Ch. 67

159 33 0
                                    

Mata Suzy langsung berbinar takjub. Walau suasana gelap karena cahaya remang temaram, asap rokok dimana-mana, suara dentuman musik yang membuat dada berdebar tak karuan, serta penari tiang yang meliuk-liuk di atas podium kecil.

Suzy berseru kecil. Ini pertama kali dalam hidupnya Suzy memasuki tempat seperti ini.

Iya, Baekhyun dan Jiyeon sudah merencanakan untuk mengunjungi club seperti ini yang tentunya atas permintaan Suzy. Gadis itu merengek tanpa henti sebelum mereka berdua berakhir mengalah dan menganggukan kepala pasrah.

Mereka juga tidak akan mabuk, hanya ingin membuat Suzy mencicipi suasana malam yang menurut gadis itu nakal.

"Kau sudah senang sekarang?" Suara Baekhyun naik beberapa oktaf. Membawa Suzy dan Jiyeon untuk duduk di depan mini bar tempat biasa mereka akan memesan.

"Jangan biarkan siapapun menyentuh-nyentuh tubuhmu. Jika ada yang melakukan itu langsung katakan padaku." Peringat Jiyeon. Mengapit Suzy diantara dirinya dan juga Baekhyun yang langsung menatap Suzy penuh tuntutan.

"Iya." Mengangguk yakin, Suzy cukup percaya diri dengan keahliannya dalam menjaga diri.

"Kau tidak boleh minum alkohol." Baekhyun menunjuk wajah Suzy tepat di depan hidungnya. Bisa mati ia dipenggal Oh Sehun nanti jika tahu bayinya pulang dalam keadaan mabuk.

Dengan gerakan cepat, Suzy langsung mengeluarkan sesuatu dari tas selempangnya. "Aku sudah membawa minumanku sendiri." Menunjukan tepat di depan wajah Jiyeon dan Baekhyun apa yang baru saja ia keluarkan.

"Kapan saja kau membeli itu?!" Baekhyun berseru tidak percaya. Benar-benar tidak paham dengan jalan pikir Suzy yang selalu sukses membuatnya bertanya-tanya.

"Sial, manusia mana yang membawa tiga kotak susu pisang untuk minum di dalam club." Jiyeon ingin tertawa terbahak-bahak.  Bukan apa, hanya saja agak lain gadis ini nampaknya.

"Aku? Ada yang salah dengan itu?" Suzy menunjuk dirinya sendiri. Memang kenapa? Susu bisa untuk semua usia. Sehun saja masih minum susu. Apa masalahnya?

Menggeleng serempak. Baekhyun dan Jiyeon tersenyum profesional. "Minum saja susu pisangmu. Aku akan memesan yang tidak terlalu kuat." Jiyeon angkat tangan. Nampaknya sedikit berhasil didikannya selama ini. Tidak sia-sia ia menjauhkan Bae Suzy dari predator hidung belang.

"Apa lagi yang kau bawa di dalam tasmu itu?" Baekhyun penasaran, membiarkan Jiyeon memesan apa saja untuk mereka berdua. Toleransi alkohol Baekhyun tidak usah diragukan. Bisa kalian adu sekarang juga.

"Permen, coklat, dan ada cookies." Memperlihatkan isi di dalam tasnya kepada Baekhyun, Suzy mulai minum dengan tenang. Karena ini adalah permintaannya, jadi Suzy tidak akan banyak ulah.

"Bagus."

**

Jongin akui mereka masih terlalu pagi untuk datang ke sini hari ini. Jadi yang mereka lakukan hanya akan duduk dengan beberapa alkohol dan tanpa wanita.

Hanya sekedar ingin istirahat dan sedikit mencuci mata.

"Bagaimana persiapanmu?" Jongin memandang sekitar, sudah mulai ramai seperti biasa.

"Hanya menunggu hari H. Semua sudah selesai." Melonggarkan ikatan dasinya, Sehun mulai menggulung lengan kemejanya hingga siku. Duduk santai dengan kaki kanan yang bertumpu di atas kaki kirinya.

"Jadi ini pesta kecil sebelum kau benar-benar resmi menjadi seorang suami lagi?" Chanyeol bersiul pelan. Sudah lama sekali ia tidak menikmati penari tiang seperti ini. Ingin Chanyeol dekati saja rasanya, akan tetapi Chanyeol tidak suka dengan yang sudah banyak tersentuh tangan-tangan murahan.

Last HopeWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu