisten pribadinya.

"Yuk! Ikut gue say!" ajak pria yang bernama Merta tersebut membuat Anindya mengikutinya untuk mengganti pakaiannya.

Kurang lebih lima menit kemudian, Anindya sudah kembali dengan pakaian yang begitu formal. Dalam balutan kemeja putih, celana bahan hitam, dan jas hitam serta sentuhan dasi yang membuat Anindya begitu formal.

"Ayo kita mulai make up ya, Nin," ucap Citra menjalankan tugasnya sebagai make up artis.

Anindya pun hanya pasrah saat sentuhan bedak dan yang lainnya mengenai wajahnya. Namun ia lihat semua bedak dan perlengkapan make up di sini terlihat baru semua. Jadi tidak akan bermasalah pada kulit wajahnya.

"Tenang aja, make up nya khusus dan baru kok. Jadi aman, ya," tutur Citra seolah paham dengan jalan pikiran Anindya.

"Eh, enggak kak. Anindya tahu kok kak. Makasih penjelasannya kak," balas Anindya sopan dan ramah.

Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Where stories live. Discover now